KABARBURSA.COM – PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) terus memperluas sumber pendapatan dengan memperkuat lini bisnis daily meal dan energi terbarukan, sekaligus mempertahankan posisi sebagai produsen dan distributor beras premium dengan merek HOKI dan TokiKoki.
Direktur HOKI, Budiman Susilo membeberkan sejak perusahaaannya berdiri pada 2003, mereka telah mengembangkan empat sumber pendapatan utama yang kini menopang transformasi menuju perusahaan FMCG dan investasi berkelanjutan.
Menurut dia diversifikasi bisnis dilakukan secara strategis untuk menghadapi fluktuasi harga bahan baku dan menjawab kebutuhan pasar pascapandemi.
"Kami melihat tren kesehatan dan keberlanjutan sebagai peluang pertumbuhan jangka panjang, oleh karena itu HOKI bertransformasi ke arah FMCG dengan tetap mengandalkan kekuatan inti kami di bisnis beras premium," ujar Budiman dalam keterangan resminya secara daring pada Selasa, 24 Juni 2025.
Transformasi dimulai sejak 2020 dengan pendirian PT Buyung Putra Energi yang mengelola produk sampingan sekam padi untuk menghasilkan energi terbarukan.
Perusahaan juga mendirikan PT Investasi Sejati sebagai kendaraan investasi ke sejumlah perusahaan terbuka. Pada 2022, HOKI membentuk lini bisnis baru melalui merek Daily Meal untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap produk sehat, termasuk nasi singkong, nasi jagung, beras merah, hingga varian unik seperti beras Jepang Fokairi dan beras lokal Korang Kasafarais.
Melalui anak usaha PT Hoki Distribusi Niaga Nyadeda (HDN), perusahaan memasarkan berbagai produk daily meal ke platform daring seperti GoMart, TikTok Shop, Astro, dan GrabMart, serta menjalin kemitraan distribusi dengan Indomarko, bagian dari Salim Group. Pabrik baru di Jawa Tengah pun sedang dibangun dan ditargetkan mulai beroperasi pada semester II tahun ini untuk memperluas cakupan pasar.
HOKI juga menambah portofolio produk secara aktif. Pada Juli 2024, perusahaan meluncurkan kemasan 500 gram untuk produk Daily Meal, serta soft launch Hokkairi 5 kg. Pada Februari 2025, HOKI meluncurkan varian baru dalam ukuran 280 gram, menyasar segmen yang berkembang dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas.
Kemudian pada April 2025, perusahaan memperkenalkan long grain crystal dan soft grain rice yang telah diperkaya vitamin D3 dan zinc.
Sektor utama beras masih mendominasi pendapatan dengan kapasitas produksi sebesar 55 ton per jam dari dua pabrik di Subang 50 ton/jam dan Cipinang 5 ton/jam.
Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi Rp14.900 per kg sejak Maret 2024 juga ikut memperkuat kontribusi segmen ini. Namun di sisi lain, harga bahan baku yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu mulai stabil berkat perbaikan pasokan.
Pada kuartal I 2025, HOKI mencatat penjualan sebesar Rp365,3 miliar, tumbuh 56,3 persen secara kuartalan, meskipun secara tahunan menurun 27,0 persen akibat efek normalisasi permintaan pasca lonjakan 2024. Penjualan beras grain melalui PT Buyung Putra Sembada (BPS) mencapai Rp391,4 miliar pada 1Q25, naik 66,3 persen secara kuartalan berkat permintaan musiman selama Ramadhan dan Lebaran.
Namun demikian, perusahaan membukukan rugi bersih Rp26 miliar di 1Q25 akibat kerugian penyesuaian nilai wajar (unrealized loss) dari portofolio ekuitas di PT Investasi Sejati. Aset investasi ini bersifat jangka panjang dan tidak diperdagangkan aktif. Oleh sebab itu, rugi ini bersifat nonkas dan tidak memengaruhi profitabilitas operasional inti yang tetap sehat, dengan laba inti Rp4,5 miliar.
Dari sisi segmen usaha, grain dan ADM menyumbang laba bersih Rp2,2 miliar, dan segmen pembangkit listrik dari sekam padi menyumbang Rp1,8 miliar. Total aset per 1Q25 tercatat Rp980,8 miliar dengan liabilitas Rp358,5 miliar dan ekuitas Rp622,2 miliar. Rasio keuangan tetap sehat dengan DER 0,6 kali dan current ratio 1,9 kali.
Sepanjang FY24, total aset perusahaan mencapai Rp1,1 triliun dengan liabilitas Rp476 miliar dan ekuitas Rp648 miliar. Penjualan FY24 naik 1,1 persen menjadi Rp1,3 triliun. Daily Meal mencatat pertumbuhan penjualan lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, meski kontribusinya terhadap total penjualan belum dominan.
Dividen sebesar Rp9,7 miliar telah dibagikan pada Juli 2024 sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham di tengah kondisi keuangan yang menantang.
HOKI juga aktif menerapkan prinsip ESG dengan memanfaatkan limbah sekam menjadi energi terbarukan dan pellet untuk kebutuhan B2B, mendukung upaya zero waste. Upaya ini tidak hanya memberikan recurring income tetapi juga memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ke depan, HOKI menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen sepanjang 2025, didukung oleh ekspansi distribusi, peluncuran produk baru, serta pengoperasian pabrik baru di Jawa Tengah. Strategi komunikasi merek dengan nama Nasi Fuller yang ringan diharapkan memperkuat persepsi kualitas produk di mata konsumen dan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
HOKI juga enegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Budiman mengatakan menyampaikan bahwa perusahaan melihat swasembada pangan bukan hanya soal beras, tetapi bagaimana masyarakat bisa memiliki akses ke pangan sehat yang lebih beragam. “Kami sudah mulai mendiversifikasi produk kami dari beras komoditas ke pangan alternatif seperti singkong, jagung, dan porang. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung ketahanan pangan nasional secara menyeluruh,” ujarnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.