KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka awal bulan dengan penguatan setelah ditutup di level 8.532,91 atau naik 24,20 poin setara 0,28 persen pada perdagangan Senin, 1 Desember 2025.
IHSG menyentuh level tertinggi harian di 8.553,62 dan level terendah di angka 8.493,24. Total transaksi pasar mencapai 426,51 juta lot dengan nilai Rp19,73 triliun dan frekuensi 2,53 juta kali.
Di tengah solidnya penguatan indeks, sejumlah saham justru menjadi pemberat setelah masuk ke daftar 10 peringkat terbawah pada awal bulan.
Namun dalam pergerakan itu ada 10 saham yang mengalami tekanan paling dalam. Saham-saham itu yakni,
PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menjadi saham dengan pelemahan terdalam setelah turun 40 poin atau setara 5,59 persen ke harga 675. Emiten consumer goods ini mencatatkan transaksi sebesar 61,66 juta saham dengan nilai Rp15,54 miliar. Investor terlihat melakukan distribusi setelah saham VICI sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir.
PT Xolare RCR Energi Indonesia Tbk (SOLA) juga masuk ke zona merah setelah turun 7 poin atau 5,51 persen ke level 120. Nilai transaksi mencapai Rp2,10 miliar. Penurunan SOLA terjadi di tengah sentimen energi terbarukan yang masih bervariasi akibat minimnya katalis baru di sektor tersebut.
PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) berada di posisi berikutnya dengan pelemahan 7 poin atau 5,47 persen ke harga 121. Nilai transaksi SEMA tercatat Rp860,70 juta. Saham sektor teknologi dan solusi sistem elektronik ini tertekan akibat rotasi investor ke saham-saham berkategori defensif.
PT Soho Global Health Tbk (SOHO), perusahaan farmasi dan kesehatan, terkoreksi cukup dalam sebesar 80 poin atau 5,46 persen ke posisi 1.385. Nilai transaksinya mencapai Rp125,21 miliar. Saham SOHO sempat bergerak volatil seiring tren harga bahan baku farmasi global.
PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) juga mencatat pelemahan signifikan. Saham ini turun 35 poin atau 5,38 persen ke level 615 dengan transaksi mencapai Rp15,34 miliar. Pelemahan BEEF terjadi di tengah tekanan biaya operasional sektor pangan yang terus meningkat.
Selanjutnya, PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) turun 12 poin atau 5,13 persen ke harga 222 dengan nilai transaksi Rp1,60 miliar. Saham MPXL rentan terhadap fluktuasi akibat sentimen logistik regional dan tingginya biaya distribusi.
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) juga ikut masuk daftar setelah melemah 8 poin atau 5 persen ke 152. Total transaksi mencapai Rp347,67 juta. Performa saham perbankan menengah seperti BCIC masih dipengaruhi kondisi likuiditas dan arah suku bunga acuan.
PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) berada di posisi selanjutnya setelah turun 6 poin atau 5 persen ke harga 114. Saham ini diperdagangkan dengan nilai Rp624,89 juta. Minimnya sentimen sektor perdagangan dan ritel membuat SPRE bergerak terbatas.
PT Charnic Capital Tbk (NICK), emiten jasa investasi dan konsultasi, terkoreksi sebesar 65 poin atau 4,91 persen ke 1.260 dengan nilai transaksi Rp6,43 juta. Tekanan ini terjadi seiring pelemahan saham-saham berbeta tinggi di tengah volatilitas pasar.
Terakhir, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) turun 12 poin atau 4,76 persen ke harga 240 dengan nilai transaksi Rp71,63 juta. Emiten kabel listrik ini terkena aksi jual lanjutan setelah beberapa pekan sebelumnya mencatat reli akibat proyek infrastruktur kelistrikan.(*)