KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup melemah sebesar 116 poin atau turun 1,75 persen ke level 6.531 pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025.
Merujuk data perdagangan RTI Business, hari ini IHSG bergerak fluktuatif di antara level 6.658 dan 6.500. Adapun 171 saham menguat, 424 saham melemah, dan 198 saham mengalami stagnan.
Sementara itu, volume perdagangan hari ini Rp16.651 miliar dengan transaksi Rp12.401 triliun dengan frekuensi perdagangan senilai 1,276,587.
Mengutip Stockbit, saham SKLT menjadi top gainer dengan kenaikan harga saham sebesar 34,12 persen, mencapai 228 per lembar saham.
Selain itu, ada pula GPSO yang naik 24,86 persen ke level 442, serta SKBM yang bertengger di harga 402 setelah mengalami kenaikan 24,84 persen.
SONA juga mencuri perhatian dengan lonjakan harga saham sebesar 24,80 persen mencapai 4.680 per lembar. RAAM turut mencatatkan kenaikan 24,79 persen, dengan harga saham berada di level 292.
Di sisi lain, saham FMII menjadi top loser dengan koreksi paling dalam mencapai -19,64 pesen dengan harga saham 442. Kemudian ada CUAN yang turun -19,01 persen di harga 7.350.
Yang menjadi perhatian di sini ialah saham ISAT terpantau turun sebesar -15,36 persen di level 1,625. Kemudian ada juga RATU berada di zona merah dengan -14,89 persen di harga 6.575.
Terakhir, saham yang berada di lima besar top loser lainnya adalah INDX dengan penurunan -14,55 persen di harga 94.
IHSG Capai Titik Terendah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di level support utama sekitar 6.550, yang merupakan titik-titik terendah yang terbentuk sepanjang tahun 2023. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi penurunan lebih lanjut menjadi terbatas.
Namun, meskipun indikator Relative Strength Index (RSI) sudah berada di wilayah oversold, hal ini tidak serta-merta menjamin terjadinya technical rebound dalam waktu dekat.
NH Korindo Sekuritas Indonesia mengatakan, peluang terbaik yang dapat terjadi adalah pergerakan IHSG yang mulai beralih ke pola sideways sebagai bentuk stabilisasi sebelum adanya potensi kenaikan.
Jika rebound teknikal benar-benar terjadi, maka level resistensi terdekat yang perlu diperhatikan adalah di sekitar 6.700. Selanjutnya, jika momentum penguatan berlanjut, IHSG memiliki peluang untuk menutup gap pada rentang 6.830 hingga 6.930.
Mengingat kondisi pasar yang masih sangat spekulatif, investor dan trader disarankan untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang disiplin dalam setiap keputusan perdagangan. Kewaspadaan dalam mengelola modal menjadi kunci untuk menghadapi volatilitas yang tinggi di pasar saat ini.
Sektor Teknologi Menguat
Dari sisi sektoral, hanya satu sektor yang mengalami penguatan hari ini yaitu teknologi dengan performa 0,53 persen.
Branch Manager Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan pelemahan IHSG pada satu pekan belakangan ini disebakan oleh faktor internal.
"Karena beberapa hal yang terjadi seperti laporan keuangan Bank Mandiri. Lalu di akhir minggu lalu pemberitaan terhadap MSCI yang tidak akan memasukkan tiga emiten seperti BREN, PTRO dan CUAN," ujar dia dalam acara Bursa Pagi-pagi.
Sebelumnya, IHSG juga dibuka anjlok turun 6,66 poin atau 0,10 persen ke level 6.641,49 pada Selasa, 11 Februari 2025 pukul 09.00 WIB.
Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 6.625,64 sebagai level terendah dan 6.656,03 sebagai level tertinggi.
Aktivitas perdagangan di semua pasar mencatatkan volume transaksi sebesar 4,90 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp401,66 miliar dan frekuensi sebanyak 21.360 kali.
Pada perdagangan pagi ini, sejumlah saham mencatatkan kenaikan tertinggi menunjukkan lonjakan signifikan masuk jajaran top gainers.
Saham yang masuk Sillo Maritime Perdana Tbk dengan kode saham SHIP yang naik 24,62 persen atau bertambah 240 poin ke level Rp1.215 per lembar saham. Kenaikan ini mencerminkan minat beli yang kuat terhadap saham di sektor pelayaran.
Di posisi berikutnya, Perdana Bangun Pusaka Tbk dengan kode saham KONI mengalami kenaikan 19,81 persen atau naik 310 poin ke level Rp1.875 per lembar saham.
Saham Arthavest Tbk dengan kode saham ARTA juga mencatatkan lonjakan sebesar 17,67 persen atau bertambah 410 poin ke level Rp2.730 per lembar saham.
Fortune Mate Indonesia Tbk dengan kode saham FMII turut mencatatkan kenaikan signifikan, naik 17,27 persen atau bertambah 95 poin ke level Rp645 per lembar saham. Sementara itu, Lion Metal Works Tbk dengan kode saham LION menguat 15,97 persen atau naik 95 poin ke level Rp690 per lembar saham.
Selain saham yang berada dijajaran top gainers, sejumlah saham memiliki kinerja buruk, masuk terkoreksi pada perdagangan pagi ini.
Koreksi saham pagi ini dipimpin oleh, Sawit Sumbermas Sarana Tbk dengan kode saham SSMS yang turun 11,38 persen atau melemah 210 poin ke level Rp1.635 per lembar saham.
Tanah Laut Tbk dengan kode saham INDX juga mengalami penurunan signifikan, turun 10 persen atau kehilangan 11 poin ke level Rp99 per lembar saham.
Koreksi tajam turut dialami oleh Hassana Boga Sejahtera Tbk dengan kode saham NAYZ yang melemah 9,89 persen atau turun 9 poin ke level Rp82 per lembar saham.
Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk dengan kode saham OLIV turut mengalami pelemahan, turun 5 persen atau berkurang 1 poin ke level Rp19 per lembar saham, jauh diambang batas harga yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia yakni Rp50.
Sementara itu, Bata Sepatu Bata Tbk dengan kode saham BATA mencatatkan penurunan 3,85 persen atau turun 2 poin ke level Rp50 per lembar saham.
IHSG Tertekan 5,16 Persen Selama Pekan Lalu
IHSG kembali mencatatkan pelemahan sepanjang pekan lalu. Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan IHSG mengalami koreksi sebesar 5,16 persen ke level 6.752, dibandingkan posisi pekan lalu yang masih bertengger di 7.109,196.
Sekretaris Perusahaan BEI, I Gusti Alit Nityaryana, mengatakan penurunan IHSG juga berdampak pada kapitalisasi pasar bursa. “Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 5,87 persen menjadi Rp11.595 triliun dari Rp12.319 triliun pada sepekan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 8 Februari 2025.
Tak hanya itu, aksi jual investor asing turut menekan pasar saham. Gusti mencatat, pada perdagangan Jumat, 7 Februari 2025, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp513,87 miliar. Sementara, secara year-to-date, nilai jual bersih investor asing telah mencapai Rp7,52 triliun.
Namun, di tengah koreksi IHSG, beberapa indikator perdagangan justru mengalami kenaikan. Gusti menyebutkan rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini meningkat 26,60 persen, dari sebelumnya 16,39 miliar lembar saham menjadi 20,75 miliar lembar saham.
Kenaikan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yang naik 13,06 persen menjadi 1,31 juta kali transaksi, dari 1,16 juta kali transaksi di pekan sebelumnya.
“Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami kenaikan sebesar 7,22 persen menjadi Rp12,08 triliun dari Rp11,27 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Gusti.(*)