Logo
>

IHSG Sepekan ke Depan Berpotensi Menguat, Saham-saham ini bisa Dilirik

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Sepekan ke Depan Berpotensi Menguat, Saham-saham ini bisa Dilirik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan diprediksi berpotensi menguat, bahkan menuju level tertinggi sebelumnya.

    Mengutip Technical Review Indonesia Investment Education (IIE) Minggu, 1 Desember 2024, pasar saham Indonesia sedang berada pada titik menarik dengan berbagai indikasi teknikal yang memberikan peluang sekaligus tantangan.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi yang tertahan di support up channel pada level 7.107. Indikator RSI menunjukkan potensi bullish divergence, membuka peluang bagi IHSG untuk kembali menguat menuju level tertinggi sebelumnya di 7.341.

    Namun, risiko tetap ada, terutama setelah IHSG menembus support di 7.450. Di level tersebut, potensi koreksi lebih lanjut bisa saja terjadi, hingga target pola inverted cup with handle di 7.010.

    Saat ini, IHSG berada di bawah garis Tenkan-sen, Kijun-sen, dan Kumo, yang menandakan adanya tekanan jual yang masih cukup kuat.

    Dari kemungkinan ini, beberapa saham berikut bisa dilirik dan dijadikan sebagai koleksi.

    PT Pantai Indah Kapuk Tbk (PANI)

    Pada saham individual, PT Pantai Indah Kapuk Tbk (PANI) menunjukkan kekuatan signifikan dengan berhasil menembus level 15.200. Breakout ini membuka peluang bagi PANI untuk melanjutkan reli menuju target pola bat pattern di 18.150.

    Area beli ideal berada pada rentang 16.100 hingga 15.200, dengan target terdekat di 16.600. Indikator RSI di 57,2 mendukung momentum positif, meskipun MACD masih berada di zona negatif.

    PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

    Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menunjukkan sinyal pemulihan dengan rebound dari support Fibonacci Retracement (FR) 50 persen di level 760. Jika resistance di 790 berhasil dilewati, potensi reli lanjutan menuju 870 menjadi terbuka lebar.

    Meski MACD saat ini negatif, potensi terbentuknya golden cross memberikan optimisme. Area beli yang direkomendasikan berada pada 830-800, dengan target jangka pendek di 850 dan target lebih tinggi di 900.

    PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

    PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga memperlihatkan sinyal teknikal yang menjanjikan. Saham ini rebound dari support FR50 persen di 1.030 dan garis uptrend.

    Jika reli berlanjut, harga berpotensi menuju FR50 persen di 1.145 dan FR61,8 persen di 1.185. Meski MACD masih negatif, peluang terbentuknya golden cross mendukung prospek penguatan lebih lanjut. Area beli ideal berada di rentang 1.120 hingga 1.065.

    PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 

    Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menunjukkan potensi pemulihan setelah terkoreksi dan tertahan di support FR50 persen pada 2.670.

    Target terdekat adalah menguji level tertinggi sebelumnya di 2.850, dengan potensi reli lebih lanjut menuju target pola cup with handle di 3.250. Area beli yang menarik berada pada rentang 2.780 hingga 2.680.

    PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

    PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bergerak sideways dengan support kuat di sekitar 1.895. Jika mampu bertahan, saham ini memiliki peluang reli menuju target pola double bottom di 2.070.

    Area beli direkomendasikan pada 1.920 hingga 1.830, dengan target pertama di 1.970.

    PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

    PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menunjukkan koreksi yang tertahan di level FR61,8 persen pada 9.050. Jika harga bertahan, AMMN berpotensi menguji resistance pada 9.775.

    Break di level tersebut dapat membawa harga menuju target pola butterfly pattern di 10.450. Rentang beli yang disarankan adalah 9.200 hingga 8.800, dengan target utama di 10.450.

    Kondisi pasar saat ini menawarkan peluang menarik bagi para investor, terutama bagi mereka yang cermat dalam mengamati sinyal teknikal. Namun, risiko tetap harus diperhitungkan, terutama pada saham-saham dengan indikator negatif.

    Manajemen risiko melalui penetapan stop loss sangat dianjurkan untuk meminimalkan potensi kerugian. Dengan analisis yang matang dan strategi yang tepat, peluang keuntungan dari reli pasar masih sangat terbuka.

    Masih Dipengaruhi Kondisi Pasar Global dan Regional

    Sementara itu, Weekly Market Review KB Valbury Sekuritas menulis, pada perdagangan Jumat, 29 November 2024, IHSG ditutup melemah signifikan dengan penurunan sebesar 1,19 persen atau turun 85 poin ke level 7.114.

    Sepanjang pekan tersebut, IHSG mencatat pelemahan sebesar 81 poin atau sekitar 1,13 persen, dengan total nilai transaksi mencapai Rp13,6 triliun.

    Pelemahan ini sejalan dengan sentimen negatif yang melanda bursa saham kawasan Asia lainnya, dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perang tarif akibat kebijakan ekonomi Presiden terpilih AS, Donald Trump.

    Koreksi IHSG dipengaruhi oleh tekanan pada saham-saham perbankan utama, seperti BBRI, BMRI, dan BBCA, yang mencatat penjualan bersih oleh investor asing sebesar Rp3,8 triliun sepanjang minggu.

    Secara sektoral, sektor energi dan teknologi menjadi beban terbesar bagi indeks dengan penurunan lebih dari 3,5 persen. Sebaliknya, sektor kesehatan menjadi satu-satunya penopang dengan kenaikan sekitar 2 persen, didorong oleh performa positif dari saham-saham seperti KLBF dan SILO.

    Secara teknikal, IHSG saat ini berada di area support penting pada level 7.100. Apabila level ini ditembus, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan menuju area support berikutnya di sekitar 7.000.

    Level tersebut juga merupakan target dari pola double top yang sebelumnya telah dikonfirmasi oleh penembusan level 7.450.

    Untuk pekan ini, IHSG diprediksi masih akan bergerak volatil dengan kecenderungan melemah, berada dalam rentang 7.020 hingga 7.200.

    Seiring dengan dinamika ini, beberapa saham yang patut mendapat perhatian adalah ASII, EXCL, ISAT, MAPI, MAPA, dan EMTK, yang menunjukkan potensi menarik di tengah ketidakpastian pasar.

    Pelaku pasar juga akan memantau rilis data tingkat inflasi Indonesia untuk November, yang dijadwalkan pada hari Senin, 2 Desember 2024. Konsensus pasar memproyeksikan penurunan inflasi dari 1,71 persen menjadi 1,5 persen, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap sentimen pasar selama pekan ini.

    Dalam konteks yang lebih luas, kondisi pasar global dan regional tetap menjadi faktor utama yang akan memengaruhi pergerakan IHSG.

    Sentimen terhadap kebijakan ekonomi AS, dinamika pasar komoditas, dan data ekonomi domestik akan terus menjadi sorotan utama.

    Bagi investor, volatilitas pekan ini menawarkan peluang sekaligus tantangan, sehingga strategi yang berbasis analisis teknikal dan fundamental menjadi kunci untuk memanfaatkan pergerakan pasar.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79