Logo
>

Intip Peluang Tumbuh ASII di Tengah Tekanan Kompetitor

Ditulis oleh Syahrianto
Intip Peluang Tumbuh ASII di Tengah Tekanan Kompetitor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk atau Astra (ASII) diprediksi mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 57 persen per Agustus 2024.

    Samuel Sekuritas Indonesia, dalam riset yang dirilis Kamis, 12 September 2024, menyebut faktor penurunan itu adalah intensitas persaingan dari merek-merek seperti Honda, Wuling, dan BYD, serta penurunan kinerja di segmen Low-Cost Green Car (LCGC).

    Meskipun demikian, Astra berhasil menjaga posisi dominannya dengan penjualan mencapai 76,3 ribu unit, naik 2,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Menurut riset dari Samuel Sekuritas Indonesia, terdapat potensi pertumbuhan permintaan yang didorong oleh pemangkasan suku bunga dan perbaikan ekonomi, yang diperkirakan akan meningkat dari 4,9 persen pada 2024 menjadi 5 persen pada 2025.

    Namun, ASII menghadapi tantangan dari regulasi baru terkait asuransi Third Party Liability (TPL) dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil hybrid.

    "Regulasi ini bisa berdampak pada keseluruhan permintaan dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan revisi target penjualan, mengingat daya beli kelas menengah yang masih lemah," ungkap riset tersebut.

    Saham ASII mengalami kenaikan sebesar 1 persen, mencapai harga Rp5.075 dengan nilai transaksi sebesar Rp125,84 miliar pada Jumat, 13 September 2024. Selama sebulan terakhir, saham ASII telah meningkat sebesar 2,11 persen, namun secara year to date (ytd) masih mengalami penurunan sebesar 10,18 persen.

    Astra Raih Penghargaan 

    PT Astra International Tbk atau Astra (ASII) mendapat penghargaan perusahaan terbaik, World’s Best Companies of 2024, versi majalah TIME.

    Astra menempati posisi ke-435 dari 1.000 perusahaan global dalam daftar yang disusun oleh TIME bersama lembaga riset Statista itu.

    “Pengakuan ini menjadi semangat dan motivasi seluruh Insan Astra untuk terus berkarya bersama seluruh pemangku kepentingan dan memberikan yang terbaik untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” kata Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto, dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Senin, 16 September 2024.

    World’s Best Companies yang disusun oleh majalah TIME adalah sebuah daftar tahunan yang merangkum perusahaan-perusahaan terbaik di dunia. Daftar ini disusun berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh TIME bekerja sama dengan lembaga riset Statista.

    Penilaian didasarkan pada tiga aspek utama, yaitu kepuasan karyawan, pertumbuhan pendapatan, serta data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

    Apple menempati peringkat pertama dalam daftar tersebut. Posisi kedua hingga kelima berturut-turut ditempati oleh Accenture, Microsoft, BMW Group, dan Amazon.

    Tidak ada sektor industri tunggal yang mendominasi daftar ini. Meskipun perusahaan teknologi menduduki empat dari sepuluh peringkat teratas, keberagaman sektor ditunjukkan oleh keberhasilan BMW Group, produsen mobil Jerman, yang menempati posisi keempat.

    Selain itu, Accenture, perusahaan konsultan global berbasis di Dublin, meraih posisi kedua dengan kinerja yang sangat baik di ketiga kategori penilaian, demikian pernyataan TIME dalam situs webnya.

    Rekomendasi

    PT Astra International Tbk (ASII) diprediksi akan mencatatkan return on equity (ROE) sebesar 13 persen hingga 14 persen pada periode 2025-2027, mirip dengan kinerja pada 2016, ketika perusahaan ini diperdagangkan dengan price to book value (PBV) sebesar 2,8 kali.

    Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry dan Christian Sitorus, mengungkapkan bahwa meskipun tidak mengharapkan ASII kembali ke level PBV di atas 2 kali, mereka berpendapat bahwa pasar saat ini meremehkan perbaikan laba bersih dan profitabilitas ASII.

    “Saham ASII diperdagangkan pada setengah dari PBV historisnya, meskipun ROE tetap di level yang sama,” tulis mereka dalam riset terbaru.

    Menurut BRI Danareksa Sekuritas, harga saham ASII saat ini berada sekitar 13 persen hingga 26 persen di bawah proyeksi skenario bearish dan skenario dasar, menunjukkan bahwa pasar memberikan diskon yang lebih besar untuk ASII. Dalam sebulan terakhir, harga saham ASII telah meningkat sebesar 15 persen seiring dengan pemulihan penjualan mobil.

    Selama periode Januari-Juli 2024, penjualan mobil mengalami penurunan 17 persen dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2024 yang anjlok 19 persen dibandingkan tahun lalu. Meskipun ada persaingan dari pemain mobil China, pangsa pasar ASII tetap solid mencapai 57 persen.

    “Kami memperkirakan penjualan mobil pada semester kedua 2024 akan meningkat 6 persen dibandingkan semester pertama 2024, berkat momentum dari GIIAS yang mencatatkan kenaikan 11 persen year-on-year dibandingkan 2023,” kata Richard.

    Berdasarkan analisis tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham Astra (ASII) dan menaikkan target harga saham menjadi Rp5.700, dari sebelumnya Rp5.300. Target harga baru ini mencerminkan price to earnings ratio (PER) sebesar sembilan kali.

    “Kami percaya pangsa pasar mobil ASII yang kuat layak mendapatkan valuasi premium lebih tinggi,” tegas Richard.

    Saat ini, saham ASII diperdagangkan dengan PER yang relatif rendah, yakni 6,6 kali, yang merupakan satu standar deviasi di bawah rata-rata lima tahun. Risiko utama penurunan harga saham ASII meliputi potensi kehilangan momentum penjualan mobil pasca-GIIAS dan kemungkinan peningkatan non-performing financing (NPF) di segmen keuangan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.