Logo
>

IHSG Terpukul saat Buka Pasar, Sektor Bahan Baku Merosot

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Terpukul saat Buka Pasar, Sektor Bahan Baku Merosot

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpukul pada awal perdagangan hari ini. Rabu 5 Juni 2024 pukul 9.15 WIB, IHSG melemah 37,887 poin atau 0,53 persen ke 7.061,425.

    Pelemahan IHSG ini ditopang oleh sebagian besar indeks sektoral. IDX Sektor Barang Baku mengalami penurunan paling tajam dengan merosot 1,4 persen pagi ini.

    Di belakangnya, ada IDX Sektor Energi, IDX Sektor Perindustrian, IDX Sektor Keuangan, dan IDX Sektor Teknologi.

    Adapun sektor-sektor lain yang ikut tertekan adalah IDX Sektor Barang Konsumen Primer, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer, IDX Sektor Transportasi dan Logistik, serta IDX Sektor Properti & Real Estate.

    Namun, IDX Sektor Kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang menguat signifikan, naik 0,08 persen. Ditemani IDX Sektor Infrastruktur yang juga menunjukkan tren positif.

    Top Losers LQ45 Pagi Ini:

    • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 5,26 persen
    • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 4,55 persen
    • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3,28 persen

    Top Gainers LQ45 Pagi Ini:

    • PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,18 persen
    • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 1,23 persen
    • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 1 persen

    Pada penutupan perdagangan Selasa 4 Juni 2024 kemarin, IHSG menguat 0,90 persen ke level 7.099,31.

    Mengacu Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh dari sebelas sektor menghijau. Sektor barang konsumen nonprimer memimpin dengan kenaikan 1,23 persen, diikuti sektor properti naik 1,04 persen, dan sektor infrastruktur menguat 1,01 persen.

    “Sektor manufaktur memang sedang mengalami pukulan keras dari kenaikan suku bunga, yang dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi," ujar Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia di Jakarta, Selasa 4 Juni 2024 kemarin.

    Sebaliknya, sektor energi mencatat penurunan terbesar yakni 1,39 persen, diikuti teknologi turun 1,05 persen, dan industrial melemah 0,57 persen.

    Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa domestik hari ini mencapai 1,07 juta kali transaksi. Total saham berpindah tangan mencapai 17,44 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp12,48 triliun.

    Sebanyak 273 saham ditutup melemah, 214 saham stagnan, dan 291 saham menguat.

    Emiten berkode SURI menjadi top loser hari ini dengan anjlok 16,50 persen, diikuti BHAT dan FREN yang masing-masing turun 12,82 persen dan 9,76 persen.

    Sebaliknya, emiten top gainer hari ini adalah ZYRX yang melejit 34,78 persen, diikuti PEVE naik 13,38 persen, dan AMMN naik 8,96 persen.

    Bursa saham Asia hari ini didominasi penguatan. Indeks Nikkei melemah 0,22 persen ke 38.837,50; indeks Hang Seng menguat 0,22 persen ke 18.444,10; indeks Straits Times melemah 0,30 persen ke 3.338,93; dan indeks Shanghai naik 0,41 persen ke 3.091,19.

    Sektor Diproyeksi Moncer

    Saham-saham dalam tiga indeks sektoral diproyeksikan berpotensi menguat pada bulan Juni 2024, yaitu indeks sektor energi, bahan baku, dan keuangan. "Indeks saham sektor energi dan bahan baku masih memiliki peluang besar untuk melanjutkan tren positifnya di bulan Juni," ungkap Value Investor, Rivan Kurniawan, dikutip Rabu 5 Juni 2024.

    Menurut Rivan, saham sektor keuangan berpotensi mengalami rebound pada bulan ini, terutama sektor perbankan setelah mengalami koreksi yang cukup tajam dalam beberapa bulan terakhir.

    Indeks saham sektor energi dan bahan baku menjadi dua indeks sektoral yang mengalami penguatan sejak akhir 2023 hingga akhir Mei 2024. Sementara sembilan indeks sektoral lainnya mengalami pelemahan.

    Penguatan indeks saham sektor energi didorong oleh kenaikan saham-saham berbasis minyak dan gas seperti MEDC dan ELSA, yang menampilkan kinerja positif di kuartal pertama 2024. Kondisi geopolitik global yang sempat memanas turut membuat harga minyak bertahan di level tinggi. Kenaikan beberapa harga saham batubara seperti ADRO juga ikut mengangkat kinerja sektor energi, tambah Rivan.

    Di sisi lain, kenaikan indeks saham sektor bahan baku didorong oleh perbaikan kinerja fundamental emiten big caps seperti AMMN, TPIA, dan TKIM, yang diikuti dengan kenaikan harga sahamnya.

    Mengutip data aplikasi IPOT, sejak akhir tahun lalu, Jumat 29 Desember 2024 hingga akhir pekan lalu, Jumat 31 Mei 2024, hanya terdapat dua indeks sektoral yang menguat. Indeks sektor energi (IDXENERGY) meningkat 205,7 poin atau 8,92 persen menjadi 2.306, dan indeks sektor bahan baku (IDXBASIC) menguat 99,9 poin atau 7,10 persen menjadi 1.407.

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi