KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pergerakan signifikan pada perdagangan pekan ini.
Berdasarkan catatan riset dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, IHSG berhasil mencapai target konsolidasi di area 6.766 hingga 6.750, sebagaimana diprediksi sebelumnya melalui pola teknikal double top. Pencapaian ini dinilai sebagai momen “mission accomplished” untuk fase koreksi jangka pendek.
Namun, meskipun terjadi pantulan harga yang cukup meyakinkan, tim riset Kiwoom menilai bahwa fase konsolidasi ini belum sepenuhnya berakhir.
Dalam catatan teknikalnya, analis menyebutkan bahwa pantulan cepat dari level support tersebut memunculkan candle reversal bullish yang menyerupai pola long-legged hammer.
Candle jenis ini sering kali menandakan potensi perubahan arah tren, terutama jika muncul setelah penurunan signifikan. Namun, analis menambahkan dengan jujur bahwa rebound ini terasa terlalu cepat untuk mengonfirmasi akhir dari koreksi.
“Saya jujur tidak yakin konsolidasi ini sudah selesai secepat itu… Tapi ini rebound teknikal yang menarik,” tulis tim riset Kiwoom Sekuritas Indonesia dalam laporan mereka, Senin, 23 Juni 2025.

Pola pantulan tersebut membuka peluang kenaikan kembali, dengan dua target utama yang diidentifikasi oleh Kiwoom Sekuritas. Target pertama adalah penutupan gap di area 6.874, yang muncul dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Penutupan gap ini biasanya menjadi target penting dalam analisis teknikal karena sering kali menjadi area tarik-menarik antara tekanan beli dan jual.
Sementara itu, target kedua yang lebih ambisius adalah penguatan kembali IHSG ke atas level psikologis 7.000. Level ini dinilai penting karena mencerminkan persepsi kekuatan pasar secara menyeluruh. Jika IHSG mampu menembus dan bertahan di atas 7.000, maka potensi rally lanjutan menuju resistance yang lebih tinggi akan terbuka lebar.
Meskipun demikian, tim riset Kiwoom mengajak investor untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.
“Let’s see dulu ya,” tulis mereka, memberi sinyal bahwa pergerakan saat ini perlu dikonfirmasi dengan aksi harga lanjutan dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, pola double top yang terbentuk pada grafik harian IHSG memberikan sinyal awal koreksi setelah indeks gagal menembus area resistance 7.100. Setelah membentuk dua puncak yang hampir setara, IHSG terkoreksi ke zona support 6.766–6.750 seperti yang diperkirakan.
Dari perspektif teknikal, pola ini sering kali menjadi pertanda distribusi setelah reli yang cukup panjang. Konfirmasi pola tersebut terjadi ketika indeks menembus neckline support di kisaran 6.800, membuka ruang bagi konsolidasi lebih dalam.
Namun, rebound cepat yang terjadi setelah menyentuh target konsolidasi menunjukkan bahwa tekanan jual mulai mereda dan muncul aksi beli jangka pendek.
Secara keseluruhan, laporan ini memberikan panduan teknikal yang penting bagi investor harian maupun trader. Pantulan dari zona support menegaskan bahwa IHSG masih memiliki daya tarik di mata pelaku pasar, terutama dalam konteks short-term trading. Namun, arah selanjutnya masih tergantung pada kekuatan momentum yang bisa mendorong indeks menutup gap atau menembus kembali level 7.000.
Seiring dengan situasi global yang masih dinamis, termasuk fluktuasi harga komoditas dan aliran dana asing, IHSG berpotensi menghadapi volatilitas lanjutan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, investor diimbau untuk mencermati level-level teknikal penting seperti 6.750 sebagai support utama, dan area 6.874 serta 7.000 sebagai resistance jangka pendek. (*)