KABARBURSA.COM - Dampak pembangunan smelter dinilai oleh pemerintah sebagai langkah yang positif untuk kemajuan Indonesia. Hal ini banyak ditentang oleh negara-negara maju yang menginginkan sumber daya alam Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, langkah pemerintah dalam menyetop ekspor nikel banyak digugat oleh Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO). Dalam hal ini mengenai sengketa hukum perdagangan yang meminta Indonesia tetap mengekspor barang mentah.
"Kita digugat ke WTO kemarin kalah dan sekarang maju banding," kata Jokowi di Mukhtamar IMM ke-XX, Palembang Jumat 1 Maret 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan pihaknya tetap melanjutkan penyetopan ekspor nikel tersebut meski telah diprotes oleh negara-negara maju.
Bahkan, kata dia, Indonesia bakal terus mengeksplor barang mentahnya, tidak hanya di sektor nikel, melainkan di sektor lainnya.
Adapun kata dia, hilirisasi itu tidak hanya difokuskan pada perusahaan tembaga dan nikel saja, namun sektor perkebunan, pertanian, hingga perikanan juga akan dihilirisasi.
"Hilirisasi ini akan terus kita lakukan dan didorong disemua sektor," jelas dia. (yub/prm)