KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu, 18 September 2024, ditutup melemah tipis di zona merah. IHSG turun sebesar 0,03 persen atau 2,644 basis point ke level 7.829,135, melanjutkan tren volatilitas yang terjadi sepanjang hari. Indeks ini sempat bergerak variatif antara batas bawah di level 7.818 dan batas atas di level 7.879 sebelum ditutup di level 7.831. Penurunan IHSG ini dipengaruhi oleh pelemahan pada sejumlah sektor utama.
Kinerja Sektor-Sektor Utama
Dari total sektor yang dipantau, beberapa sektor mengalami penurunan signifikan sementara yang lainnya mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Sektor energi mengalami penurunan -0,19 persen, di tengah sentimen negatif terkait volatilitas harga komoditas. Sektor bahan dasar turun -0,55 persen, seiring dengan melemahnya permintaan bahan baku dan bahan kimia.
Sektor industri justru mencatatkan kenaikan sebesar 0,86 persen, didorong oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global yang memperkuat sektor manufaktur. Sektor barang konsumen siklikal turun signifikan -1,56 persen, mencerminkan adanya kekhawatiran investor terhadap konsumsi domestik.
Sektor barang konsumen non-siklikal naik tipis 0,10 persen, didukung oleh stabilnya permintaan barang-barang kebutuhan pokok. Sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,84 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan layanan kesehatan.
Sektor keuangan juga tumbuh 0,63 persen, yang dipimpin oleh kenaikan saham perbankan besar. Sektor properti menjadi salah satu pendorong utama dengan kenaikan 2,00 persen, mencerminkan optimisme investor terhadap pemulihan pasar real estate.
Sektor teknologi mengalami penurunan tajam -2,59 persen, mencerminkan tekanan pada saham-saham teknologi akibat kekhawatiran terhadap valuasi tinggi dan volatilitas pasar. Sektor infrastruktur turun -1,33 persen, dipengaruhi oleh sentimen negatif di sektor transportasi dan telekomunikasi.
Sedangkan Sektor transportasi mencatatkan kenaikan 0,18 persen, didorong oleh pemulihan mobilitas masyarakat dan permintaan logistik.
Saham-Saham Top Gainers
Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi yang terkuat pada perdagangan hari ini:
- BEEF: Naik sebesar 34,48 persen atau 50 poin ke level 195. Lonjakan ini mencerminkan sentimen positif investor terhadap saham industri daging.
- BMAS: Menguat 24,82 persen atau naik 180 poin ke level 905, menunjukkan tingginya minat terhadap sektor keuangan.
- FMII: Saham ini melonjak 24,57 persen atau 58 poin ke level 294, didorong oleh kinerja fundamental yang positif.
- PTIS: Naik 24,54 persen atau 54 poin ke level 274, dipengaruhi oleh ekspektasi pertumbuhan industri energi dan sumber daya alam.
- MMIX: Saham ini mencatatkan kenaikan 22,22 persen atau 14 poin ke level 77, berkat sentimen positif terhadap sektor media dan hiburan.
Saham-Saham Top Losers
Di sisi lain, beberapa saham mengalami koreksi tajam pada perdagangan hari ini. IOTF turun -21,36 persen atau 25 poin ke level 92, mencerminkan aksi jual yang kuat setelah reli sebelumnya. NASI melemah -13,67 persen atau turun 16 poin ke level 101, akibat kekhawatiran investor terhadap prospek perusahaan.
MIRA turun -11,11 persen atau 1 poin ke level 8, mencerminkan adanya sentimen negatif di pasar. TFAS turun -10,00 persen atau 20 poin ke level 180, disebabkan oleh aksi ambil untung. BAPI juga turun -10,00 persen atau 1 poin ke level 9, dipengaruhi oleh ketidakpastian di sektor properti.
Kinerja Indeks Lainnya
- LQ45, yang terdiri dari 45 saham paling likuid, mengalami kenaikan 0,34 persen ke level 970,248.
- JII (Jakarta Islamic Index) naik tipis 0,06 persen ke level 526,834.
- IDX30, yang mencakup 30 saham unggulan, juga naik 0,34 persen ke level 495,103.
- IDX80 mencatatkan kenaikan 0,33 persen ke level 135,950.
Meskipun IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan yang relatif kecil, pasar saham secara keseluruhan menunjukkan variasi yang menarik. Sektor kesehatan, properti, dan keuangan tampil sebagai sektor-sektor terkuat, didukung oleh sentimen positif investor terkait pemulihan ekonomi dan stabilnya permintaan di sektor-sektor tersebut. Di sisi lain, sektor teknologi dan infrastruktur menjadi sektor yang paling tertekan, akibat valuasi tinggi dan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan.
Pada perdagangan sesi pertama Rabu, 18 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat tipis sebesar 0,05 persen, bertahan di level psikologis 7.835,99. Kenaikan tipis IHSG ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan siang ini, serta hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan Kamis, 19 September 2024, dini hari waktu Indonesia.
Pada sesi pertama, nilai transaksi IHSG mencapai Rp6,2 triliun dengan 16 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 741.076 kali. Sebanyak 281 saham mengalami kenaikan, 260 saham turun, dan 244 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi dengan penguatan sebesar 1,15 persen, yang turut mendorong IHSG bertahan di zona hijau. Emiten besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang utama IHSG, masing-masing menyumbang 6,6 dan 3,6 poin indeks.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.