KABARBURSA.COM — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 0,29 persen ke level 7.044 pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025. Meski pelemahan tidak dalam, tekanan jual tetap mendominasi dan membuat indeks belum mampu kembali menguji level resisten psikologis.
Analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai IHSG saat ini sedang berada pada fase awal wave [b] dari wave B, berdasarkan indikator gelombang (Elliott Wave) yang digunakan. “Posisi ini membuka potensi koreksi lanjutan menuju area 6.713–7.009,” tulis Herditya dalam riset hariannya, Rabu, 4 Juni 2025.
Secara teknikal, posisi indeks masih bertahan di atas garis rata-rata 20 hari (moving average 20/MA20), namun ruang penguatan dinilai terbatas. Jika terjadi penguatan jangka pendek, IHSG diperkirakan akan mentok di kisaran 7.078–7.105.
Kondisi ini mencerminkan pasar yang belum sepenuhnya pulih dari tekanan sentimen global, termasuk kontraksi manufaktur di China dan potensi kelanjutan tensi geopolitik. Herditya menyebutkan bahwa selama indeks belum mampu menembus level resistance 7.263–7.324, maka peluang penurunan tetap terbuka lebar.
Adapun level support terdekat IHSG saat ini berada di 7.009, sementara support lanjutan di 6.945.
Saham-Saham Menarik Dipantau
Di tengah risiko koreksi ini, sejumlah saham masih direkomendasikan untuk dipantau lebih lanjut, khususnya yang menunjukkan pola teknikal menarik:
AMMN (Amman Mineral Internasional Tbk): Saat ini berada di awal wave (c) dari wave [b], dan berpotensi naik menuju target teknikal di 7.075 hingga 7.375, selama tidak menembus support di 6.700.
- ASII (Astra International Tbk): Koreksi ke area wave ii masih berlangsung, dengan area beli di kisaran 4.630–4.680. Target kenaikan berada di 4.760 dan 4.880.
- BRIS (Bank Syariah Indonesia Tbk): Sedang bergerak dalam fase wave [iv] dan masih berpeluang menguji target 2.870 hingga 3.020 jika tidak menembus support kritis di 2.560.
- SMGR (Semen Indonesia Tbk): Salah satu saham yang menunjukkan penguatan cukup solid. Saat ini berada di akhir wave i dari wave (iii), dengan potensi menuju 2.990 hingga 3.060.
Meski sejumlah saham menunjukkan potensi teknikal jangka pendek, MNC Sekuritas tetap mengingatkan investor untuk disiplin dalam penggunaan level support sebagai titik cut-loss.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.