Logo
>

IHSG Hari ini Melemah ke 7.171, Koreksi Masih Berlanjut?

IHSG hari ini terkoreksi tipis di akhir sesi, investor asing jual bersih, sektor industri dan transportasi masih menguat.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Hari ini Melemah ke 7.171, Koreksi Masih Berlanjut?
Layar pantau saham di pusat main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 21 Maret 2025. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini, Rabu, 28 Mei 2025 ditutup melemah, dengan penurunan sebesar 27,51 poin atau 0,38 persen ke level 7.171,46. 

    Sepanjang sesi perdagangan, indeks sempat menguat hingga menyentuh titik tertinggi harian di level 7.237,34, namun akhirnya terkoreksi ke level terendah 7.168,92 menjelang penutupan. Tekanan jual yang muncul sejak pertengahan sesi turut menahan laju penguatan yang sempat terjadi di pagi hari.

    Total volume transaksi IHSG hari ini mencapai 257,56 juta lot di seluruh pasar, dengan nilai perdagangan menyentuh Rp13,36 triliun dari 1,13 juta kali transaksi. 

    Di pasar reguler saja, volume transaksi tercatat 209,60 juta lot dengan nilai Rp11,14 triliun. Aktivitas perdagangan didominasi oleh investor domestik yang menguasai 67,68 persen transaksi, sementara investor asing mencatatkan net foreign sell sebesar Rp113 miliar. 

    Dari sisi pembelian asing, nilai yang tercatat sebesar Rp3,97 triliun, sementara nilai penjualannya mencapai Rp4,08 triliun.

    Sejumlah saham mencatatkan penguatan signifikan di tengah tekanan IHSG hari ini. 

    Dari sektor energi, saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) melonjak 34,86 persen ke harga Rp236. Kenaikan serupa terjadi pada saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) di sektor transportasi yang menguat 34,78 persen ke Rp93. Sektor konsumsi siklikal turut menyumbang penguatan lewat saham PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang naik 24,88 persen ke Rp1.355. 

    Selain itu, saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) di sektor industri dasar menguat 24,80 persen ke Rp780, dan saham PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) dari sektor industri turut melonjak 24,31 persen ke Rp1.125.

    Namun demikian, tekanan juga dirasakan pada sejumlah saham. Di sektor konsumsi non-siklikal, saham PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) merosot 14,75 persen ke harga Rp2.080. Koreksi juga terjadi pada saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) di sektor teknologi yang turun 12,14 persen ke Rp152. 

    Penurunan lebih lanjut terjadi pada saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang melemah 11,36 persen ke Rp78 dan PT Martina Berto Tbk (MBTO) yang terkoreksi 9,82 persen ke Rp101. 

    Dari sektor properti, saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) juga mengalami penurunan 9,01 persen ke harga Rp1.060.

    Dari sisi sektoral, kinerja bervariasi terlihat dalam IHSG hari ini. Sektor industri mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,47 persen, disusul oleh sektor transportasi yang naik 0,90 persen, dan sektor teknologi yang turut menguat 0,71 persen. 

    Di sisi lain, tekanan terbesar dialami sektor konsumsi siklikal yang turun 1,28 persen, sektor industri dasar melemah 1,07 persen, dan sektor infrastruktur turun 1,00 persen. Sektor energi, kesehatan, properti, keuangan, serta konsumsi non-siklikal juga mengalami pelemahan bervariasi antara 0,19 hingga 0,93 persen.

    Analis menilai bahwa pelemahan IHSG hari ini sebagian besar dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) dari investor setelah penguatan yang terjadi sebelumnya. Selain itu, ketidakpastian arah suku bunga global dan tekanan pada nilai tukar rupiah turut membayangi sentimen pasar. 

    Meski demikian, sektor industri dan transportasi dinilai masih memiliki prospek positif, terutama didorong oleh pemulihan aktivitas ekonomi dan peningkatan efisiensi logistik nasional.

    Secara teknikal, IHSG hari ini dinilai berada dalam fase kritis oleh tim riset MNC Sekuritas. Analis Teknikal Herditya Wicaksana menyebut bahwa indeks kini berada di penghujung gelombang (v) dari wave [a] pada label hitam. Berdasarkan struktur gelombang tersebut, potensi koreksi masih cukup terbuka dalam waktu dekat.

    “Pergerakan IHSG, kami perkirakan sudah berada di akhir wave (v) dari wave [a] pada label hitam,” tulis Herditya dalam riset hariannya, Rabu, 28 Mei 2025.

    Ia menambahkan bahwa dalam jangka pendek, indeks berpotensi melemah menuju kisaran support di 6.713 hingga 7.031. Namun, peluang rebound tetap ada, dengan potensi penguatan menuju area resistance di kisaran 7.025 hingga 7.223. 

    Adapun level support teknikal utama berada di 7.085 dan 7.009, sedangkan resistance terdekat di 7.263 dan 7.324.

    Dengan tekanan teknikal dan sentimen global yang masih belum menentu, investor disarankan untuk tetap waspada dan selektif dalam memilih saham, terutama dalam menghadapi arah pergerakan IHSG hari ini yang cenderung rawan koreksi namun menyimpan peluang swing jangka pendek. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".