Logo
>

IHSG Menguat, Saham-Saham Bigcap Tampil Perkasa

Penguatan nilai tukar rupiah yang sudah berlangsung enam hari berturut-turut turut memperkuat keyakinan bahwa stabilitas ekonomi Indonesia masih terjaga.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Menguat, Saham-Saham Bigcap Tampil Perkasa
Papan pantau di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia bergerak di jalur hijau sepanjang sesi pagi Jumat, 23 Mei 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,36 persen ke level 7.192,9 dengan nilai transaksi mencapai Rp5,76 triliun. 

Penguatan indeks didorong oleh pergerakan positif saham-saham berkapitalisasi besar, yang kembali menjadi tumpuan utama pasar.

Optimisme pelaku pasar tampaknya dipicu oleh sejumlah sentimen dalam negeri yang kondusif. Pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia memberikan ruang lebih luas bagi ekspansi sektor riil. 

Sementara, penyempitan defisit transaksi berjalan memberi sinyal bahwa tekanan eksternal terhadap neraca perdagangan mulai mereda. 

Tak kalah penting, tim riset PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia melihat penguatan nilai tukar rupiah yang sudah berlangsung enam hari berturut-turut turut memperkuat keyakinan bahwa stabilitas ekonomi Indonesia masih terjaga.

Dari kancah internasional, investor juga mencermati perkembangan dari kawasan Asia-Pasifik. Mayoritas bursa regional hari ini bergerak positif, didukung oleh serangkaian rilis data ekonomi serta komunikasi bilateral antara Amerika Serikat dan China. 

Kesepakatan untuk menjaga jalur dialog antara kedua negara pasca percakapan telepon antara pejabat tinggi diplomatik masing-masing menjadi angin segar di tengah ketidakpastian global.

Saham-saham unggulan hari ini mencatatkan kinerja kuat. DSSA memimpin dengan penguatan 4,15 persen, disusul TPIA yang naik 3,41 persen dan ASII yang menguat 2,37 persen. 

BBRI juga turut menguat 1,16 persen, menandai antusiasme pasar terhadap sektor perbankan yang diuntungkan dari arah suku bunga yang melonggar. 

Arus modal asing pun mulai kembali mengalir ke pasar negara berkembang, menambah tenaga bagi pergerakan saham-saham big cap di Tanah Air.

Emiten Batu Bara Tertekan Lemahnya Ekspor ke China

Namun, tidak semua sektor bergerak senada. Emiten batu bara justru mengalami tekanan setelah rilis data menunjukkan penurunan signifikan dalam impor batu bara Indonesia oleh China, yang turun hingga 20 persen pada April lalu. 

ADRO, HRUM, ITMG, dan AADI masing-masing melemah, mencerminkan kekhawatiran investor atas potensi penurunan permintaan jangka pendek dari pasar ekspor utama.

Beberapa saham individual juga menarik perhatian. SSIA melonjak 5,20 persen setelah anak usahanya, PT Suryabuat Swadaya, menjalin kerja sama strategis dengan Sumitomo Corporation dari Jepang. 

Sementara itu, saham Garuda Indonesia (GIAA) melesat 10 persen, menyusul kabar akan adanya suntikan modal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, sebuah langkah yang dilihat investor sebagai sinyal penyelamatan penting bagi maskapai pelat merah tersebut.

Meski IHSG bergerak positif, tidak semua emiten besar mencatatkan kinerja serupa. TLKM terkoreksi 3,21 persen dan BMRI turun 0,45 persen. Saham teknologi GOTO juga masih dalam tren pelemahan dengan penurunan 1,38 persen.

Dari sisi aksi korporasi, PT Elnusa Tbk (ELSA) mengumumkan rencana pembagian dividen sebesar Rp39 per saham, dengan estimasi yield mencapai 7,9 persen. 

Meskipun cum date-nya belum dirilis, potensi dividen yang cukup besar ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang memburu return tunai.

Secara keseluruhan, pasar hari ini memperlihatkan sinyal yang cukup sehat. Sentimen domestik yang menguat dan stabilitas makroekonomi yang mulai terjaga menjadi fondasi bagi penguatan IHSG. 

Jika tren ini berlanjut, investor bisa mulai menyiapkan strategi untuk menyambut potensi kenaikan lanjutan menjelang akhir kuartal kedua.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79