Logo
>

IHSG Menguat 17 April 2024, Rupiah Melemah di Pasar Spot

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Menguat 17 April 2024, Rupiah Melemah di Pasar Spot

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu, 17 April 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan positif dengan berada di zona hijau. Hal ini berbeda dengan pergerakan kurs rupiah yang mengalami pelemahan di pasar spot.

    Menurut data dari RTI pada pukul 09.15 WIB, IHSG berada pada level 7.225,26, mengalami kenaikan sebesar 60,45 poin (0,84 persen) dibanding penutupan sebelumnya yang berada pada level 7.164,8.

    Saat ini, sebanyak 224 saham mengalami kenaikan harga dan 179 saham mengalami penurunan harga, sementara 182 saham lainnya stagnan. Transaksi hingga saat ini mencapai Rp1,3 triliun dengan volume 2 miliar saham.

    Menurut T. Herditya Wicaksana dari Research Division MNC Sekuritas, pada akhir perdagangan kemarin, terjadi penurunan IHSG yang disertai dengan peningkatan volume penjualan, mengakibatkan terbentuknya gap pada rentang 7.188-7.239.

    Dengan tembusnya support di 7.099, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave A dari wave (2), sehingga pergerakan IHSG berpotensi untuk menguat membentuk wave B ke rentang area 7.214 hingga 7.306.

    Di pasar Asia, terjadi pergerakan campuran dengan penurunan Nikkei sebesar 0,29 persen (112,19 poin) ke level 38.359, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,19 persen (31,05 poin) ke posisi 16.217,91. Sementara itu, Shanghai Komposit naik 0,67 persen (20,19 poin) ke level 3.027,27, dan Strait Times menguat 0,46 persen (12,6 poin) ke level 3.157,38. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot pagi ini mengalami pelemahan.

    Berdasarkan data dari Bloomberg pada pukul 9.10 WIB, rupiah berada pada level Rp16.270 per dolar AS, turun sebesar 95 poin (0,59 persen) dibanding penutupan sebelumnya yang berada pada level Rp16.175 per dolar AS.

    Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menjelaskan bahwa indeks dolar AS pagi ini masih berada di level tinggi di atas kisaran 106. Penguatan dolar AS bertahan karena selain konflik di Timur Tengah yang memanas, juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, bahwa inflasi AS masih belum menunjukkan kemajuan yang signifikan untuk turun ke target 2 persen.

    “Para pelaku pasar bisa menyimpulkan bahwa The Fed kemungkinan akan menunda kebijakan pemangkasan. Oleh karena itu, tekanan dolar AS terhadap rupiah mungkin akan terjadi juga hari ini,” ujar Ariston.

    Ariston memperkirakan bahwa hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp16.100 per dolar AS.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi