KABARBURSA.COM – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) memperkuat perannya dalam pengembangan industri pasar modal Syariah nasional melalui penunjukan sebagai Bank Kustodian oleh PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) untuk penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah BRI-MI Jakarta Lingkar Baratsatu.
Langkah tersebut dianggap menjadi hal penting karena merupakan penerbitan KIK EBA berbasis Syariah pertama di Indonesia. Terutama agar Maybank dianggap berkontribusi dalam memperkuat ekosistem keuangan Syariah nasional.
“Peran kami tidak hanya sebagai Bank Kustodian, tetapi juga mitra strategis dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia,” kata Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa di Jakarta, dikutip Jumat, 14 November 2025.
Ricky menambahkan, inisiatif tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Maybank Indonesia memperluas akses masyarakat terhadap instrumen investasi yang etis, berkelanjutan, dan sesuai prinsip syariah.
Dalam struktur organisasi, layanan Bank Kustodian ini berada di bawah Divisi Securities Services yang menjadi bagian dari Group Transaction Banking. Unit tersebut memiliki empat pilar bisnis utama yakni Trade Finance, Financing Supply Chain Management, Cash Management, dan Securities Services yang ditujukan bagi nasabah non-ritel.
Selain berperan sebagai Bank Kustodian, Maybank Indonesia juga aktif mengelola berbagai produk investasi berbasis syariah lainnya. Bank ini bertindak sebagai Fund Administrator untuk sejumlah reksa dana syariah serta menyediakan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) dan layanan kustodian syariah yang mendukung penerbitan instrumen investasi berbasis prinsip Islam.
Melalui dukungan Maybank Group di Kuala Lumpur yang dikenal sebagai pusat keuangan syariah global, Maybank Indonesia memperkuat posisinya sebagai bank dengan kapabilitas syariah berstandar internasional. Infrastruktur dan sistem operasional yang terintegrasi menjadikan Maybank Indonesia mitra terpercaya bagi investor institusional maupun emiten yang ingin mengembangkan produk berbasis syariah.
Ricky menyebut, prospek pasar modal syariah Indonesia semakin menjanjikan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap investasi etis dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan regulasi dari OJK dan DSN-MUI, kami optimistis kontribusi sektor syariah terhadap perekonomian nasional akan terus meningkat,” ujarnya.
Maybank Indonesia menegaskan bahwa seluruh langkah strategisnya sejalan dengan misi “Humanising Financial Services”, yakni menghadirkan layanan keuangan yang inklusif, bertanggung jawab, dan mampu memberdayakan masyarakat. Pendekatan ini juga mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah global.
Hingga September 2025, Maybank Indonesia mengelola aset sebesar Rp197,96 triliun dengan total dana pihak ketiga mencapai Rp131,21 triliun. Bank ini memiliki 278 cabang, termasuk 20 cabang syariah dan satu cabang di Mumbai, India, serta 669 jaringan ATM yang terhubung ke lebih dari 20.000 ATM di dalam dan luar negeri.
Melalui berbagai inisiatif di pasar modal syariah, Maybank Indonesia menegaskan perannya sebagai salah satu pilar penting dalam penguatan industri keuangan syariah nasional, sekaligus mendukung pertumbuhan investasi berkelanjutan di tanah air.
Bebarengan dengan penerbitan tersebut saham BNII saat ini berada di harga Rp206 per lembarnya. Sementara fluktuasi selama tiga bulan terakhir ia pernah menyentuh harga tertinggi Rp220 dan turun ke Rp200. (*)