KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa tingkat inflasi Indonesia tetap terkendali pada level 2,5 persen, meskipun terjadi eskalasi konflik Timur Tengah antara Iran dan Israel.
Airlangga menjelaskan bahwa terkendalinya inflasi ini didukung oleh pengalaman Indonesia dalam menghadapi konflik sebelumnya antara Ukraina dan Rusia.
“Inflasi saat perang Rusia-Ukraina mencapai 5,59 persen. Saat ini, inflasi kita relatif stabil di 2,5 persen plus minus 1 persen,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers mengenai perkembangan isu perekonomian terkini di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.
Pemerintah, menurutnya, berkomitmen untuk menerapkan kebijakan yang bertujuan mengendalikan inflasi dengan berkolaborasi bersama tim pengendali inflasi pusat dan tim pengendali inflasi daerah.
“Tujuannya adalah menjaga inflasi tetap dalam rentang 2,5 persen plus minus satu persen. Bank Indonesia juga melakukan kebijakan moneter tertentu dan stabilisasi nilai tukar rupiah,” jelas Airlangga.
Dia juga menjelaskan mengenai kondisi harga pangan memang bergejolak akibat fenomena El Nino dari bulan Juni 2023 hingga Februari 2024. Namun, harga beberapa komoditas, seperti beras dan cabai, mengalami penurunan.
“Ini menunjukkan bahwa inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh konflik Timur Tengah, tetapi juga oleh faktor-faktor dalam negeri dan pengaruh fenomena El Nino sebelumnya,” tegas Airlangga.