Logo
>

Industri Asuransi Kesehatan Diprediksi Tumbuh, Intip Kinerja Dua Saham ini

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Industri Asuransi Kesehatan Diprediksi Tumbuh, Intip Kinerja Dua Saham ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten asuransi kesehatan menjadi sorotan usai sektor ini  dinilai akan berkembang di era pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi perusahaan di sektor asuransi kesehatan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Diketahui, terdapat sejumlah emiten yang bergerak di industri asuransi kesehatan. Lalu, bagaimana kinerja emiten-emiten tersebut?

    PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)

    PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum, salah satunya adalah kesehatan. Berdiri pada 1980, AMAG resmi melantai di bursa pada 2005.

    Berdasarkan data yang dihimpun KabarBursa dari Stockbit pada Senin, 16 September 2024, kinerja AMAG dalam satu bulan mengalami penurunan dengan catatan -0.57 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan capaian selama tiga bulan terakhir yang mencatat performa 14.38 persen.

    Kendati begitu, pada kuartal kedua 2024, AMAG mampu meraup net income sebesar Rp76 miliar. Angka ini tumbuh dibanding tahun lalu dalam periode yang sama, yakni Rp41 miliar.

    Pendapatan bersih AMAG pada tahun ini diprediksi menyentuh Rp239 miliar, naik dibanding tahun lalu senilai Rp148 miliar. Untuk neraca keuangan, AMAG memiliki kas dan setara kas Rp121 miliar pada kuartal kedua 2024. Angka ini juga naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp107  miliar.

    Sedangkan aset yang dimiliki AMAG ialah Rp5,7 triliun, meningkat tipis dibanding kuartal kedua tahun lalu sebesar Rp5,1 triliun.

    PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)

    PT Asuransi Dayin Mitra Tbk merupakan perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha di bidang asuransi, di antaranya ialah kesehatan. Perusahaan dengan kode saham ASDM ini telah memiliki 10 kantor cabang.

    Adapun PT Asuransi Dayin Mitra Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1989 silam.

    Berbicara kinerja, ASDM mencatatkan performa positif dalam satu bulan terakhir yakni 1.63 persen, demikian dikutip dari Stockbit, Senin, 16 September 2024.

    ASDM berhasil mendapatkan net income sebesar Rp6 miliar pada kuartal kedua 2024. Angka ini naik tipis jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5 miliar.

    Pendapatan bersih ASDM pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp22 miliar, meningkat dibanding tahun lalu senilai Rp21 miliar.

    Beralih ke neraca keuangan, pada kuartal kedua 2025 ASDM mempunyai  kas dan setara kas Rp16 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp28 miliar.

    Adapun ASDM memiliki aset sebesar Rp1,2 triliun, meningkat sedikit jika dibanding tahun lalu dalam periode yang saya sebesar Rp1,1 triliun.

    Sementara melansir RTI Business, dalam satu bulan ASDM mengalami pertumbuhan  mencapai 0.81 persen dengan harga saham Rp480 sampai Rp620. Dalam satu bulan pula, ASDM menorehkan transaksi sebesar Rp1.8 juta dengan saham yang diperdagangkan mencapai Rp927 juta. Adapun frekuensi perdagangan ASDM tercatat 1,109.

    Penetrasi Industri Asuransi Kian Tumbuh

    Diberitakan sebelumnya, AXA Financial Indonesia (AFI) optimis industri asuransi kesehatan bisa terus berkembang di era pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Chief of Health AFI Yudhistira Dharmawata, menuturkan optimisme perseroan pada masa pemerintahan berikutnya didasarkan pada data penetrasi industri asuransi yang dirilis Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

    Mengutip data yang dirilis AAJI, industri asuransi jiwa mencatatkan hasil positif dengan peningkatan total pendapatan premi selama semester 1 tahun 2024 mencapai Rp88,49 triliun, tumbuh 2,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, yaitu sebesar Rp86,24 triliun.

    “Kami tetap optimis, karena penetrasinya masih relatif rendah dan terutama asuransi kesehatan. Kami lihat year-over-year, kalau dari data AAJI penetrasinya makin naik terus, khusus asuransi Kesehatan,” kata Yudhistira kepada wartawan di Jakarta, Senin, 9 September 2024.

    Di sisi lain, Yudhistira juga mengaku terdapat banyak sektor yang berpeluang besar bagi pertumbuhan industri asuransi. Dia mengaku, akan terus meyakini para nasabah untuk membeli produk asuransi AFI yang terjangkau untuk memproteksi seluruh masyarakat.

    “Bagi kami, gimana caranya make sure asuransi keseatan ini affordable. Jadi kami turunin terus tingkat sales premium agar makin banyak provinsi di Indonesia yang bisa ter-cover,” ungkapnya.

    Di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap asuransi jiwa untuk kebutuhan medis dinila terus meningkat. Hal tersebut tecermin dalam data AAJI, yang mencatat rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7 persen pada semester I tahun 2024.

    Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, yakni 103,7 persen. Sementara itu, klaim asuransi pada periode semester 1 2024 meningkat 26 persen hingga Rp11,83 triliun, di mana hal ini berdampak besar pada industri asuransi jiwa di Indonesia.

    Di sisi lain, Yudhistira juga mengungkap AFI akan terus berupaya menekan kenaikan premi asuransi. Peluncuran produk AXA Heealth Protector, kata dia, merupakan salah langkah efisiensi yang dilakukan AFI.

    Selain itu, AFI juga melakukan efisiensi operasional, di mana digitalisasi yang dilakukan mampu mengurangi kerja-kerja konservatif di lapangan. Dengan begitu, biaya operasional sebagai salah satu indikator penetapan premi bisa ditekan.

    “Hal ini semua bisa membantu kami lebih efisien dalam operasional, sehingga komponen biaya (premi) nanti juga bisa ditekan. Sehingga ujung-ujungnya kami juga bisa past true lagi ke nasabah dalam bentuk premi yang lebih rendah. Jadi strategi kami nekan klaim dengan produk ini dan juga nekan biaya oprasional dengan digitalisasi,” tutupnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.