Logo
>

Intip Cuan Bersih BGTG Pada Semester I Tahun 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Intip Cuan Bersih BGTG Pada Semester I Tahun 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan berkelanjutan, Bank Ganesha (BGTG) berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid hingga pertengahan tahun 2024, dengan mencatatkan pertumbuhan laba signifikan secara year-on-year (YoY).

    Dalam rilis pers terbaru pada 2 Agustus 2024, Bank Ganesha melaporkan bahwa total aset perseroan mengalami penurunan sebesar -3,06 persen secara year-to-date (YtD), mencapai Rp9,11 triliun. Meskipun demikian, aset meningkat sebesar 20,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp5,66 triliun, mengalami penurunan -5,48 persen YtD, namun meningkat sebesar 32 persen YoY.

    Penyaluran kredit perseroan menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2024, mencapai Rp4,37 triliun atau meningkat 0,84 persen YtD dan 15,91 persen YoY. Dari segi rasio rentabilitas, Bank Ganesha mencatatkan peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 1,69 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 3,83 persen YoY, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masing-masing mencapai 0,91 persen dan 2,13 persen.

    Meskipun Net Interest Margin (NIM) mengalami penurunan menjadi 5,55 persen YoY, pendapatan bunga bersih perseroan tumbuh sebesar 4,81 persen YoY. Hal ini didorong oleh penurunan Non-Performing Loan (NPL) bruto dari 1,75 persen pada semester I 2023 menjadi 1,42 persen pada semester I 2024.

    Dengan kinerja yang positif tersebut, perseroan berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp60,26 miliar, meningkat 94,33 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sejalan dengan strategi perseroan untuk mengembangkan layanan perbankan berbasis digital, penyaluran kredit akan lebih fokus pada sektor bisnis konvensional dan layanan digital yang sehat, serta mendukung UMKM melalui kolaborasi dengan fintech, kerjasama channeling, dan joint financing. Untuk penghimpunan dana pihak ketiga, fokus akan diarahkan pada peningkatan stabilitas dana ritel, melalui optimalisasi produk yang ada dan pengembangan fitur layanan berbasis digital.

    Laporan Tahunan Perseroan

    Hari ini, PT Bank Ganesha Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose, di mana pemegang saham memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun 2022.

    Dalam pertemuan tersebut, laporan keuangan tahunan 2022 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young/EY) disetujui dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Selain itu, laporan Direksi serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 juga disahkan.

    Menurut keterangan perseroan, RUPST menyetujui penggunaan laba bersih 2022 untuk menutup kerugian tahun-tahun sebelumnya, membentuk dana cadangan wajib sebesar Rp1 miliar, dan sisanya disimpan dalam laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.

    Dewan Komisaris diberi kewenangan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit laporan keuangan tahunan 2023. Kewenangan juga dilimpahkan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan Direksi, serta honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris.

    Agenda terakhir membahas laporan realisasi penggunaan dana dalam rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II).

    Secara keseluruhan, Perseroan mencatat kinerja operasional dan keuangan yang positif, dengan pertumbuhan total aset sebesar 4,57 persen YoY pada 2022, mencapai Rp8,97 triliun. Penambahan modal menjadi Rp3 triliun meningkatkan permodalan, tercermin dari nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) yang melonjak menjadi 106,10 persen, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 67,15 persen.

    Meskipun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) menurun sebesar 11 persen YoY menjadi Rp5,66 triliun, penyaluran kredit meningkat 15,23 persen YoY, mencapai Rp2,91 triliun pada akhir 2022, dan terus tumbuh menjadi Rp3,13 triliun pada Maret 2023. Penurunan DPK tidak menghalangi pertumbuhan kredit yang melebihi 15 persen, mempengaruhi rasio Loan-to-Deposit Ratio (LDR) yang meningkat dari 40,01 persen pada 2021 menjadi 51,80 persen pada 2022, dan 56,35 persen pada Maret 2023.

    Kondisi ini berdampak positif pada pendapatan bunga netto yang meningkat dari 3,02 persen menjadi 3,65 persen pada 2022, serta mencapai 5,54 persen pada Maret 2023. Penurunan NPL-gross dari 5,13 persen pada 2021 menjadi 2,01 persen pada 2022, dan 1,91 persen pada Maret 2023, turut mendukung pertumbuhan tersebut.

    Dalam upaya meningkatkan keunggulan kompetitif, Perseroan terus mengembangkan produk dan layanan, termasuk membangun kemitraan strategis untuk berbagai produk kredit seperti kredit usaha, investasi, kredit mobil, kepemilikan rumah, multiguna, serta produk bancassurance. Kemitraan ini memperluas jangkauan layanan dan mendukung pertumbuhan usaha, khususnya untuk UMKM, sesuai dengan komitmen dalam pertumbuhan keuangan berkelanjutan.

    Di bidang permodalan, Perseroan telah melaksanakan PMHMETD I dan II pada tahun 2022, memenuhi ketentuan regulator dengan modal inti minimum Rp3 triliun. Penambahan modal ini dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, termasuk pemberian kredit dan layanan digital.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.