Logo
>

IHSG Terapresiasi Jelang Rilis Risalah The Fed dan RDG BI

Ditulis oleh Syahrianto
IHSG Terapresiasi Jelang Rilis Risalah The Fed dan RDG BI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berada di zona hijau pada awal perdagangan Selasa, 21 Mei 2024. Indeks Indonesia itu terapresiasi 0,24 persen dan memperoleh tambahan 17,32 poin sehingga posisinya aman di level 7.284,01.

    Pada pembukaan sesi pagi ini diwarnai penguatan 163 saham, 145 melemah dan 169 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp592 miliar dari net-volume 789 juta saham yang diperdagangkan.

    Indeks LQ45 melemah 0,16 persen ke 907,089, indeks JII melemah 0,25 persen ke 530,128, indeks IDX30 melemah 0,26 persen ke 456,556, dan indeks MNC36 melemah 0,28 persen ke 340,214. Sektor yang berada di zona merah yakni energi 0,64 persen, kesehatan 0,34 persen, keuangan 0,35 persen, properti 0,07 persen. Adapun sektor barang baku stagnan.

    Sementara sektor yang menguat ada industri 0,02 persen, non siklikal 0,19 persen, siklikal 0,04 persen, teknologi 0,07 persen, infrastruktur 0,33 persen, transportasi 0,24 persen. Tiga saham yang memimpin top gainers antara lain PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) naik 17,02 persen di Rp165, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) tumbuh 13,64 persen di Rp200, dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) menguat 12,24 persen di Rp110.

    Sedangkan yang anjlok adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merosot 12,29 persen di Rp2570, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) turun 9,90 persen di Rp91, dan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) jatuh 7,50 persen di Rp74.

    Lebih lanjut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan naiknya beberapa harga komoditas diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.  Sementara itu, sikap hati-hati investor menjelang libur panjang berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan.

    "IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.200-7.130 dan resistance 7.335-7.400," tulis tim riset CGS International Sekuritas, Selasa, 21 Mei 2024.

    Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan menjelang rilis risalah The Federal Reserve (The Fed), Kamis, 23 Mei, sejumlah petinggi the Fed dijadwalkan menyampaikan pidato. Dalam risalah terakhir, pandangan petinggi the Fed terkait arah kebijakan moneter relatif terbagi. Sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve kompak melontarkan pernyataan bernada Hawkish malam tadi jadi tekanan tersendiri bagi IHSG.

    “IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya. Dari dalam negeri,, BI akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG), yang mana akan menjadi perhatian pelaku pasar salah satunya yang ditunggu yaitu suku bunga acuan.

    Sebelumnya, BI telah merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan neraca transaksi berjalan yang kedua data tersebut terpantau berada di teritori negatif. BI melaporkan NPI pada kuartal I-2024 defisit 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), begitu juga dengan transaksi berjalan defisit 2,2 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

    US Treasury Secretary, Janet Yellen juga dijadwalkan memberikan pidato di Selasa, 21 Mei. Gubernur Fed Cleveland Loretta Mester menilai, ia berpikir untuk menarik pernyataan sebelumnya yang berekspektasi Bank Sentral Amerika Serikat akan memangkas suku bunga tiga kali tahun ini, seperti yang terungkap dalam dot plot Desember lalu– sudah tidak tepat lagi tahun ini. Kini, Mester memiliki keraguan.

    "Saya berada di catatan sebelum mengatakan saya berada di median (perkiraan) tiga kali. Perkembangan yang saya lihat dalam ekonomi saat ini, saya tidak akan berpikir bahwa itu masih tepat," kata Mester dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Federal Reserve Philip Jefferson juga memberikan sinyal yang senada, data inflasi April cukup menguatkan akan tetapi terlalu dini apabila menyatakan The Fed sudah lepas dari tantangan. Sementara Anggota Dewan Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan menjadi penting memperhatikan peran dolar AS dalam perekonomian global.

    Kemudian, Michael Barr, Vice Chair Supervision The Fed, sebelumnya juga melontarkan pernyataan bahwa Bank Sentral akan mendorong bank-bank besar mempertahankan cadangan dana yang besar untuk mengantisipasi keketatan likuiditas.

    Sentimen berbeda berasal dari Eropa. Inflasi Inggris diperkirakan turun signifikan ke 2,1 persen year on year (yoy) di April 2024 dari 3,2 persen yoy pada Maret 2024. Kondisi ini diyakini memberikan tekanan yang lebih besar bagi Bank of England (BoE) untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu dekat, serupa dengan ECB.

    Wall Street Variatif

    Di sisi lain, saham-saham AS di berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa pagi WIB, dengan saham-saham teknologi menguat. Sementara, Dow Jones tergelincir dari level 40 ribu yang dicapai minggu lalu.

    Dow Jones Industrial Average turun 196,82 poin atau 0,49 persen menjadi 39.806,77. Sementara S&P 500 bertambah 4,86 poin atau 0,09 persen menjadi 5.308,13.

    Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq justru mengalami peningkatan sebesar 108,91 poin atau 0,65 persen menjadi 16.794,87. Nasdaq mencetak rekor penutupan kesembilannya tahun ini.

    Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor keuangan dan sektor konsumen memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 1,21 persen dan 0,72 persen. Sementara itu, sektor jasa teknologi dan komunikasi memimpin kenaikan dengan kenaikan masing-masing 1,32 persen dan 0,34 persen.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.