Logo
>

Indonesia Gandeng Turki Tanam Modal, ini Jenis Bisnisnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Indonesia Gandeng Turki Tanam Modal, ini Jenis Bisnisnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terus menggandeng perusahaan industri Turki untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ini menjadi fokusnya dalam perjalanan dinas ke Ankara dan Istanbul pada 4-5 Juni 2024 yang lalu.

    "Dalam kunjungan kami, kami mengajak perusahaan-perusahaan Turki untuk memperluas jangkauan bisnisnya di Indonesia. Kami melihat peluang besar bagi mereka untuk berkembang di sini," ungkap Agus dalam siaran pers dari Kemenperin, Senin 10 Juni 2024.

    Selama kunjungan tersebut, Agus bertemu dengan sejumlah perusahaan yang telah berinvestasi di Indonesia, termasuk di sektor ban, tekstil, elektronik, dan pengolahan hasil laut.

    Salah satu pertemuan penting adalah dengan Koc Holding yang merupakan induk dari Arcelik. "Kami mengajak Arcelik untuk menjajaki kerjasama baru dengan perusahaan elektronik Indonesia seperti Polytron," jelasnya.

    Pada pertemuan dengan CEO Kordsa, Mr. Ibrahim Özgür Yldrm, Agus membahas potensi kerjasama dalam produksi ban dan tekstil. Kordsa memiliki fasilitas pabrik di Bogor, Indonesia, yang memproduksi bahan-bahan industri seperti nilon, benang, dan produk karet dengan orientasi ekspor, dengan total investasi mencapai US$ 21 juta.

    Kebijakan industri Indonesia saat ini difokuskan pada peningkatan nilai tambah dan integrasi sektor industri dalam rantai pasok global. Hal ini juga bertujuan untuk melindungi investasi asing di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur.

    Pemerintah mendukung rencana Kordsa untuk mengembangkan produk baru di Indonesia, seperti composite concentrate, kantong udara untuk kendaraan, dan composite fiber untuk penguatan struktur bangunan. "Kami mendukung rencana tersebut dan akan melakukan pembahasan lebih lanjut secara teknis pada pertemuan berikutnya," tegasnya.

    Total investasi Turki di Indonesia antara tahun 2019 hingga 2023 mencapai USD 42,758 juta, menempatkan Turki di peringkat ke-43 dalam daftar negara yang berinvestasi di Indonesia.

    Menurut catatan Kementerian Perdagangan Indonesia, nilai perdagangan antara Indonesia dan Turki sejak 2019 total mencapai total 1,38 miliar dolar AS, dengan surplus sebesar 733,73 juta dolar AS bagi Indonesia. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,79 miliar dolar AS.

    Ekspor Indonesia mencapai 1,18 miliar dolar AS, sementara impor dari Turki mencapai 611,52 juta dolar AS, menghasilkan surplus sebesar 569,85 juta dolar AS bagi Indonesia.

    Komoditas ekspor utama Indonesia ke Turki pada tahun 2018 meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya, karet alam, serat stapel tiruan, benang serat stapel sintetis, dan benang filamen sintetik. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Turki meliputi minyak mentah, tembakau, karbonat, borat, serta bijih kromium dan konsentrat.

    Pada tahun 2022, delegasi B20 dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengadakan serangkaian kunjungan ke Turki. Kunjungan ini merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia 2022. Delegasi bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Sinan Cin dari BD4ASIA dan DEIK serta Ebru Dicle, Sekretaris Jenderal TUSIAD. Diskusi meliputi peluang kerjasama bisnis dan pengembangan proyek bersama.

    Turki menempati peringkat tinggi dalam kapasitas terpasang energi terbarukan di dunia. Dengan komitmennya terhadap energi hijau dan berkelanjutan, Turki menjadi teladan yang berpotensi menjadi mitra strategis Indonesia dalam bidang energi terbarukan.

    Indonesia dan Turki telah menandatangani rencana aksi untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

    Kerja sama antara Indonesia dan Turki tidak hanya berdampak positif bagi kedua negara, tetapi juga bagi keamanan kawasan. Dengan terus memperkuat kerjasama ini, keduanya dapat mencapai tujuan bersama dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga pertahanan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi