Logo
>

IHSG Terpeleset ke Zona Merah, Hanya Tiga Sektor Menghijau

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Terpeleset ke Zona Merah, Hanya Tiga Sektor Menghijau

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terparkir di zona merah setelah mengalami penurunan 21,20 poin atau sebesar 0,28 persen ke level 7.480,08 pada perdagangan Kamis, 10 Oktober 2024.

    Berdasarkan data pasar RTI Business, sepanjang perdagangan hari ini, level tertinggi IHSG berada di angka 7.528,95, sedangkan level terendah mencapai 7.467,81.

    Sementara itu, sebanyak 257 saham mengalami penguatan, sedangkan 279 saham melemah serta 251 saham mengalami stagnasi pada penutupan perdagangan sore ini.

    Saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), dan PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) masuk dalam top gainers. Kelima saham ini masing-masing mengalami pertumbuhan 34,19 persen, 24,75 persen, 22,67 persen, 16,67 persen, dan 13,19 persen.

    Di samping itu, lima besar saham yang mengalami pelemahan terdalam atau top loser adalah PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), PT Natura City Developments Tbk (CITY), dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Secara berurutan, saham-saham ini melemah sebesar 17,81 persen, 12,16 persen, 7,61 persen, dan 7,19 persen.

    Mengutip data Stockbit, mayoritas sektor mengalami pelemahan pada penutupan kali ini. Hanya ada tiga sektor yang terpantau menghijau yakni siklikal (1,85 persen), nonsiklikal (0,22 persen), dan transportasi (1,43 persen). Sektor yang alami pelemahan terdalam adalah industri dasar (0,78 persen) dan teknologi.

    Proyeksi IHSG hingga Akhir 2024

    Adapun IHSG diprediksi berpotensi memantul atau rebound pada perdagangan pekan depan setelah ditutup melemah pada Jumat, 4 Oktober 2024. Pengamat pasar modal, William Hartanto, memandang IHSG kemungkinan bakal rebound di pertengahan pekan depan.

    Meski begitu, dia mengakui jika IHSG masih akan melemah pada awal minggu ini. “Untuk pekan depan (ini) diperkirakan ada potensi rebound yang terjadi di pertengahan pekan depan, jadi kemungkinannya sampai awal pekan depan masih melemah,” katanya kepada Kabarbursa.com, Sabtu, 5 Oktober 2024.

    Lebih lanjut William memperkirakan, pelemahan IHSG pada awal pekan depan sudah semakin terbatas. Hal inilah yang akan membuat IHSG bakal rebound di pertengahan pekan selanjutnya.

    Sementara itu pemangkasan suku bunga yang diperkirakan akan kembali dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) bisa berdampak terhadap IHSG. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina memperkirakan The Fed bakal menurunkan suku bunga sekitar 75 basis poin.

    “Dari kami memperkirakan memang tiga kali pemangkasan itu minimal 75 basis poin,” kata Martha Christina dalam acara ‘Media Day’ di Jakarta, Kamis, 12 September 2024.

    Adapun untuk suku bunga acuan BI rate, Mirae Asset Sekuritas memprediksi akan dipangkas di level 5,75 persen. Penurunan suku bunga baik dari The Fed maupun BI membuat Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.915 hingga akhir 2024.

    Martha mengatakan, target IHSG yang diusung pada September 2024 itu mengalami kenaikan jika dibandingkan target sebelumnya yakni 7.585. “Faktor yg bisa membuat IHSG ke level 7.915 terkait dengan pemangkasan suku bunga, baik dari The Fed maupun BI,” ujar dia.

    Selain pemangkasan suku bunga, Martha melihat kenaikan IHSG tersebut juga ditopang dengan adanya event besar di akhir tahun ini yaitu pemilihan kepala daerah atau pilkada. “Kemudian optimisme kepada pemerintahan baru, lalu di semester II pertumbuhan ekonomi lebih bagus karena ada event besar, Pilkada, dan didukung oleh nilai tukar yang stabil,” tuturnya.

    Pertumbuhan Kinerja Pasar Modal RI

    Diberitakan sebelumnya, anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertugas mengawasi pasar modal, Inarno Djajadi, menilai kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya ekonomi global.

    Dari awal September hingga 27 September 2024, IHSG naik sebesar 0,34 persen, mencapai level 7.696, dan jika dilihat dari awal tahun IHSG mencatatkan penguatan 5,83 persen.

    “Sejalan dengan sentimen positif di pasar keuangan global, pasar saham Indonesia pada September 2024 sempat mencapai rekor tertinggi di 7.905,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK di Jakarta pada 1 Oktober 2024.

    Namun, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, nilai kapitalisasi pasar bursa saham domestik turun sebesar 1,82 persen (month to date/mtd) menjadi Rp12.875 triliun. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG pada bulan September 2024 adalah masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia.

    “Net buy hingga 26 September tercatat sebesar Rp1,31 triliun, meskipun secara year to date net sell mencapai Rp9,8 triliun,” tambah Inarno.

    OJK melaporkan bahwa penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal Indonesia telah mencapai Rp137,05 triliun hingga saat ini. Mayoritas dari jumlah tersebut diperoleh melalui penawaran saham perdana, dengan nilai mencapai Rp4,39 triliun.

    Inarno Djajadi menjelaskan bahwa pengumpulan dana di pasar modal masih menunjukkan tren positif, di mana nilai penawaran umum mencapai Rp137,05 triliun, dengan Rp4,39 triliun berasal dari 28 emiten baru.

    OJK juga memberikan informasi mengenai perkembangan bursa karbon, yang sejak diluncurkan pada 26 September 2023 telah mengizinkan 81 pengguna jasa dengan total volume mencapai 613.897 ton CO2 ekuivalen, setara dengan Rp37,06 miliar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.