KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat setelah meroket 2,44 persen ke level 7.791 pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025.
Mengutip RTI Business, IHSG sepanjang sesi bergerak konsisten di zona hijau hingga sempat menyentuh level 7.800. Sebanyak 382 saham terpantau menguat, 249 saham melemah, dan 170 saham stagnan.
Volume perdagangan pada penutupan hari ini mencapai 30,178 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp19,603 triliun.
Merujuk data Stokcbit, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi yang paling aktif diperdagangkan dengan total 17,42 juta lembar. Posisi kedua ditempati oleh PT Wir Asia Tbk. (WIRG) yang mencatat volume 12,55 juta lembar.
Selanjutnya, ada pula PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) dengan catatan 9,35 juta lembar, PT Sentul City Tbk. (BKSL) sebanyak 8,15 juta lembar, dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan volume 6,77 juta lembar.
Di sisi lain, saham perbankan mendominasi dari segi transaksi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan nilai perdagangan tertinggi mencapai Rp1,57 triliun.
Disusul PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp1,48 triliun, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp1,45 triliun.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga masuk dalam daftar dengan nilai Rp677,37 miliar, sementara PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mencatat Rp647,25 miliar.
Secara sektoral, teknologi menjadi yang terkuat dengan kenaikan 5,52 persen. Sektor industri turut mencatat kenaikan signifikan sebesar 5,01 persen, sementara sektor keuangan naik 2,91 persen.
Kenaikan juga terlihat pada infrastruktur (+1,99 persen), energi (+0,92 persen), kesehatan (+0,99 persen), transportasi (+0,01 persen), barang siklikal (+0,28 persen), dan barang nonsiklikal (+0,14 persen). Sebaliknya, sektor barang baku mengalami penurunan 0,87 persen dan sektor properti melemah 0,25 persen.
Diprediksi Tembus 7.800
Sebelumnya diberitakan, IHSG berpeluang menembus level 7.800 dalam jangka menengah. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu dicermati para investor.
Beberap waktu lalu analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan penguatan ini tak lepas dari kombinasi sentimen positif baik dari global maupun domestik.
Dari sisi global, ia menyebut pasar merespons positif meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, serta optimisme menjelang pembicaraan dagang AS–China yang digelar di Stockholm.
"Selain itu, pelaku pasar juga tengah menantikan arah kebijakan suku bunga The Fed, di mana ekspektasi pasar cenderung mengarah pada sikap dovish dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, harga komoditas energi seperti minyak mentah turut menguat, memberikan sentimen tambahan bagi saham-saham berbasis sumber daya alam," ujar dia dalam risetnya kepada KabarBursa.com, Senin, 28 Juli 2025.
Dari dalam negeri, penguatan IHSG dipengaruhi oleh kekuatan fundamental Indonesia yang tetap menjadi penopang utama. Menurut Hendra, investor merespons positif tren pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di tengah ketidakpastian global.
Ia menyampaikan proyeksi penurunan suku bunga Bank Indonesia pada akhir tahun juga menjadi katalis tambahan, memberikan ruang untuk cost of fund yang lebih rendah bagi dunia usaha.
Secara teknikal, Hendra melihat IHSG telah berhasil menembus resistance kuat dan membuka ruang penguatan menuju 7.675–7.700 dalam jangka pendek, bahkan berpotensi menguji area 7.800–7.850 dalam jangka menengah.
"Namun, potensi aksi ambil untung tetap perlu diwaspadai, mengingat indeks telah naik sekitar 4 persen dalam sepekan terakhir. Investor disarankan melakukan seleksi saham secara ketat agar tetap optimal dalam merespons volatilitas jangka pendek," ungkapnya.(*)