Logo
>

Ini Penyebab di Balik Anjloknya IHSG

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Ini Penyebab di Balik Anjloknya IHSG

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka turun sebesar 5,93 poin (0,08 persen) menjadi 7.199,1 pada pembukaan sesi I, Selasa 2 April 2024.

    Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk mengatakan pelemahan IHSG didorong koreksi pada sejumlah saham seperti big banks, dan didorong oleh depresiasi rupiah. Sementara rilis inflasi Indonesia mengalami kenaikan diatas consensus menjadi 3.05 persen YoY.

    "Pelemahan itu didorong oleh kenaikan pada harga beras dan permintaan ditengah Ramadhan," terangnya dalam riset, Selasa, 2 April 2024.

    Sementara itu dari bursa AS, ketiga indeks utama diperdagangkan terbatas dan tutup mixed. Indeks US cenderung tertakan ditengah rilis dari ISM manufacturing PMI yang mencatakan pertumbuhan di level ekspansi sebesar 50.3 pada Mar-24 (vs 47.8 pada Feb-24) menandakan masih kuatnya aktivitas ekonomi US.

    Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan mixed, saat laporan ini ditulis indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (+0.56 persen). Sementara, index Kospi diperdagangkan melemah (-0.08 persen).

    Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi tahunan domestik pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,75 persen.

    Inflasi periode Maret 2024 diakibatkan oleh naiknya konsumsi musiman masyarakat Indonesia saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah/2024.

    Dari mancanegara, pelaku pasar pekan ini menantikan rilis angka inflasi di kawasan Eropa yang berpotensi tetap di bawah 3 persen.

    Selain itu, pelaku pasar juga wait and see data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), seperti non farm payroll danunemployment rate yang menjadi salah satu pertimbangan FOMC The Fed di akhir April 2024 mendatang.

    Dari Asia, Indeks PMI manufaktur versi Caixin China pada Maret 2024 lanjut di level ekspansif sebesar 51,1, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 50,9.

    Di sisi lain, Indeks PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank pada Maret 2024 masih di level kontraksi sebesar 48,2, atau menambah masa kontraksi aktivitas manufaktur Jepang dalam 10 bulan beruntun. (yub/adi)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.