Logo
>

Impresif, JPFA Cetak Pertumbuhan Laba 124,73 Persen di Kuartal III

Ditulis oleh Syahrianto
Impresif, JPFA Cetak Pertumbuhan Laba 124,73 Persen di Kuartal III

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengumumkan kinerja keuangan yang impresif dalam sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024.

    Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan, JPFA mampu meraup laba bersih hingga Rp2,09 triliun dengan kenaikan 124,73 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp937,25 miliar. Laba per saham JPFA kini menjadi Rp180 dari sebelumnya Rp81.

    Penjualan bersih tercatat sebesar Rp41,27 triliun, naik 9,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp37,76 triliun. Beban pokok penjualan mencapai Rp33,33 triliun, meningkat dari Rp31,84 triliun di periode yang sama tahun lalu. Laba kotor terkumpul sebesar Rp7,94 triliun, naik 34,12 persen dari Rp5,92 triliun pada tahun lalu.

    Beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp1,57 triliun, naik sedikit dari Rp1,53 triliun. Beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp2,58 triliun dari Rp2,34 triliun.

    Perubahan nilai wajar aset biologis menghasilkan keuntungan sebesar Rp8,39 miliar, berbalik positif dari kerugian sebesar Rp3,22 miliar sebelumnya. Pendapatan lain mencapai Rp148,19 miliar, naik dari Rp104,26 miliar.

    Beban lain-lain tercatat Rp296,01 miliar, meningkat signifikan dari Rp148,55 miliar. Laba usaha melonjak menjadi Rp3,64 triliun dari Rp1,99 triliun.

    Pendapatan keuangan naik menjadi Rp40,61 miliar dari Rp31,8 miliar, sementara biaya keuangan turun menjadi Rp656,38 miliar dari Rp737,1 miliar. Laba periode berjalan mencapai Rp2,24 triliun, tumbuh signifikan dari Rp994,31 miliar.

    Ekuitas bersih terkumpul sebesar Rp16,48 triliun, meningkat dari Rp14,16 triliun di akhir tahun sebelumnya. Total liabilitas berkurang menjadi Rp19,04 triliun dari Rp19,94 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah aset terkumpul sebesar Rp35,53 triliun, sedikit meningkat dari Rp34,1 triliun di akhir tahun lalu.

    Saat pengumuman ini, harga saham JPFA ditutup melemah pada perdagangan Senin, 28 Oktober 2024 sore. Saham JPFA terpantau turun sebesar 15 poin atau 0,89 persen, berakhir pada level Rp1.665 per saham. Dibuka pada harga Rp1.680, saham ini bergerak di rentang harga Rp1.620 hingga Rp1.715 sepanjang sesi perdagangan.

    Total volume transaksi mencapai 18,13 juta saham, sedikit lebih rendah dari rata-rata volume perdagangan harian sebesar 21,15 juta saham. Nilai transaksi saham JPFA hari ini tercatat sebesar Rp29,9 miliar, dengan frekuensi perdagangan mencapai 3.688 kali.

    Investor asing terpantau melakukan pembelian bersih (foreign buy) senilai Rp11,7 miliar, sementara penjualan bersih oleh investor asing (foreign sell) tercatat sebesar Rp8,6 miliar. Data tersebut mengindikasikan minat beli yang lebih tinggi dari pihak asing, meskipun harga saham masih mencatatkan penurunan tipis.

    Harga tertinggi saham JPFA yang tercatat hari ini adalah Rp1.715, sementara batas atas pergerakan harga (ARA) berada di level Rp2.100, dan batas bawah (ARB) di Rp1.260. Adapun harga rata-rata perdagangan saham JPFA tercatat di Rp1.651.

    Sentimen Positif bagi Japfa Comfeed Indonesia

    Laju JPFA mungkin semakin kencang setelah sentimen positif dari program makan siang bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto berjalan. Salah satunya dalam bentuk pemberian susu ikan gratis sebagai pemenuhan program makan bergizi gratis.

    Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan JPFA merupakan emiten siklikal, yaitu saham yang mengalami kenaikan maupun penurunan seiring kondisi ekonomi. Menurut dia, saham JPFA sudah terdampak positif dari program makan siang gratis yang telah dicanangkan lebih dulu.

    “Sebenarnya, kenaikan harga saham Japfa ini sudah ter-priced melalui program makan siang gratis,” ujar dia kepada Kabarbursa.com, Selasa, 17 September 2024.

    Nafan melihat, adanya rencana program susu ikan gratis ini menambah sentimen positif terhadap JPFA. Apalagi, lanjut dia, perusahaan sektor agrifood ini terus mengembangkan industri perikanan.

    “Paling tidak, program pemerintah (susu ikan gratis) tersebut apabila dijalankan akan positif terhadap emiten-emiten konsumer non siklikal, termasuk Japfa,” ungkap dia.

    Kendati begitu, Nafan memandang terdapat tantangan yang akan dihadapi oleh JPFA, di antaranya adalah kenaikan harga pakan ternak.

    Dividen Interim JPFA

    Sementara sebelumnya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku 2024 dengan total sebesar Rp813,93 miliar. Pengumuman ini merupakan kabar baik bagi para pemegang saham, mengingat performa perusahaan yang mencatatkan hasil luar biasa pada semester pertama tahun ini.

    Manajemen JPFA mengungkapkan dalam keterangan resmi yang dirilis pada 12 Oktober 2024, bahwa dividen interim akan dibagikan sesuai dengan keputusan yang diambil oleh direksi perseroan dan disetujui oleh dewan komisaris pada 9 Oktober 2024.

    Dividen yang akan dibagikan sebesar Rp70 per saham, yang menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya.

    Berikut adalah jadwal pembagian dividen interim JPFA:

    • Cum Dividen Interim:

      • Pasar Reguler dan Negosiasi: 21 Oktober 2024
      • Pasar Tunai: 23 Oktober 2024

    • Ex Dividen Interim: 22 Oktober 2024
    • Tanggal Pencatatan (Recording Date): 23 Oktober 2024
    • Pembayaran Dividen Interim: 29 Oktober 2024 (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.