KABARBURSA.COM - Perusahan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi gas alam, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) siapkan beberapa aksi korporasi guna menunjang kinerja perseroan.
Pada hari ini Rabu 29 Mei 2024, CGAS telah melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Hasil dari RUPST tersebut salah satunya adalah akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp2,2 miliar. Jumlah tersebut setara dengan Rp1,25 per saham.
Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho, menerangkan sesuai dengan prospektus pada saat IPO sebesar maksimal 30 persen untuk membagikan dividen dari laba bersih.
"Jadi setelah mendiskusikan bagaimana pemegang saham memperoleh benefit laba dari 2023 harusnya hanya pemegang saham lama, namun kita tetap bagikan kepada pemegang saham baru tahun 2024," terang Andika Purwonugroho dalam acara Public Expose CGAS, Rabu 29 Mei 2024.
Adapun terkait dengan dana IPO, bahwa realisasi dana IPO hingga hari ini dimana diawal merencanakan penggunaan dana sebesar Rp179 miliar akan dikurangi biaya penawaran umum Rp6,3 miliar.
"Kita menerima dana bersih Rp173 miliar, sebesar 90 persen untuk pembangunan LNG, sebesar Rp155 miliar dan sisanya untuk modal kerja Rp17, 3miliar, " terangnya.
Realisasi hingga saat ini untuk pembangunan konstruksi LNG sudah menggunakan dana Rp5,5 miliar, sebagian untuk pembebasan lahan dan enginering.
Sehingga total realisainya hingga sekarang sebesar Rp22, 9 miliar, dan sisa hasil dana IPO sebesar Rp150, 3 miliar.
"Pada saat itu kita mempertimbangkan LNG membutuhkan dana yang besar dibandingkan SNG, tantangan kedepan bagaimana bisa merealisasikan ini sehingga waktu itu kita lakukan IPO, " terangnya.
Menurut perusahaan hasil dari dana IPO juga untuk bisa mendistribusikan ke berbagai pelanggan yang jauh dari pipa utama. Sehingga volume angkut bisa naik 6 kali lipat.
"LNG dan LPG mirip, tetapi LPG komposisinya propan brutan sedangakan LNG pure metan jadi yang benar ada di sumur, karena di Indonesia kebanyakan sumur mengandung pure metan tinggi" terangnya.
Menurutnya LNG memiliki harga transportasi yang murah karena memiliki daya angkut 6 kali lipat.
Dari segi lainnya, justru untuk mendapatkan market sangat susah. Namun perusahaan optimis di Indonesia justru akan berkembang LNG karena bentuk kepulauan sehingga CGAS berinisiasu untuk memulai dari yang kecil terlebih dahulu.
Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho menerangkan perusahaan akan mencari akses source gas langsung ke sumur, selama ini diakses melalui pipa utama transmisi dengan investasi LNG dan CNG.
"Tetapi sumurnya tidak terlalu besar , dengan selisih hingga 10-20 persen harga jual, dengan bisa akses tersebut bisa memberikan harga yang murah dan keuntungan profit kedepannya, " tegasnya.
Kenaikan Laba Kuartal
Hingga kuartal I 2024 CGAS mencatatkan revenue sebesar Rp130 miliar dengan penungkatan 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Adanya pelanggan baru khusus pelanggan retail segmen komersial bisnis, karena mereka merasakan benefit penghematan SNG," terangnya.
Kenaikan lainnya disebabkan oleh pelanggan industei bisnis baru yang selama ini beroperasi di wilayah UMR tinggi bergeser ke daerah UMR lebih rendah tetapi yang belum ada akses pipa gas di daerah tersebut.
"Peluang isu kekurangan pasokan gas di Jawa Barat untuk industri sudah mulai muncul, sehingga kita mendapat permintaan gas karena stock gas yang dikurangi karena faktor keterbatasan source, " terangnya.
Kedepannya mengembangkan segmen retail dengan ukuran besar dan tantangan area distribusi yang lebih luas, karena dengan penggunaan LPG yang terus meningkat otomatis Pemrintah mengurangi subsidi.
Pada kuartal pertama tahun 2024, meskipun terjadi peningkatan biaya, labakotor Perseroan juga mampu meningkat sebesar 4,30 persen mencapai total Rp18,6 miliar, dimana hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalammengelola biaya secara efektif sambil terus memperluas basis pendapatannya.
Selama kuartal pertama tahun 2024, Perseroan mampu mencetak peningkatanlaba bersih yang substantial, dimana laba bersih Perseroan meningkat sebesar31,86 persen, mencapai Rp 3,05 miliar. Peningkatan laba yang signifikan inim enunjukkan manajemen dan strategi pertumbuhan perusahaan yang efektif.Perseroan juga mampu mempertahankan kinerja yang stabil dibandingkand engan periode yang sama pada tahun 2023, dimana capaian margin labab ersih Perseroan mampu dijaga di level 2,3 persen.
"Berbanding dengan tiga bulan pertama tahun 2023, Perseroan mampu mencetak pertumbuhan pendapatan yang signifikan, sebesar 35,00 persen mencapai Rp130 miliar. Hasil ini membuktikan kinerja perusahaan dalam memperluasp asarnya di seluruh negeri dan mendominasipasar CNG di seluruh Indonesia, " tutupnya