KABARBURSA.COM - Inflasi dikawasan eropa yang turun sebesar 0,5 persen, membawa tingkatnya menjadi 2,4 persen, sementara Inflasi inti merosot 0,6 persen, mencapai 3,6 persen. Tingkat inflasi saat ini mencapai titik terendah sejak Juli 2021, sedangkan inflasi inti berada di level terendah sejak April 2022.
Rilis data inflasi ini memicu spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa kemungkinan akan memangkas suku bunga pinjaman lebih cepat dari proyeksi sebelumnya. Euro merosot, mendorong EURUSD untuk menembus level support utama di 1,0900.
Data terbaru menunjukkan kelanjutan penurunan tingkat inflasi di kawasan Eropa, menimbulkan spekulasi mengenai langkah-langkah bank sentral untuk merespons.
Sebaliknya, Greenback menguat dengan tambahan momentum, mendorong Indeks USD (DXY) kembali ke atas level 103,00 dalam konteks pemulihan imbal hasil AS.
Dari perspektif teknikal, pelemahan EURUSD berpotensi berlanjut, mengarah ke support terdekat di kisaran 1,0852 (terendah 22 November). Kemungkinan jika terus terdorong, pasangan mata uang ini dapat mencapai support sekitar 1,08160.
Selain faktor teknikal, terdapat bias musiman menarik untuk EURUSD di bulan Desember. Data 20 tahun terakhir menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 2,6 persen pada tanggal 14 Desember. Meski perlu mempertimbangkan variabel fundamental, optimisme investor atas penurunan inflasi belakangan ini dapat membentuk dinamika pasar, terutama jika aktivitas ekonomi AS melambat pada Desember 2023.