KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi menguji resisten 7,800-7,824 pada perdagangan hari ini, Selasa, 10 September 2024.
Merujuk riset harian MNC Sekuritas, IHSG sempat mengalami penurunan sebesar 0,25 persen, mencapai level 7.702, diiringi dengan meningkatnya volume penjualan pada perdagangan kemarin, Senin, 9 September 2024.
"Jika IHSG masih bisa bertahan di atas level 7.547, ada kemungkinan untuk melanjutkan kenaikan menuju kisaran 7.800-7.824, yang menunjukkan pembentukan gelombang (v) dari gelombang [i]. Namun, jika IHSG turun di bawah 7.547, maka IHSG berpotensi jatuh ke rentang 7.404-7.499," tulis MNC Sekuritas, Selasa, 10 September 2024.
Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengungkapkan bahwa penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua pekan terakhir, hingga perdagangan hari Senin, 9 September 2024, tampak tertahan di kisaran level resistance antara 7.700 hingga 7.750.
Valdy menjelaskan bahwa dalam kondisi ini, IHSG diperkirakan akan mengalami fluktuasi di dalam rentang 7.650 hingga 7.750 pada hari ini. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memengaruhi sentimen pasar.
Di sisi eksternal, pasar sedang menantikan keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada minggu ini, tepatnya pada tanggal 12 September 2024. ECB diharapkan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen. Langkah ini diambil meskipun inflasi di kawasan Euro tetap relatif tinggi, sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.
Selain itu, Valdy menambahkan bahwa pasar juga akan fokus pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada tanggal 17 dan 18 September 2024, serta Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) beberapa hari setelahnya. Diperkirakan bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan, sedangkan BI diharapkan akan mengeluarkan pernyataan yang dovish atau bersifat longgar.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Valdy memperkirakan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS akan tetap stabil di bawah level Rp15.500 per USD selama pekan ini.
Di sisi lain, Technical Analyzer RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan bahwa IHSG terlihat kembali melakukan koreksi disertai volume untuk menguji support garis MA5. Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama di atas support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level.
"Namun jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20," katanya melalui riset hariannya.
William Hartanto, seorang pengamat pasar modal dan pendiri WH-Project, menilai bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi besar untuk mencapai level 7.800. Menurutnya, selama IHSG dapat bertahan di atas level 7.700, situasinya masih dianggap aman. Namun, dia juga mencatat bahwa indikator MACD menunjukkan adanya tanda-tanda jenuh beli, yang bisa menjadi sinyal potensi pembalikan arah.
Pada perdagangan hari Senin, 9 September 2024, investor asing mencatatkan posisi beli bersih (net buy) sebesar Rp 422 triliun di pasar reguler, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 10 triliun. Data ini menunjukkan adanya minat yang cukup besar dari investor asing terhadap pasar saham Indonesia.
Secara teknikal, William mencatat bahwa IHSG masih berada dalam kondisi uptrend yang kuat, berhasil menembus level 7.700 dan saat ini tengah bergerak menuju level 7.800. Dia menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan terhadap faktor-faktor yang ada, IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan dengan rentang pergerakan antara 7.651 hingga 7.720 pada hari ini.
Yugen Bertumbuh Sekuritas memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menunjukkan penguatan pada perdagangan hari Selasa, 10 September 2024.
William Surya Wijaya, Direktur Utama Yugen Bertumbuh Sekuritas, mengungkapkan bahwa saat ini IHSG menghadapi kekurangan daya dorong yang signifikan, sehingga pergerakannya cenderung terjaga dalam rentang konsolidasi yang wajar. Meskipun demikian, ia menilai bahwa IHSG terus berusaha untuk bertahan dan stabil sambil menunggu rilis data kinerja emiten yang diperkirakan akan kembali memberikan dorongan positif bagi indeks, terutama di bulan Oktober mendatang.
Dalam riset hariannya, William menyebutkan bahwa pada hari ini, IHSG diperkirakan akan mengalami kenaikan, dengan kisaran pergerakan yang dapat terjadi antara level bawah di 7.606 dan level atas di 7.767. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada kemungkinan IHSG mengalami koreksi, kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat dan kapitalisasi pasar yang besar.
William menekankan bahwa dengan kondisi pasar saat ini, saham-saham dengan kinerja yang solid dan kapitalisasi yang besar masih menawarkan peluang yang menarik bagi para investor untuk memperluas portofolio mereka dengan strategi pembelian yang terencana. (*)