KABARBURSA.COM - PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) mencatatkan kinerja operasi dan produksi yang signifikan pada semester I tahun 2024, melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Direktur Utama PIEP Jaffee A Suardin mengungkapkan bahwa pencapaian ini didorong oleh komitmen dan kegigihan manajemen serta seluruh jajaran dalam menghadapi tantangan harian. Seperti dalam keterangannya di Jakarta pada Senin 8 Agustus 2024.
“Perwira Regional 5 Internasional Subholding Upstream menunjukkan kegigihannya dengan menyelesaikan beberapa proyek di Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan kontrak baru di blok SK510, proyek awarding terkini sejak 2014, serta proses perpanjangan blok SK309 dan SK311 yang berlangsung hingga 2040,” ujar Jaffee.
Jaffee menyebutkan, PIEP berhasil mencatat kinerja produksi yang sangat baik. Produksi minyak dan gas mencapai 227,1 MBOEPD, atau sekitar 8 persen lebih tinggi dari target RKAP tahun 2024 yang sebesar 209,8 MBOEPD.
Capaian ini terdiri dari 156,1 KBOPD minyak dan 411,1 MMSCFD gas, dengan peningkatan gas mencapai 64 persen dari target yang ditetapkan sebesar 250,6 MMSCFD dalam RKAP, jelas Jaffee.
Di sisi pembiayaan operasi (operating expenditure/opex), perusahaan membukukan efisiensi dengan total sebesar 547,74 juta dolar AS, dibandingkan target RKAP year-to-date sebesar 671,22 juta dolar AS.
Biaya produksi juga berhasil ditekan menjadi 7,8 dolar AS/BOE (barel setara minyak), lebih rendah dari target RKAP sebesar 9,4 dolar AS/BOE.
“Usaha kami dalam memberikan nilai tambah juga terbukti dengan unlocking values di Venezuela, di mana Maurel & Prom (M&P) telah menerima specific license dari Office of Foreign Assets Control Amerika Serikat untuk operasi di Venezuela hingga 31 Mei 2026,” tambah Jaffee.
Secara bersamaan, PIEP terus mengembangkan pencapaian global dengan mendukung proyek inisiasi Subholding Upstream Pertamina melalui pendekatan stakeholder engagement yang terukur.
Komisaris Utama PIEP Dharmawan H Samsu memberikan apresiasi atas pencapaian PIEP hingga semester I-2024.
“Kinerja ini tercapai berkat kerja keras dan cerdas semua Perwira serta ketekunan dalam mengatasi segala rintangan dan tantangan sepanjang tahun,” ujarnya dalam sambutan pada Town Hall Meeting akhir Juli 2024.
PIEP didirikan pada 2013 untuk mengelola aset internasional, dengan fokus utama pada pengelolaan aset luar negeri milik PT Pertamina (Persero). Tujuannya adalah pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional.
Hingga kini, Pertamina memiliki aset lapangan migas luar negeri di 12 negara: Aljazair, Malaysia, Irak, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela.
Catatan Produksi Minyak dan Gas
Pada 2023, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 216 ribu barel setara minyak per hari (KBOEPD) jika dihitung bersama-sama.
Produksi minyak tersebut berasal dari sumber daya di Irak serta aset lainnya yang dimiliki di Gabon dan Angola. Sementara itu, produksi gas berasal dari aset di Aljazair, Malaysia, dan Tanzania.
“Pada tahun 2024 mendatang, PIEP akan terus meningkatkan kinerjanya melalui berbagai inovasi. Ini menandakan pentingnya memiliki landasan yang kokoh untuk mengambil langkah lebih lanjut dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan,” kata Direktur Utama PIEP Jaffee A. Suardin.
Sementara itu, cadangan terbukti (P1) PIEP mencapai 29 juta barel setara minyak (MMBOE), sedangkan cadangan kontingensi (2C) mencapai 11,1 MMBOE.
Meskipun Jaffee mengakui bahwa harga minyak dunia pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022, pencapaian tinggi dalam produksi dan efisiensi biaya telah menyebabkan perseroan mencatatkan keuntungan bersih (pemilik entitas induk) sebesar 150 persen dari target dan pencapaian EBITDA pada tahun 2023 mencapai 134 persen dari target.
Sementara dalam hal kinerja kesehatan, keselamatan, keamanan, & lingkungan (K3L), PIEP mencatat bahwa tingkat kejadian kehilangan waktu (LTI) mencapai nol hingga akhir 2023, dan tingkat kejadian yang bisa dicatat (TRIR) juga tetap nol, yang kedua-duanya masih berada di bawah ambang batas.
Dari total jumlah 438 tenaga kerja, PIEP mencatat bahwa telah terakumulasi 34,197 juta jam kerja tanpa kecelakaan.
“Prestasi ini sangat memuaskan dan menunjukkan tingginya komitmen PIEP terhadap aspek K3L,” ucap Jafee.
Kendati demikian, peningkatan budaya keselamatan kerja akan selalu menjadi agenda utama dalam kegiatan operasi PIEP.
“Kami terus mengingatkan perwira PIEP untuk terus mematuhi peraturan perusahaan yang telah dibuat untuk keselamatan kita bersama. Perjalanan masih panjang untuk menjadikan PIEP sebagai perusahaan yang secara global diakui,” ucap Komisaris Utama PIEP, Dharmawan H. Samsu.(*)