KABARBURSA.COM - PT Indosat Tbk. (ISAT) mengumumkan kesiapan dana untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri C dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 Seri C.
Resky Damayanti, Chief Legal Officer dan Corporate Secretary ISAT, bahwa Perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp67 miliar untuk Pokok Obligasi dan Rp404 miliar untuk pokok Sukuk. Seperti dalam keterangannya menyampaikan di Jakarta, Selasa 2 Juli 2024.
Resky menambahkan, "Obligasi dan Sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2024. Pelunasan ini tidak berdampak pada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha ISAT."
Laba Tahun Buku
PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,16 triliun kepada para pemegang saham dari laba tahun buku 2023.
Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar ISAT pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu. Setiap pemegang satu saham ISAT nantinya akan menerima dividen sebesar Rp268,4 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut adalah jadwal pembayaran dividen Indosat:
Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 31 Mei 2024, ex dividen di pasar Reguler dan pasar Negosiasi: 3 Juni 2024, cum dividen di pasar tunai: 4 Juni 2024, Ex dividen di pasar tunai: 5 Juni 2024, daftar pemegang saham yang berhak atas dividen: 4 Juni 2024, pukul 16.00 WIB, pembayaran dividen: 21 Juni 2024
Direktur Indosat, Nicky Lee Chi Hung, menjelaskan bahwa RUPST memutuskan untuk mengalokasikan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp2,16 triliun sebagai dividen tunai atau Rp268,4 per saham.
Selain menyetujui alokasi sebesar 48 persen dari laba bersih 2023 untuk dividen, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk saldo laba ditahan sebesar Rp2,3 triliun.
Dalam risalah rapat, disebutkan bahwa dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah rapat.
Adapun laba bersih Indosat sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp4,5 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan laba tahun 2022 yang mencapai Rp4,7 triliun. Namun demikian, pendapatan Indosat meningkat pada tahun 2023 menjadi Rp51,2 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp46,7 triliun.
Selain itu, kata Nicky Lee Chi Hung, meskipun terjadi penurunan laba bersih, peningkatan pendapatan ini mencerminkan kinerja operasional yang kuat dan strategi pertumbuhan yang berhasil. Indosat terus fokus pada peningkatan kualitas layanan dan ekspansi jaringan untuk mendukung pertumbuhan di masa depan.
Dengan pembayaran dividen ini, Indosat menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Ini juga mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap prospek bisnis yang terus berkembang meskipun menghadapi tantangan ekonomi.
Para pemegang saham diharapkan dapat menikmati hasil investasi mereka dan mendukung langkah-langkah strategis perusahaan dalam menghadapi kompetisi di industri telekomunikasi.
EBITDA Tercatat Tumbuh
PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,29 triliun di kuartal I-2024, naik 39,4 persen dari periode sama di tahun lalu.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, capaian tersebut sejalan dengan pendapatan perusahaan yang mencapai Rp13,83 triliun di kuartal I-2024, atau tumbuh 15,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
EBITDA juga tercatat tumbuh lebih cepat dari pendapatan, yakni sebesar 22,1 persen di kuartal I-2024 dengan mencapai Rp6,5 triliun.
“Dengan pertumbuhan positif di semua lini bisnis dan komitmen berkelanjutan untuk mengoptimalkan biaya, Indosat membukukan pencapaian solid dalam kinerja finansial dan operasional,” ujar Vikram dalam paparan kinerja secara virtual, Selasa, 30 April 2024.
Indosat Ooredoo Hutchison memiliki 100,8 juta pelanggan hingga kuartal I-2024, tumbuh 2,3 persen dibandingkan periode sama di 2023. Pertumbuhan ini juga berkontribusi pada lonjakan trafik penggunaan data sebesar 14,3 persen menjadi 3.858 Petabytes (PB).
Menurut Vikram, peningkatan jumlah pelanggan tersebut terjadi seiring dengan investasi strategis dalam meningkatkan infrastruktur jaringan. Jumlah BTS 4G Indosat juga meningkat sebesar 20,8 persen menjadi 184.000.
Indosat Ooredoo Hutchison mencatat ARPU pelanggan seluler di kuartal I-2024 mencapai Rp37.500, naik 13,9 persen atau Rp4.600 lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.
Vikram memastikan bahwa perusahaan akan terus meningkatkan jaringan dan memastikan konektivitas yang lancar di Indonesia. Perusahaan juga akan mendorong operasional dan efisiensi yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan kinerja.
“Kami juga meningkatkan keunggulan operasional dan efisiensi kami secara signifikan, yang memungkinkan kami meraih pertumbuhan pendapatan dan terus meningkatkan profitabilitas,” pungkasnya.