KABARBURSA.COM - PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,16 triliun kepada para pemegang saham dari laba tahun buku 2023.
Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar ISAT pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu. Setiap pemegang satu saham ISAT nantinya akan menerima dividen sebesar Rp268,4 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut adalah jadwal pembayaran dividen Indosat:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 31 Mei 2024
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 3 Juni 2024
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 4 Juni 2024
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 5 Juni 2024
- Daftar Pemegang Saham yang berhak atas dividen: 4 Juni 2024, pukul 16.00 WIB
- Pembayaran Dividen: 21 Juni 2024
Direktur Indosat, Nicky Lee Chi Hung, menjelaskan bahwa RUPST memutuskan untuk mengalokasikan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,16 triliun sebagai dividen tunai atau Rp268,4 per saham.
Selain menyetujui alokasi sebesar 48 persen dari laba bersih 2023 untuk dividen, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk saldo laba ditahan sebesar Rp2,3 triliun.
Dalam risalah rapat, disebutkan bahwa dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah rapat.
Adapun laba bersih Indosat sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp4,5 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan laba tahun 2022 yang mencapai Rp4,7 triliun. Namun demikian, pendapatan Indosat meningkat pada tahun 2023 menjadi Rp51,2 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp46,7 triliun.
Selain itu, kata Nicky Lee Chi Hung, meskipun terjadi penurunan laba bersih, peningkatan pendapatan ini mencerminkan kinerja operasional yang kuat dan strategi pertumbuhan yang berhasil. Indosat terus fokus pada peningkatan kualitas layanan dan ekspansi jaringan untuk mendukung pertumbuhan di masa depan.
Dengan pembayaran dividen ini, Indosat menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Ini juga mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis yang terus berkembang meskipun menghadapi tantangan ekonomi.
Para pemegang saham diharapkan dapat menikmati hasil investasi mereka dan mendukung langkah-langkah strategis perusahaan dalam menghadapi kompetisi di industri telekomunikasi.
Tidak Anggap Starlink Kompetitor
Sementara itu, Indosat menanggapi kehadiran Starlink di Indonesia. Sebelumnya, miliarder Elon Musk mengunjungi Bali untuk meresmikan layanan internet Starlink bagi pelanggan ritel. Sebelumnya, Starlink hanya menargetkan segmen korporasi.
President Director dan CEO Indosat, Vikram Sinha, menyatakan bahwa kehadiran Starlink tidak dianggap sebagai kompetisi.
Menurut Sinha, teknologi satelit justru dapat meningkatkan konektivitas di daerah terpencil. Selain itu, Indosat juga membuka peluang untuk kemungkinan kolaborasi.
“Pesan utamanya adalah ini bukan kompetisi,” ujarnya dalam Public Expose di kantornya di Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024.
Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang, menjelaskan bahwa sektor-sektor seperti perikanan dan pertahanan terbuka untuk kolaborasi. Menurutnya, Indosat berfokus pada kerja sama di sektor-sektor tersebut dengan perusahaan lain.
“Dan harapannya, Indosat akan terus membuka pintu untuk kolaborasi, terutama di sektor seperti pertahanan dan perikanan. Ini adalah sektor-sektor yang sedang dijajaki Indosat untuk berkolaborasi dengan perusahaan satelit,” jelasnya.