KABARBURSA.COM - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp2,33 triliun, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini diumumkan dalam siaran pers perseroan, dikutip Selasa, 2 Juli 2024.
Dividen ini setara dengan Rp200 per lembar saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sekitar 33,76 persen. Dibandingkan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2022 yang mengumumkan dividen sebesar Rp2,5 triliun atau setara Rp215 per saham, jumlah dividen tahun ini lebih rendah.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, menyatakan bahwa dividen akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 25 Juli 2024. Dia juga mengapresiasi dedikasi dari seluruh jajaran pengurus perusahaan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan ICBP atas dedikasi mereka. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh konsumen, mitra bisnis, dan pemegang saham atas loyalitas dan dukungannya," ujarnya.
Selama tahun 2023, ICBP mencatat laba bersih sebesar Rp6,9 triliun, meningkat 52,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan penjualan bersih yang mencapai Rp67,9 triliun, meningkat 4,80 persen year-on-year (yoy).
Kinerja penjualan ICBP didorong oleh produk mi instan yang berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp50,43 triliun, naik 6,24 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan produk susu atau dairy turun menjadi Rp9,12 triliun atau mengalami penurunan sebesar 3,35 persen yoy. Penjualan makanan ringan naik 6,95 persen yoy menjadi Rp4,24 triliun, sedangkan produk penyedap makanan mengalami kenaikan sebesar 9,26 persen yoy menjadi Rp3,67 triliun.
Produk lainnya seperti nutrisi makanan khusus berkontribusi sebesar Rp1,21 triliun dan minuman sebesar Rp1,6 triliun. Beban pokok penjualan pada tahun lalu mencapai Rp42,78 triliun, mengalami penurunan tipis sebesar 0,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp43 triliun. Dengan demikian, laba kotor ICBP mencapai Rp25,12 triliun pada tahun 2023, tumbuh 15,30 persen yoy.
Setelah mempertimbangkan pendapatan dan beban lainnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas mencapai Rp6,99 triliun atau meningkat 52,39 persen yoy. Laba per saham juga meningkat dari Rp393 menjadi Rp599.
Laba usaha ICBP meningkat 8 persen yoy menjadi Rp14,39 triliun, dengan marjin laba usaha naik dari 20,6 persen menjadi 21,2 persen. Core profit ICBP, tanpa memperhitungkan pos non-recurring dan selisih kurs, juga mengalami pertumbuhan sebesar 27 persen yoy menjadi Rp9,27 triliun sepanjang tahun lalu.
Tak hanya itu, dalam RUPS pemegang saham juga menerima baik pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sehubungan dengan telah berakhirnya masa jabatan mereka sejak ditutupnya RUPST dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan jasa-jasa mereka terhadap perseroan; serta mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2027, dengan susunan sebagai berikut.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Franciscus Welirang
Komisaris: Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Komisaris: Alamsyah
Komisaris Independen: F.G. Winarno
Komisaris Independen: Adi Pranoto Leman
Direksi
Direktur Utama: Anthoni Salim
Direktur: Axton Salim
Direktur: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur: Taufik Wiraatmadja
Direktur: Joedianto Soejonopoetro
Direktur: Hendra Widjaja
Direktur: Suaimi Suriady
Direktur: Mark Julian Wakeford
Direktur: Sulianto Pratama
Direktur: Tio Eddy Hariyanto
Direktur: In She
Direktur: Chandra Arif Santoso
Emiten Grup Salim
Sementara itu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), bagian dari Emiten Grup Salim, telah menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp2,3 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini Jumat, 28 Juni 2024.
Stockbit Sekuritas dalam laporannya menyebutkan bahwa nilai dividen tersebut setara dengan Rp267 per saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 28,8 persen. Adapun jadwal cum date dan pembayaran dividen belum diumumkan.
“Mengacu harga saham INDF pada penutupan sesi I hari ini, Jumat, 28 Juni 2024, di level Rp6.075 per lembar, maka dividen yield adalah 4,4 persen,” tulis laporannya, dikutip Sabtu, 29 Juni 2024.
Selain membahas penggunaan laba, perseroan juga mengagendakan perubahan pengurus. Sepanjang tahun 2023, INDF mencatat laba bersih periode berjalan sebesar Rp8,14 triliun, meningkat 28,12 persen dibandingkan laba tahun 2022 yang sebesar Rp6,35 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannnya, laba bersih INDF mengalami kenaikan di tengah pertumbuhan penjualan yang moderat. Pada tahun lalu, penjualan neto perseroan mencapai Rp111,7 triliun, meningkat 0,79 persen secara tahunan.
Kinerja ini didorong oleh penjualan kepada pihak ketiga yang mencapai Rp103,33 triliun, naik 1,54 persen secara tahunan (yoy). Sebaliknya, penjualan kepada pihak berelasi mengalami penurunan sebesar 7,62 persen yoy menjadi Rp8,36 triliun pada tahun 2023.
Di tengah kenaikan penjualan, beban pokok INDF menurun sebesar 1,57 persen secara tahunan menjadi Rp75,65 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh menyusutnya beban produksi sebesar 4,95 persen yoy.
Setelah memperhitungkan perolehan penjualan dan beban pokok penjualan, laba kotor yang diraih perseroan mencapai Rp36,05 triliun, tumbuh 6,12 persen yoy.
Sebagai hasilnya, setelah dikombinasikan dengan pendapatan dan beban lain, INDF meraih laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,14 triliun, naik 28,12 persen yoy. Laba per saham juga meningkat dari Rp724 menjadi Rp928 per lembar. (*)