Logo
>

Investasi Apple di Indonesia Tetap Berjalan, Ini Alasannya

Ditulis oleh Syahrianto
Investasi Apple di Indonesia Tetap Berjalan, Ini Alasannya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Apple, sebuah perusahaan teknologi terkemuka dari Amerika Serikat (AS), tetap mempertahankan komitmennya untuk mewujudkan investasi di Indonesia.

    Menurut Menperin, hal ini dapat dibuktikan dengan rencana pembangunan Apple Developer Academy keempat yang akan didirikan di Bali. "Apple jalan dong, kan mereka akan bangun akademi keempat," kata Menperin, Jumat, 3 Mei 2024.

    Menperin menjelaskan bahwa untuk Apple, pemerintah menerapkan penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang berbeda dengan sektor lainnya, yang didasarkan pada nilai investasi yang telah diberikan oleh perusahaan tersebut terhadap perekonomian Indonesia.

    Saat ini, rencana investasi Apple di Indonesia telah mencapai sekitar Rp1,6 triliun. Namun, Menperin menganggap jumlah tersebut masih belum memadai.

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sebelumnya menepis spekulasi tentang pembatalan komitmen investasi Apple di Indonesia sebagai hoaks belaka. Menurutnya, Apple masih menunjukkan sinyal positif untuk berinvestasi di Indonesia.

    Budi menyebutkan bahwa pemerintah masih mencari formula insentif terbaik untuk menarik Apple dan perusahaan-perusahaan lain yang dipimpin oleh Tim Cook agar dapat melakukan investasi di Indonesia.

    Budi menegaskan bahwa investasi di Apple akan dilakukan oleh perusahaan berbasis di Cupertino, Amerika Serikat. Ia menepis informasi tentang pembatalan investasi Apple di Indonesia sebagai hoaks.

    "Tidak ada masalah. Teruskan saja. Itu hanyalah hoaks. Mereka berminat untuk berinvestasi," kata Budi, dikutip Jumat, 3 Mei.

    Menurutnya, pendekatan Pemerintah Indonesia terhadap Apple berbeda dengan negara tetangga yang juga mendapat investasi.

    "Kami dihadapkan pada tantangan. Kami ingin mendapatkan investasi seperti negara lain tetapi dengan memberikan prioritas namun tidak memberikan beban yang terlalu berat. Tuntutan mereka sama seperti negara lain, agak menantang," kata Budi.

    Meskipun belum membangun pabrik di Indonesia, Apple telah menyatakan investasi sebesar Rp1,6 triliun untuk mendirikan Apple Developer Academy. Pernyataan tersebut diungkap oleh CEO Apple Tim Cook saat kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu yang lalu.

    Saat ini, telah ada tiga Apple Developer Academy di beberapa kota, seperti Batam, Tangerang Selatan, dan Surabaya, dengan total nilai investasi sekitar Rp1,4 triliun. Selanjutnya, Apple juga akan membuka fasilitas baru di Bali yang akan menyelesaikan nilai investasinya menjadi Rp1,6 triliun.

    Selain itu, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa Apple juga tertarik untuk berinvestasi di bidang pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.