KABARBURSA.COM - Seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, industri bioskop kembali mengalami perkembangan positif. Para pelaku bisnis di sektor ini berupaya untuk terus memperluas jangkauan dengan menambah jumlah layar bioskop baru di tahun ini.
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) atau CGV Cinemas menilai bahwa industri bioskop di Indonesia sudah memasuki fase pemulihan menuju performa sebelum pandemi. Ini didukung oleh pulihnya ekonomi dan daya beli masyarakat, serta bertambahnya jumlah film yang diputar dan penonton, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja bisnis bioskop.
Komisaris Utama Graha Layar Prima Bratanata Perdana, menjelaskan bahwa bisnis bioskop yang dijalankan oleh CGV Cinemas menjanjikan prospek cerah ke depannya. "Potensi bisnis di sektor ini masih sangat besar, mengingat rasio layar bioskop per jumlah penduduk di Indonesia masih rendah," jelasnya dikutip Kamis 11 April 2024.
Jumlah layar per 100.000 penduduk di Indonesia hanya sekitar 0,76, jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand (1,7), Malaysia (3,6), dan Singapura (4,6). "Masih banyak kota di Indonesia yang belum memiliki bioskop, sehingga bisnis bioskop di Indonesia masih memiliki ruang untuk pertumbuhan yang besar," ujar Bratanata.
CGV Cinemas, kata Bratanata berencana untuk terus melakukan ekspansi di Indonesia. Pada tahun 2023, CGV Cinemas telah membuka 3 lokasi baru dengan total 14 layar. "Saat ini, CGV Cinemas telah hadir di 64 lokasi dengan total 422 layar di seluruh Indonesia,"
CGV Cinemas memiliki perbedaan dengan jaringan bioskop lainnya melalui konsep Culturplex. Konsep ini tidak hanya menawarkan tempat untuk menonton film, tetapi juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan hiburan dan seni seperti konser musik, gala premier, serta tempat bermain dan berolahraga.
Selain itu, CGV Cinemas menyediakan berbagai pilihan auditorium, mulai dari Private Box untuk menonton film secara eksklusif di ruang privat, 4DX untuk pengalaman menonton yang imersif, ScreenX dengan layar 270 derajat, Gold Class untuk pengalaman menonton premium, hingga Velvet Class untuk kenyamanan menonton di sofa bed.
Sementara itu, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau Cinema XXI (CNMA) juga berencana untuk terus melakukan ekspansi di tahun ini. Sekretaris Perusahaan dan Direktur Keuangan Cinema XXI, Tri Rudy Anitio, menyatakan bahwa Cinema XXI telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp775 miliar untuk ekspansi bisnis, termasuk pembangunan bioskop baru dan penambahan sekitar 100 layar di berbagai kota di Indonesia pada tahun 2024.
Strategi Cinema XXI akan berfokus pada pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih produktif, pengembangan bisnis F&B yang lebih bervariasi, dan implementasi prinsip-prinsip ESG untuk meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan.
Anitio menyampaikan optimisme terhadap perkembangan industri hiburan di Indonesia, khususnya sektor perbioskopan dan perfilman. Hal ini didukung oleh minat masyarakat yang tinggi terhadap menonton film dan potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop yang masih besar di Indonesia. Cinema XXI berkomitmen untuk selalu memberikan pengalaman menonton terbaik dengan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.