KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,30 persen ke level 7.892 pada perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025.
Mengutip daga RTI Business, IHSG sepanjang sesi konsisten menguat bahkan sempat berada di level 7.903. Sebanyak 346 saham menguat, 280 saham melemah, dan 173 saham stagnan.
Adapun volume perdagangan pada perdagangan hari ini mencapai 36,400 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp20,764 miliar.
Sementara itu merujuk Stockbit, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membukukan transaksi jumbo mencapai Rp1,56 triliun, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI)Tbk dengan Rp1,17 triliun.
Di posisi ketiga ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp1,14 triliun . Selain itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DDSA) mencatat transaksi sebesar Rp972,96 miliar, sementara PT Bank Mandiri (Persero) (BMRI)Tbk membukukan Rp878,28 miliar.
Dari sisi volume perdagangan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan volume paling jumbo sebesar 31,95 juta saham berpindah tangan. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) mencatat volume 13,16 juta saham.
Disusul PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) dengan 11,87 juta saham. Posisi selanjutnya ada PT Wir Asia Tbk (WIRG) yang mencatat volume perdagangan 10,36 juta saham, sedangkan PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) meraup 8,85 juta saham.
Pergerakan sektoral di juga menunjukkan warna campuran. Sektor teknologi menjadi yang paling menonjol dengan kenaikan 3,98 persen. Sektor kesehatan turut menguat 1,56 persen.
Disusul sektor infrastruktur yang naik 1,46 persen. Sektor properti juga terpantau menghijau 1,49 persen, sektor industri menanjak 0,79 persen dan sektor energi naik 0,66 persen. Sektor keuangan naik 0,20 persen, sektor industri dasar meningkat tipis 0,06 persen, serta sektor siklikal yang menguat 1,12 persen.
TLKM lagi Breakout Kuat
Harga saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatat lonjakan signifikan sebesar 12 persen dalam dua hari perdagangan terakhir. Pada sesi perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025, saham emiten telekomunikasi pelat merah ini sempat menyentuh level intraday tertinggi di 3.420 sebelum terkoreksi ringan dan stabil di kisaran 3.360.
Lonjakan harga ini memicu perhatian pelaku pasar, terutama karena terjadi di tengah volume transaksi yang besar dan akumulasi oleh sejumlah broker asing. Aksi beli masif yang dilakukan institusi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya breakout harga dari level resistensi jangka menengah.
Berdasarkan data pergerakan harga, TLKM menembus kisaran konsolidasi 3.030–3.100 pada Selasa, 12 Agustus 2025. Setelah breakout, harga langsung melaju ke 3.420 sebelum mengendur ke 3.360, atau naik 5,66 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Pola pergerakan ini oleh trader teknikal disebut sebagai Break of Structure (BoS), yang menandakan pergeseran tren harga ke fase bullish baru. Dalam analisis teknikal, level 3.410 kini menjadi target jangka pendek yang berperan sebagai resistensi kunci.
Namun, sejumlah analis pasar juga mengingatkan keberadaan Fair Value Gap (FVG) di area 3.210–3.260. FVG merupakan zona harga yang terbentuk akibat lonjakan cepat tanpa aktivitas transaksi signifikan di area tersebut. Dalam banyak kasus, zona ini berpotensi menjadi area retest bila harga terkoreksi.
Data broker summary untuk perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025 menunjukkan adanya akumulasi besar oleh institusi asing. Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) tercatat memborong saham TLKM senilai Rp123,9 miliar atau sekitar 396 ribu lot. Macquarie Sekuritas Indonesia (RX) berada di posisi kedua dengan pembelian Rp91,2 miliar.
Sebaliknya, top seller pada hari yang sama adalah broker YU dan YP, masing-masing mencatat penjualan di atas Rp60 miliar. Aksi beli oleh investor institusi asing ini oleh sebagian pelaku pasar dikaitkan dengan skenario “akumulasi terstruktur” atau yang populer di komunitas bandarmologi sebagai sinyal positif.
Siap-siap! IHSG Berpotensi Tembus ke Level 8.000
Sebelumnya, Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan IHSG kini berada dalam fase bullish kuat dengan support terdekat di MA5 (7.626) serta resistance terdekat berada di level 7.806–7.911.
Jika mampu menembus level tersebut, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju harmonic resistance di kisaran 8.174–8.354 yang bertepatan dengan upper channel jangka panjang.
"Momentum positif ini masih mendapat dukungan dari stabilnya nilai tukar rupiah di kisaran Rp16.280/USD serta penguatan mayoritas bursa global," terangnya kepada Kabarbursa.com, Selasa, 12 Agustus 2025. (*)