KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan ini dengan koreksi tipis. Senin, 26 Mei 2025, indeks turun 25 poin atau melemah 0,36 persen ke posisi 7.188.
Sepanjang sesi perdagangan, penguatan hanya sempat terlihat di awal, saat indeks menyentuh kisaran 7.240, sebelum kembali terkoreksi dan menyentuh titik terendahnya di 7.129.
Pelemahan IHSG tak lepas dari tekanan luas di pasar. Data perdagangan menunjukkan 414 saham berada di zona merah, jauh lebih banyak dibandingkan 225 saham yang mencatat penguatan.
Sisanya, 170 saham stagnan. Aktivitas di lantai bursa cukup tinggi, dengan volume transaksi mencapai 35,55 miliar saham dan nilai perdagangan harian menyentuh Rp14 triliun.
Salah satu kejutan datang dari saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang mencatat nilai transaksi terbesar hari ini, yakni sebesar Rp1,01 triliun. Saham GOTO juga menempati posisi teratas dalam hal volume perdagangan dengan 14,89 miliar saham berpindah tangan.
Performa kuat juga ditunjukkan oleh saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai transaksi Rp968,3 miliar, diikuti oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) senilai Rp942,06 miliar, serta PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di angka Rp780,6 miliar.
Dari sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masuk lima besar dengan nilai perdagangan Rp641,33 miliar.
Dari sisi volume, setelah GOTO, saham BRMS mencatat aktivitas tinggi dengan 1,9 miliar saham ditransaksikan. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membuntuti dengan 1,33 miliar saham, sementara PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan BRPT masing-masing mencatatkan volume 939,33 juta dan 760,74 juta saham.
Sektor-sektor di bursa mencatat pergerakan bervariasi. Sektor industri dasar mencatat kinerja terbaik hari ini dengan kenaikan 0,60 persen, disusul energi yang naik 0,54 persen, serta transportasi yang menguat tipis 0,07 persen.
Di sisi lain, sektor teknologi mencatat penurunan terdalam sebesar 2,05 persen, diikuti oleh properti yang melemah 1,47 persen, dan industri yang turun 0,65 persen.
Rebalancing MSCI dan Rekomendasi Saham Pilihan
Menjelang penyesuaian portofolio indeks MSCI akhir Mei ini, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menyampaikan sejumlah rekomendasi saham unggulan yang dinilai menarik untuk dikoleksi, terutama dari sektor tambang dan perbankan.
Tiga emiten yang menjadi sorotan utama adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Ketiganya dianggap berpotensi menarik aliran dana asing seiring momentum rebalancing indeks global.
Analis IPOT David Kurniawan, menjelaskan bahwa arus beli bersih investor asing yang mencapai Rp2 triliun dalam sepekan terakhir memberikan sinyal positif terhadap arah pasar.
Menurutnya, hal ini turut mendorong penguatan IHSG ke level 7.214 pada akhir pekan lalu, atau naik sekitar 1,4 persen dalam sepekan—menandai performa terbaik IHSG dalam lima minggu terakhir.
Secara teknikal, David menilai posisi IHSG yang bertahan di atas level psikologis 7.000 menunjukkan kepercayaan pasar yang mulai pulih. Namun ia juga mengingatkan bahwa tantangan tetap ada, terutama di level resistance 7.400 yang masih cukup kuat.
Saham MDKA direkomendasikan beli pada harga Rp2.040, dengan target harga Rp2.220, memberikan potensi kenaikan hampir 9 persen. Stop loss disarankan di Rp1.950. Dari indikator teknikal, MDKA disebut masih bergerak di atas rata-rata lima hari terakhir (MA5), yang mencerminkan tren jangka pendek yang masih kuat.
Sementara itu, saham BBRI diproyeksikan naik menuju Rp4.700 dari harga beli ideal Rp4.350. Kenaikan potensi sebesar 8 persen dinilai realistis, terutama setelah saham ini menembus resistance Rp4.300. Aksi beli asing dan sentimen positif dari penurunan suku bunga BI pekan lalu juga menjadi faktor pendukung.
Adapun saham NCKL dari sektor pertambangan nikel dinilai berpotensi mengalami penguatan setelah keluar dari fase konsolidasi. Saham ini direkomendasikan beli di Rp740 dengan target harga Rp805. Sinyal teknikal seperti MACD dan histogram yang mulai menguat mendukung potensi pembalikan arah yang positif.
Secara keseluruhan, pasar masih menunjukkan tanda-tanda optimisme, meskipun tekanan teknikal dan makro masih perlu dicermati.
Investor disarankan tetap selektif, memprioritaskan saham berfundamental kuat yang mendapat dukungan dari sentimen eksternal seperti rebalancing MSCI dan tren suku bunga yang lebih akomodatif.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.