KABARBURSA.COM - PT Indo Premier Investment Management (IPIM) resmi mencatatkan produk terbarunya, Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB), di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 28 Februari 2025.
Produk itu diharapkan dapat memperkuat ekosistem Exchange Traded Fund (ETF) yang dikelola IPIM nantinya. Dengan peluncuran ETF IDX-PEFINDO ini, IPIM menegaskan komitmen perusahaannya sebagai pelopor industri ETF di pasar modal Indonesia.
Peluncuran ini sebagai ETF ke-15 yang dikelola oleh IPIM dan ETF ke-44 yang tercatat di BEI, XIPB berfokus pada saham sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade, likuiditas tinggi, serta kinerja keuangan solid.
Dengan indeks acuan IDX-PEFINDO Prime Bank, produk reksa dana ini menawarkan peluang investasi berbasis perbankan dengan strategi pasif.
Direktur Indo Premier Investment Management, Suwito Haryatno, mengatakan bahwa kehadiran XIPB menjadi solusi bagi investor yang ingin berinvestasi pada sektor perbankan dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan efisien.
"Metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan faktor peringkat kredit, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham. Ini menjadikannya pilihan utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat dari pertumbuhan sektor perbankan Indonesia," ujar Suwito dalam acara peluncuran reksa dana di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat, 28 Februari 2025.
Lebih lanjut, Suwito menjelaskan backtesting kinerja XIPB menunjukkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan indeks sektor keuangan, termasuk Indeks Infobank15 dan IHSG sejak tanggal dasar 3 Januari 2017.
Suwito menyebut ETF ini dapat digunakan dalam strategi investasi tactical asset allocation maupun buy and hold strategy.
Potensi Sektor Perbankan dan Peran ETF dalam Transformasi Pasar Modal
Direktur Indo Premier Investment Management, Noviono Darmosusilo, menekankan bahwa sektor perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan kontribusi laba mencapai 47 persen dari total laba emiten di IHSG serta kapitalisasi pasar 27,05 persen dari total kapitalisasi IHSG.
Di tengah dinamika pasar dan tantangan makroekonomi global, valuasi serta histori pembayaran dividen sektor perbankan yang atraktif membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan XIPB sebagai instrumen investasi," tutur Noviono saat acara konferensi pers.
Menurutnya, ETF kini bukan hanya instrumen investasi biasa, tetapi telah menjadi pilar utama transformasi industri reksa dana di Indonesia. Keunggulan ETF, seperti transparansi, likuiditas tinggi, dan efisiensi biaya, mendorong inklusi investasi bagi investor ritel maupun institusi.
Direktur Indo Premier Sekuritas, Soehianto, dalam konferensi pers usai acara pencatatan reksa dana juga menambahkan bahwa XIPB dilengkapi dengan fitur Power Fund Series (PFS) yang memungkinkan investasi dengan nominal terjangkau.
"Hanya dengan satu klik atau satu order, investor dapat memiliki portofolio saham perbankan unggulan dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi,"kata Soehianto.
Sebagai ETF, XIPB diklaim memiliki beberapa keunggulan utama dibanding reksa dana lain, yaitu.
Pertama, perdagangan real time yakni Investor dapat membeli dan menjual unit ETF selama jam perdagangan BEI tanpa harus menunggu Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari.
Kedua, diversifikasi instan yakni ETF saham terdiri dari portofolio saham unggulan yang mengurangi volatilitas dibandingkan dengan membeli saham individual.
Ketiga dalam peluncuran XIPB, IPIM bekerja sama dengan Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, sebagai Bank Kustodian, serta PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.
Penunjukan ini merupakan mandat ke-17 bagi Deutsche Bank AG Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian Reksa Dana dari IPIM, dengan 15 di antaranya merupakan Reksa Dana ETF.
Detail Pencatatan XIPB di Bursa Efek Indonesia
Jumlah unit penyertaan reksa dana XIPB awal yakni 92,2 juta unit dengan NAB awal Rp195 per unit.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam sambutan Pencatatan Perdana Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB) mengapresiasi langkah inovatif IPIM dalam menghadirkan produk investasi yang semakin memperkaya ekosistem pasar modal Indonesia.
"Kami menyampaikan selamat kepada PT Indo Premier Investment Management atas pencatatan ETF ke-15 yang mereka kelola dan ETF ke-44 yang tercatat di BEI. Produk ini menjadi bagian penting dalam memperluas akses investor terhadap instrumen investasi berbasis indeks dengan sektor perbankan sebagai fokus utama," ujar I Gede Nyoman Yetna, Jumat, 28 Februari 2025.
Menurut dia BEI terus berupaya meningkatkan jumlah penerbitan ETF dengan berbagai inisiatif strategis. Nyoman menjelaskan bahwa beberapa kebijakan telah diterapkan untuk mempercepat pertumbuhan instrumen ini, antara lain:
1. Penyesuaian minimum aset kelolaan – BEI telah menurunkan batas minimum aset dasar ETF menjadi Rp1 triliun, sehingga memungkinkan lebih banyak Manajer Investasi untuk menerbitkan produk ETF baru.
2. Fasilitasi ETF multi-kelas – Regulasi telah disesuaikan untuk mendukung penerbitan ETF dengan berbagai kelas unit penyertaan, memberikan fleksibilitas lebih bagi investor.
3. Kajian pengembangan ETF emas dan indeks baru – BEI sedang mengembangkan indeks-indeks baru yang dapat menjadi underlying bagi produk ETF mendatang, sejalan dengan tren investasi global.
Nyoman juga menegaskan bahwa BEI akan terus mendorong inovasi di industri ETF agar semakin banyak investor yang dapat memanfaatkan instrumen ini sebagai bagian dari strategi investasi mereka.(*)