Logo
>

Intip, 10 Saham yang Longsor di Tengah Penguatan IHSG

IHSG menyentuh level tertinggi harian di 8.553,62 dan level terendah di angka 8.493,24. Total transaksi pasar mencapai 426,51 juta lot dengan nilai Rp19,73 triliun dan frekuensi 2,53 juta kali.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Intip, 10 Saham yang Longsor di Tengah Penguatan IHSG
Ilustrasi papan pantau saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: doc KabarBursa.com.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka awal bulan dengan penguatan setelah ditutup di level 8.532,91 atau naik 24,20 poin setara 0,28 persen pada perdagangan Senin, 1 Desember 2025.  

    IHSG menyentuh level tertinggi harian di 8.553,62 dan level terendah di angka 8.493,24. Total transaksi pasar mencapai 426,51 juta lot dengan nilai Rp19,73 triliun dan frekuensi 2,53 juta kali.

    Di tengah solidnya penguatan indeks, sejumlah saham justru menjadi pemberat setelah masuk ke daftar 10 peringkat terbawah pada awal bulan.

    Namun dalam pergerakan itu ada 10 saham yang mengalami tekanan paling dalam. Saham-saham itu yakni,

    PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menjadi saham dengan pelemahan terdalam setelah turun 40 poin atau setara 5,59 persen ke harga 675. Emiten consumer goods ini mencatatkan transaksi sebesar 61,66 juta saham dengan nilai Rp15,54 miliar. Investor terlihat melakukan distribusi setelah saham VICI sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir.

    PT Xolare RCR Energi Indonesia Tbk (SOLA) juga masuk ke zona merah setelah turun 7 poin atau 5,51 persen ke level 120. Nilai transaksi mencapai Rp2,10 miliar. Penurunan SOLA terjadi di tengah sentimen energi terbarukan yang masih bervariasi akibat minimnya katalis baru di sektor tersebut.

    PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) berada di posisi berikutnya dengan pelemahan 7 poin atau 5,47 persen ke harga 121. Nilai transaksi SEMA tercatat Rp860,70 juta. Saham sektor teknologi dan solusi sistem elektronik ini tertekan akibat rotasi investor ke saham-saham berkategori defensif.

    PT Soho Global Health Tbk (SOHO), perusahaan farmasi dan kesehatan, terkoreksi cukup dalam sebesar 80 poin atau 5,46 persen ke posisi 1.385. Nilai transaksinya mencapai Rp125,21 miliar. Saham SOHO sempat bergerak volatil seiring tren harga bahan baku farmasi global.

    PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) juga mencatat pelemahan signifikan. Saham ini turun 35 poin atau 5,38 persen ke level 615 dengan transaksi mencapai Rp15,34 miliar. Pelemahan BEEF terjadi di tengah tekanan biaya operasional sektor pangan yang terus meningkat.

    Selanjutnya, PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) turun 12 poin atau 5,13 persen ke harga 222 dengan nilai transaksi Rp1,60 miliar. Saham MPXL rentan terhadap fluktuasi akibat sentimen logistik regional dan tingginya biaya distribusi.

    PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) juga ikut masuk daftar setelah melemah 8 poin atau 5 persen ke 152. Total transaksi mencapai Rp347,67 juta. Performa saham perbankan menengah seperti BCIC masih dipengaruhi kondisi likuiditas dan arah suku bunga acuan.

    PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) berada di posisi selanjutnya setelah turun 6 poin atau 5 persen ke harga 114. Saham ini diperdagangkan dengan nilai Rp624,89 juta. Minimnya sentimen sektor perdagangan dan ritel membuat SPRE bergerak terbatas.

    PT Charnic Capital Tbk (NICK), emiten jasa investasi dan konsultasi, terkoreksi sebesar 65 poin atau 4,91 persen ke 1.260 dengan nilai transaksi Rp6,43 juta. Tekanan ini terjadi seiring pelemahan saham-saham berbeta tinggi di tengah volatilitas pasar.

    Terakhir, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) turun 12 poin atau 4,76 persen ke harga 240 dengan nilai transaksi Rp71,63 juta. Emiten kabel listrik ini terkena aksi jual lanjutan setelah beberapa pekan sebelumnya mencatat reli akibat proyek infrastruktur kelistrikan.(*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".