KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan hari ini memiliki potensi untuk mengalami pergerakan positif dalam kisaran 7.000 - 7.100.
William Hartanto, seorang pengamat pasar modal dan Founder WH Project, memberikan analisisnya, menyatakan bahwa IHSG kemarin menguji level 7.100, yang masih menjadi fokus perhatian.
Pada perdagangan kemarin, IHSG awalnya mengalami pelemahan, namun tiba-tiba mengalami penguatan di akhir sesi kedua, menciptakan intraday gap dalam 10 menit menjelang penutupan pasar, seperti yang dijelaskan oleh William dalam analisisnya pada Rabu (6/12/2023).
William menyatakan bahwa keberadaan intraday gap bukanlah kondisi yang menguntungkan dalam tren penguatan. Ini mencerminkan adanya "pemaksaan" untuk menjaga suatu level agar terlihat stabil. Kondisi seperti ini meningkatkan kemungkinan IHSG akan dibuka dengan pelemahan keesokan harinya untuk menutup gap tersebut.
Dari segi faktor teknikal, pergerakan IHSG masih menarik, terlihat dari pergerakan candlestick yang tetap berada di atas MA5, meskipun terdapat beberapa penurunan di pertengahan sesi. William menjelaskan bahwa hal ini sering terjadi saat fase pengujian resistance, tetapi para pelaku pasar perlu lebih berhati-hati mengikuti tren, terutama karena fase pengujian sering kali menjadi saat rawan terjadinya rotasi sektor.
Sementara dari segi sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan, kata William.
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil ditutup dengan kenaikan sebesar 7,25 poin (0,10 persen) menuju level 7.100 pada 5 Desember 2023. Dari data tersebut, terlihat bahwa 223 saham menguat, 316 saham melemah, dan 226 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp12,9 triliun untuk seluruh pasar.
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal:
- JPFA: Buy, dengan support Rp1.200, resistance Rp1.285, Rp1.340. Terdapat penyelesaian pembentukan demand zone pada area Rp1.155-Rp1.180.
- IRRA: Buy, dengan support Rp600, resistance Rp710. Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20.
- CPIN: Buy, dengan support Rp5.000, resistance Rp5.275, Rp5.725. Pembentukan demand zone pada area Rp5.000-Rp5.125.
- ERAA: Buy, dengan support Rp370, resistance Rp398. Konfirmasi pola inverted head and shoulders pada harga Rp368.