Logo
>

Insentif Mobil Listrik Semakin Banyak ke Konsumen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Insentif Mobil Listrik Semakin Banyak ke Konsumen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Konsumen semakin mendapatkan berbagai insentif untuk mendorong penggunaan mobil listrik (electric vehicle/EV). Pemerintah kembali memberikan sejumlah insentif kepada konsumen untuk mendukung kendaraan listrik berbasis baterai atau KLBB.

    Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Rustam Effendi, menyatakan bahwa potongan pajak tersebut tentu akan memengaruhi harga jual mobil listrik. “Tentu, ada pajak yang berdampak langsung pada harga. Jadi, pajak-pajak yang biasanya dibebankan kepada konsumen, terutama pajak pusat seperti Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 15persen dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 11persen. Nah, dengan pemerintah yang bertanggung jawab secara langsung, akan ada pengurangan harga,” ungkap Rustam kepada media di Park Hyatt, Jakarta Pusat pada Jumat 1 Maret 2024.

    Rustam menyebutkan bahwa insentif baru ini dapat menghadirkan kesulitan bagi produsen dalam mencapai keuntungan karena semakin banyaknya pelaku industri yang bersaing, sehingga persaingan menjadi semakin ketat.

    Hal ini yang membuat pemerintah memberikan insentif, sehingga harga kendaraan listrik di Indonesia memiliki daya saing secara nasional.

    “Persaingannya juga akan semakin ketat, sehingga intervensi pemerintah itu kita berkeyakinan dapat dinikmati oleh konsumen. ... apalagi dengan ada bea masuk yang 0persen,” ujar Rustam.

    Pemerintah memberikan insentif 0persen untuk bea cukai masuk dan 0persen PPnBM untuk CBU dengan persyaratan bank garansi dan komitmen produksi sesuai dengan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan peta jalan.

    CBU merupakan singkatan dari completely built up. Dikutip dari laman asosiasi kendaraan bermotor Indonesia Gaikindo, mobil dengan label CBU adalah yang diimpor langsung dari negara asal dalam kondisi utuh dan lengkap.

    Harga mobil CBU relatif lebih mahal di pasar, karena biaya masuk ekspor-impor yang tinggi untuk mengimpor kendaraan secara utuh.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi