KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rentan melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis, 6 Juni 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, menyatakan bahwa IHSG terkoreksi tajam sebesar 2,14 persen ke level 6.947 pada hari Rabu, dengan munculnya volume penjualan yang signifikan.
"Dengan terkoreksinya IHSG di bawah area support 6.958, diperkirakan IHSG berada di awal wave [v] dari wave C dari wave (2)," jelas Herditya dalam riset hariannya pada Kamis, 6 Juni 2024.
Situasi ini menunjukkan bahwa IHSG masih rentan untuk melanjutkan koreksi, menguji rentang area level 6.884-6.900, sekaligus menutup gap yang ada.
Titik support IHSG saat ini berada pada level 6.926 dan 6.886, sementara titik resistance ada di level 7.149 dan 7.171.
Berikut rekomendasi saham pilihan hari ini:
PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
ASII naik 0,44 persen ke 4.600 dan didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, ASII diperkirakan berada di awal wave 1, sehingga masih ada potensi untuk melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 4.420-4.560
Target Price: 4.720, 4.860
Stoploss: di bawah 4.290
PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) - Buy on Weakness
BULL terkoreksi 1,34 persen ke 147 dengan volume penjualan yang meningkat. Selama BULL mampu bertahan di atas 135 sebagai stoploss, posisi BULL saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c].
Buy on Weakness: 141-147
Target Price: 154, 166
Stoploss: di bawah 135
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness
KLBF naik 0,65 persen ke 1.550 namun diiringi dengan volume penjualan yang muncul. Selama KLBF mampu bertahan di atas 1.475 sebagai stoploss, posisi KLBF saat ini diperkirakan berada di akhir wave (v) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 1.515-1.550
Target Price: 1.585, 1.615
Stoploss: di bawah 1.475
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Sell on Strength
MEDC bergerak flat di 1.325 dengan volume pembelian yang meningkat. Diperkirakan posisi MEDC berada pada bagian dari wave [c] dari wave 2, yang berarti pergerakan MEDC saat ini rentan terkoreksi untuk menguji rentang 1.130-1.230. Manfaatkan area koreksi tersebut sebagai area buyback.
Sell on Strength: 1.340-1.385
Merosot saat Tutup Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 151,64 poin atau 2,14 persen ke level 6.947,67 pada penutupan perdagangan Rabu, 5 Juni 2024.
Penyebab utama pelemahan indeks ini adalah anjloknya saham-saham milik Prajogo Pangestu. Saham BREN terjun bebas 10 persen, TPIA turun 9,90 persen, BRPT turun 8,61 persen, dan CUAN melemah 8,21 persen.
Menurut Indeks Sektoral IDX-IC, 10 dari 11 sektor saham terkoreksi hari ini. Sektor barang baku mengalami penurunan terdalam sebesar 6,29 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing turun 2,02 persen dan 1,83 persen. Hanya sektor kesehatan yang menguat, naik 0,79 persen.
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri mencapai 1,02 juta kali transaksi. Total saham yang berpindah tangan mencapai 18,93 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp12 triliun.
Sebanyak 412 saham ditutup melemah, 192 saham stagnan, dan 172 saham menguat. Emiten berkode TRON menjadi top loser dengan penurunan 13,04 persen, diikuti MBMA dan ESSA yang masing-masing turun 12,12 persen dan 10,62 persen.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah UVCR yang melonjak 16,67 persen, diikuti IBOS dan IDEA yang masing-masing naik 9,29 persen dan 8,82 persen.
Seluruh bursa saham Asia sore ini kompak parkir di zona merah. Indeks Nikkei melemah 0,89 persen ke 38.490,19, indeks Hang Seng turun 0,10 persen ke 18.424,96, indeks Shanghai melemah 0,83 persen ke 3.065,39, dan indeks Straits Times turun 0,27 persen ke 3.330,01.
Sementara itu, Analis Riset Ekuitas Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengungkapkan bahwa IHSG mengalami tekanan akibat aksi jual selektif pada beberapa saham tambang di sektor energi dan barang baku. "Secara psikologis, informasi tentang BREN yang gagal masuk dalam indeks FTSE Large Cap memicu aksi jual pada saham tersebut serta saham-saham di sektor energi dan barang baku," jelasnya dikutip Kamis 6 Juni 2024.
Sektor energi juga terdampak oleh spekulasi terkait permintaan energi dari India, yang merupakan salah satu konsumen batubara terbesar di dunia. Hal ini bertepatan dengan hasil pemilu di India, di mana Narendra Modi kembali terpilih sebagai Perdana Menteri, meskipun dengan kemenangan yang lebih tipis dari perkiraan.
Dari data ekonomi, indeks sektor jasa di Tiongkok dan Jerman menunjukkan peningkatan pada Mei 2024. Sementara itu, indeks sektor jasa di Euro Area tetap relatif solid pada periode yang sama.
"Pasar di Eropa, khususnya, masih menantikan keputusan pemangkasan suku bunga acuan European Central Bank (ECB) pada Kamis, 6 Juni," kata Alrich
Alrich memperkirakan support perdagangan IHSG untuk hari ini berada di level 6.900. Sementara itu, resistance IHSG diproyeksikan berada di angka 7.075 dengan pivot di 7.000.
Menurut Alrich, saham-saham blue chip konvensional, terutama dari sektor perbankan, menarik untuk diperhatikan. Saham-saham seperti BBCA, BBRI, dan BBNI, serta TLKM dan ASII, menjadi penopang IHSG dari potensi pelemahan lebih dalam pada Rabu, 5 Juni.
Selain saham-saham tersebut, Alrich juga menjagokan saham JSMR dan SIDO.
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.