Logo
>

IHSG Hari Ini (17/1/2023) Ditutup Melemah

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Hari Ini (17/1/2023) Ditutup Melemah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - IHSG Hari ini atau Indeks Harga Saham Gabungan menutup perdagangan hari ini pada level 7.199, mengalami pelemahan. Beberapa saham perbankan, seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI, mengalami variasi penurunan setelah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini.

    Menurut data RTI pada pukul 16.00 WIB, terdapat 197 saham yang menguat, 333 saham melemah, dan 242 saham stagnan. Selama sesi perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 7.162-7.252. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.374 triliun, dibandingkan dengan sebelumnya Rp11.376 triliun.

    Saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) mengalami penurunan terdalam hari ini, turun sebesar 24,88 persen ke level Rp314 per saham.

    Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), juga mengalami penurunan sebesar 4,21 persen ke level Rp3.410. Saham-saham lain yang turun hari ini antara lain PWON, GOTO, AMMN, hingga MNCN, masing-masing turun 3,96 persen, 3,33 persen, 3,03 persen, dan 3,90 persen.

    Di sisi positif, saham-saham perbankan mencatatkan penutupan yang bervariasi. Saham BBCA naik 0,52 persen ke level Rp9750, sementara saham BMRI stagnan pada level Rp6.525. Namun, saham BBRI dan BREN ditutup melemah ke zona merah. Saham BBRI turun 0,86 persen ke level Rp5.775, sedangkan saham BBNI turun 0,89 persen ke level Rp5.550.

    Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa Bursa regional Asia melemah dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang menurunkan ekspektasinya terkait penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat. Pernyataan Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang menyatakan The Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga, turut memengaruhi pasar.

    Di sisi domestik, pasar memperhatikan arah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuannya. Meskipun BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan, secara konsensus masih diprediksi akan dipertahankan pada level 6 persen. Kondisi global yang penuh ketidakpastian, dengan tekanan inflasi di beberapa negara, memberikan ketidakpastian terkait arah suku bunga kebijakan global ke depan.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "IDX:COMPOSITE",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi