KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) Hamim mengatakan, dana initial public offering (IPO) akan digunakan untuk berbagai keperluan guna pengembangan bisnis perusahaan. Dana yang dibidik sebesar Rp71,4 miliar.
IPO perusahaan manufaktur sparepart otomotif ini diresmikan pada Jumat, 5 Juli 2024 seiring dengan melepas 680 juta saham dengan nilai Rp25 per saham, yang ditawarkan pada harga penawaran sebesar Rp105 per saham. Pada saat pembukaan, harga PART hampir mencapai Auto Reject Atas (ARA).
Hamim merinci, sekitar 54,39 persen akan digunakan untuk belanja modal dengan total 92 items moulding, antara lain namun tidak terbatas seperti jig inspection, bracket master, plate, holder handle, equilizer, lever comp, spring pad, retainer, defflector, dan berbagai macam jenis sparepart lainnya.
Terutama mendorong produksi dengan menambah mesin produksi dengan kapasitas mulai dari 160 ton hingga 1.000 ton, dan membangun gedung baru di lahan 8.000 meter persegi.
"Langkah ini guna mendukung pengembangan produk baru perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan dari pelanggan," tutur Hamim.
Sisa dana hasil IPO, lanjut Hamim, bakal digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi perseroan.
Menurut Hamim, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja perseroan, guna membiayai kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian material dan sub-material untuk kebutuhan produksi perseroan.
"Dengan penawaran saham ini, Cipta Perdana Lancar berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga quality, cost and delivery agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perseroan," ujarnya.
Untuk diketahui, PART menargetkan pertumbuhan pendapatan 15-20 persen di 2024. Target itu sejalan dengan pertumbuhan bisnis perseroan yang diyakini terus membaik sepanjang tahun ini. Kinerja perseroan diyakini akan meningkat dengan adanya tambahan mesin operasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyambut baik langkah perusahaan untuk melantai di BEI. Menurutnya, PART merupakan perusahaan ke-27 di tahun 2024, sekaligus menjadi emiten ke-929 yang tercatat di BEI.
"Dengan mencatatkan efeknya di Bursa Efek Indonesia, adalah sebagai tanda bahwa perusahaan sedang naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi. Tentunya pencapaian ini akan membuka peluang ynag besar bagi perusahaan dan sekaligus ada tanggung jawab yang menyertai," ujarnya.
Dengan memanfaatkan peralatan canggih, perseroan mampu merespons perubahan permintaan pasar dengan cepat dan fleksibel, serta memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap tren dan kebutuhan pelanggan.
Investasi dalam teknologi pabrik yang mutakhir ini juga memberikan keunggulan kompetitif dan membedakan perseroan dari para pesaing di pasar. Produk berkualitas tinggi yang dihasilkan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat reputasi merek perusahaan.
Profil Perusahaan PART
PT Cipta Perdana Lancar Tbk berawal dari usaha produsen komponen otomotif skala kecil milik Hamim sejak 2007. PART telah menetapkan jejak kuat dalam industri manufaktur komponen otomotif.
Perseroan secara resmi menjadi badan hukum berbentuk perseroan terbatas pada tahun 2009 yang memiliki bisnis utama sebagai perusahaan manufaktur dengan fokus pada stamping dan assembling parts.
Sejak awal, fokus utama perseroan adalah produksi sparepart otomotif, yang kemudian berkembang dengan memperoleh sertifikasi ISO 9001 pada 2011 dan menjadi binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sebuah yayasan yang berfokus pada pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Seiring terus berkembangnya bisnis, pada tahun 2016, perseroan mengambil langkah signifikan dengan menjadi pemasok tier ke-2 dalam segmen kendaraan roda empat.
Dua tahun kemudian, pada 2018, perseroan memperluas jangkauannya dengan menjadi pemasok tier ke-1 untuk Panasonic dan PT Mesin Isuzu Indonesia. Langkah ekspansi ini berlanjut pada tahun 2020 dengan akuisisi PT Usbersa Mitra Logam, yang memungkinkan perluasan pabrik dan peningkatan kapasitas produksi.
Puncak ekspansi terjadi pada tahun 2022 dengan pembangunan pabrik dan kantor utama baru seluas 23.603 meter persegi.
Mengantisipasi permintaan yang terus meningkat, perseroan melanjutkan investasinya pada tahun 2023. PT Cipta Perdana Lancar Tbk dengan pembelian empat mesin stamping baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Saat ini, PT Cipta Perdana Lancar Tbk terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri dan memenuhi harapan pelanggan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.