Logo
>

Intip Potensi Kenaikan EPS CNMA usai Buyback 1,11 Miliar Saham

Ditulis oleh Syahrianto
Intip Potensi Kenaikan EPS CNMA usai Buyback 1,11 Miliar Saham

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), pengelola Cinema XXI, mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Head of Corporate Legal Cinema XXI Indah Tri Wahyuni mengatakan, perusahaan memperkirakan dana yang akan digunakan untuk buyback ini mencapai maksimal Rp300 miliar.

    Ia menambahkan, pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap melalui perdagangan di BEI dan diharapkan selesai dalam waktu 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 24 Maret 2025.

    "Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi ini paling lambat pada 24 Maret 2026," ujar Indah melalui keterbukaan informasi di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.

    Langkah ini diambil mengingat harga saham perusahaan saat ini dinilai belum mencerminkan nilai dan prospek fundamental yang sebenarnya.

    Dengan adanya buyback, CNMA berharap dapat meningkatkan nilai saham bagi pemegang saham selain melalui pembagian dividen, serta memperbaiki manajemen struktur permodalan dan likuiditas perusahaan.

    Indah mengatakan, perseroan akan menggunakan kas internal untuk membiayai pelaksanaan buyback ini, tanpa melibatkan pinjaman atau hasil penawaran umum.

    Meskipun aset dan ekuitas perusahaan diperkirakan akan menurun sesuai dengan jumlah dana yang digunakan untuk buyback, langkah ini diprediksi tidak akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan biaya operasionalnya.

    Berdasarkan proforma laporan keuangan per 30 September 2024, setelah pelaksanaan buyback, laba per saham (earning per share/EPS) perusahaan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp6,51, dibandingkan dengan Rp6,36 sebelum buyback. Namun, tidak ada perubahan signifikan terhadap rasio keuangan utama seperti Return of Asset (ROA) dan Return of Equity (ROE).

    "Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui BEI, dengan harga penawaran tidak melebihi Rp270 per lembar saham," jelas dia.

    Sebelum buyback, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan adalah 83.345.000.000 lembar saham. Setelah buyback, jumlah saham yang beredar diperkirakan berkurang, namun struktur permodalan perusahaan tetap sehat dengan komposisi kepemilikan yang tidak mengalami perubahan signifikan.

    Perseroan meyakini bahwa pelaksanaan buyback tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan jangka panjang. Dengan modal kerja yang cukup, perusahaan tetap dapat mendukung pengembangan dan operasional tanpa gangguan.

    "Buyback juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan, sekaligus memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal di masa depan," pungkas Indah.

    Saham yang dibeli kembali akan menjadi saham treasury dan dapat dialihkan dalam waktu tiga tahun setelah buyback selesai. Pengalihan saham tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, dengan harga pengalihan yang tidak lebih rendah dari harga rata-rata pembelian saham, dengan diskon maksimum sebesar 7,5 persen.

    Kinerja Keuangan CNMA Kuartal III 2024

    Kinerja keuangan CNMA hingga 30 September 2024 mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp529.770.000.000, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang signifikan. Dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp1.547.391.000.000, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk membagikan dividen tanpa mengganggu kestabilan keuangannya.

    Total ekuitas perusahaan sebesar Rp4.823.332.000.000 juga mencerminkan posisi keuangan yang sehat, memberikan dukungan bagi keputusan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Kesehatan finansial ini penting untuk menjaga kepercayaan investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang mungkin mempengaruhi industri hiburan.

    Dengan melihat kinerja keuangan CNMA ini, pembagian dividen interim mencerminkan kepercayaan manajemen perusahaan terhadap kelangsungan kinerja keuangan yang positif. Dividen yang dibagikan tidak hanya memberikan imbal hasil langsung bagi pemegang saham, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengembalikan nilai kepada investor.

    Dengan dividen yield yang cukup menarik, langkah ini dapat menarik perhatian investor, terutama bagi mereka yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham. Selain itu, keputusan untuk membagikan dividen di tengah tantangan industri hiburan pasca-pandemi menunjukkan bahwa perusahaan dalam posisi kuat untuk mengatasi berbagai rintangan yang ada.

    Rencana pembagian dividen interim Nusantara Sejahtera Raya menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai kepada pemegang saham. Dengan laba bersih yang signifikan dan saldo laba yang cukup, CNMA berada dalam posisi yang baik untuk membagikan dividen sambil tetap menjaga stabilitas finansial.

    Investor dapat melihat ini sebagai sinyal positif mengenai manajemen dan prospek perusahaan di masa depan. Namun, tetap penting bagi investor untuk mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan di industri hiburan sebelum mengambil keputusan investasi. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.