KABARBURSA.COM - Emiten konstruksi diprediksi mengalami rebound harga saham setelah mengalami negative cash flow, tak terkecuali emiten BUMN, PT PP (Persero) Tbk. Diketahui, PT PP sendiri menjadi salah satu emiten berplat merah yang dilibatkan dalam pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adapun pembangunan IKN sendiri dikebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan harapan bisa digunakan untuk melaksanakan upacara pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Lantas, bagaimana prospek saham PT PP di tengah gencarnya pembangunan IKN dan down trend pergerakan harga saham?
Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menyebut, pergerakan harga saham emiten properti kerapkali mengalami persoalan negative cash flow atau kondisi ketika lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan dalam periode tertentu. Hal ini juga yang mempengaruhi kinerja PT PP kendati memegang banyak proyek di IKN.
Sebagaimana diketahui, PT PP berhasil membukukan laba sebesar Rp481,37 miliar di tahun 2023. Adapun angka tersebut mengalami peningkatan hingga 77,17 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba tahun 2022 sebesar Rp271,69 miliar.
Nafan menuturkan, PT PP di kuartal satu berhasil mencatat kinerja fundamentalnya dengan peningkatan performa, baik pertumbuhan di top line maupun di bottom line. Menurutnya, hal itu menandakan kembalinya atau rebound-nya pergerakan saham PT PP. Bahkan, rebound serupa juga dialami emiten properti lainnya, seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Secara teknis, terlepas masih down trend, tapi paling tidak mereka mengalami technical rebound," kata Nafan kepada KabarBursa, Selasa, 2 Juli 1999.
Nafan menilai, rebound yang dialami PT PP juga terikat dengan sentimen positif pembangunan IKN yang prosesnya terus dikebut pemerintah. Meski begitu, sentimen positif pembangunan IKN bergantung pada political will pemerintahan Jokowi yang sudah memasuki periode akhir.
"Itu di masa Jokowi ya, kita belum tahu di masa Prabowo (presiden terpilih dalam Pemilu 2024) seperti apa. Karena kita harus melihat kebijakan dalam negeri Pak Prabowo itu sendiri," jelasnya.
Meski telah diundangkan menjadi proyek jangka panjang, kata Nafan, pergantian kepemimpinan nasional dinilai memoengaruhi kinerja emiten properti yang tumbuh dari sentimen positif pembangunan IKN. Apalagi, kepemimpinan selanjutnya telah mencanangkan program prioritas Makan Bergizi Gratis.
"Political will juga perlu menurut saya, karena kan Pak Prabowo juga kan punya program makan bergizi gratis yang harus diprioritaskan," jelasnya.
Nafan memprediksi, emiten-emiten di sektor konstruksi akan dipengaruhi sentimen positif maupun negatif dari pembangunan IKN. Jika sentimen negatif yang muncul dari pembangunan IKN, akan berpengaruh pada demand dan kinerja emiten konstruksi.
"Tentunya emiten berbasis konstruksi juga mengalami pernurunan demand sehingga ini nanti akan mempengaruhi kinerja perputaran sahamnya," ungkapnya.
Khusus untuk emiten PT PP, Nafan menilai komitmen menjaga perolehan kontrak akan melahirkan dampak positif terhadap kinerja fundamental yang berkelanjutan. Hal itu sudah cukup terbukti dengan pertumbuhan top line dan bottom line di kuartal I/2024.
"Terlepas dari itu, secara (umum) pergerakan harga sahamnya masih down trend. Jadi ini semua trend-nya akan ditentukan oleh euforia IKN ya, sejauh mana bisa memberikan sentiment positif terhadap pergerakan harga saham (emiten konstruksi)," tutupnya.
Progres Pembangunan IKN
Sebagaimana diketahui, saat ini proyek lapangan upacara dan Istana Negara di IKN dibangun dengan kerja sama operasional (KSO) oleh PT PP dan PT Wijaya Karya (Persero). Adapun saat ini pembangunan tersebut telah berprogres hingga 77,9 persen, melebihi target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 73 persen.
PT PP sendiri optimis bisa menyelesaikan proyek di IKN, terutama proyek lapangan upacara dan Istana Negara. PT PP mengklaim, keduanya akan selesai dan siap digunakan pada HUT ke-79 RI, 17 Agustus mendatang.
Sementara itu, PT Waskita Karya juga memiliki peran dan tanggung jawab yang dalam pembangunan Gedung Sekretaris Presiden. Adapun hingga saat ini, progres pembangunannya mencapai 91,12 persen, Kementerian Koordinator 3 yang meliputi bidang politik dan keamanan 80,14 persen, dan Kementerian Koordinator 4 bidang pembangunan manusia dan kebudayaan 85,22 persen.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengaku optimistis pembangunan dan penyediaan fasilitas penunjang pelaksanaan upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN, Kalimantan Timur, bisa segera terselesaikan.
"Dengan masih menyisakan waktu sekitar sebulan, kami optimistis bisa menuntaskan arahan Presiden Joko Widodo agar lapangan upacara dan Istana Negara bisa selesai sesuai waktu," kata Erick, beberapa waktu lalu. (*)