KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,86 persen ke level 7.040 pada perdagangan Kamis, 15 Mei 2025, didorong oleh peningkatan volume pembelian yang cukup signifikan.
Dari sisi teknikal, penguatan ini diperkirakan masih menjadi bagian dari fase wave (v) dalam struktur wave [a], yang menandakan peluang kenaikan masih terbuka menuju area 7.107 hingga 7.195.
Kendati demikian, pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek yang mungkin terjadi di kisaran 7.013 hingga 7.037.
Untuk saat ini, level support penting IHSG berada di 6.811 dan 6.729, sementara level resistance yang harus dicermati ada di 7.075 dan 7.197.
Dari prediksi ini, MNC Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk dipantau pergerakannya.
AUTO: Potensi Penguatan Masih Terbuka
Saham Astra Otoparts (AUTO) terkoreksi tipis 0,95 persen ke level 2.080 pada akhir perdagangan. Tekanan jual memang mulai terlihat, namun secara teknikal, selama harga mampu bertahan di atas level 2.040, arah pergerakan AUTO masih menunjukkan potensi penguatan.
AUTO saat ini diperkirakan berada di awal fase wave (iii) dari wave [c], yang berarti ruang kenaikan masih terbuka. Area beli yang ideal berada di rentang 2.060 hingga 2.080, dengan target kenaikan ke 2.170 dan 2.310. Stoploss disarankan di bawah 2.040.
BMRI: Masih Punya Ruang untuk Naik
Bank Mandiri (BMRI) melonjak 5,45 persen dan ditutup di level 5.325, dengan volume beli yang kuat. Secara teknikal, saham ini saat ini diperkirakan berada di awal wave [c] dari wave A. Kondisi ini memberikan sinyal bahwa BMRI masih punya ruang untuk melanjutkan penguatan dalam waktu dekat.
Investor disarankan memanfaatkan momen koreksi untuk akumulasi di area 5.125–5.275. Target penguatan berada di kisaran 5.500 dan 5.750, dengan batas risiko di bawah 4.980.
SMGR: Koreksi Wajar dalam Tren Positif
Semen Indonesia (SMGR) mengalami koreksi ke level 2.520, disertai tekanan jual moderat. Namun, selama harga tidak turun di bawah 2.400, posisi teknikal SMGR diperkirakan masih berada di awal fase wave (iii) dari wave [a], yang menyiratkan potensi pemulihan harga.
Area akumulasi disarankan berada di rentang 2.470–2.510, dengan target harga di kisaran 2.720 dan 2.900. Stoploss dapat dipasang di bawah level 2.400.
UNVR: Penguatan Bertahap Masih Terjaga
Saham Unilever Indonesia (UNVR) menguat tipis 0,28 persen ke level 1.790. Penguatan ini disertai volume beli yang masih dominan. Dari sisi teknikal, UNVR diperkirakan tengah membentuk wave [v] dari wave C, yang membuka ruang kenaikan lebih lanjut selama mampu bertahan di atas level 1.750.
Area masuk yang disarankan ada di rentang 1.765 hingga 1.790, dengan target jangka pendek di 1.900 dan target lanjutan di 2.000. Stoploss berada di bawah 1.750.
Peluang Jangka Pendek Masih Terbuka
Sejumlah saham unggulan kembali menjadi perhatian pada perdagangan Jumat, 16 Mei 2025, dengan potensi pergerakan jangka pendek yang cukup menjanjikan. Meski pasar bergerak cenderung selektif, beberapa emiten menunjukkan pola teknikal yang layak dicermati.
CGS International Sekuritas Indonesia menyampaikan sejumlah rekomendasi speculative buy, dengan catatan penting: disiplin dalam pengelolaan risiko.
Dari sektor pertambangan, saham MDKA menunjukkan peluang rebound selama mampu bertahan di atas level support 1.790. Selama tidak terjadi penembusan ke bawah 1.750, potensi penguatan ke area 1.870 hingga 1.910 masih terbuka dalam waktu dekat.
Saham perbankan seperti BBRI juga mengirimkan sinyal teknikal positif. Selama harga bertahan di atas 4.180, saham ini berpeluang melanjutkan penguatan menuju kisaran 4.360 hingga 4.450. Namun, jika harga turun di bawah 4.090, investor disarankan mulai mengurangi posisi.
Situasi serupa juga terlihat pada BBNI. Support teknikal berada di 4.410 dan selama area ini terjaga, peluang penguatan ke level 4.590 hingga 4.680 masih cukup terbuka. Level 4.320 menjadi batas risiko yang patut dijaga.
Dari sektor telekomunikasi, TLKM terlihat masih menarik untuk jangka pendek. Selama harga tidak turun di bawah 2.540, saham ini diperkirakan mampu melanjutkan pergerakan naik ke kisaran 2.720 hingga 2.780. Area 2.600 menjadi titik kunci yang perlu diperhatikan investor.
Saham PGAS juga masuk radar hari ini. Selama bertahan di atas support 1.630, saham gas negara ini berpeluang menguji resistance jangka pendek di 1.700 hingga 1.735. Namun bila harga tertekan dan jatuh di bawah 1.595, arah teknikal bisa berubah negatif.
Sementara itu, CMRY dari sektor konsumer menunjukkan kecenderungan positif. Selama harga bertahan di atas 4.400, saham ini berpotensi naik ke level 4.580 hingga 4.670. Investor perlu mencermati level 4.310 sebagai batas risiko.
Secara keseluruhan, ide trading hari ini masih didasarkan pada pola teknikal jangka pendek yang mulai menunjukkan sinyal penguatan.
Namun mengingat kondisi pasar yang belum sepenuhnya stabil, pendekatan yang disiplin dan selektif tetap menjadi kunci. Investor disarankan untuk tidak mengabaikan level support dan cut loss, demi menjaga kestabilan portofolio di tengah volatilitas yang bisa datang sewaktu-waktu.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.