KABARBURSA.COM - Harga bahan bakar minyak (BBM) bisa terkena dampak akibat konflik antara Iran dan Israel yang terjadi pada Minggu 14 April 2024.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan Iran adalah negara produsen minyak terpenting di dunia. Akibat konflik yang terjadi kemarin, kata dia, harga minyak bisa menjadi lebih besar.
"Sehingga harga minyak saya rasa bisa mencapai USD100 per barel," ujar Faisal kepada Kabar Bursa, Minggu 14 April 2024.
Faisal bilang, naiknya harga minyak tersebut bakal terdampak ke Indonesia karena keterbatasan dari APBN dalam hal mensubsidi BBM.
"Kemungkinan besar akan diikuti dengan penyesuaian harga minyak bersubsidi seperti pertalite dan solar," ujar dia.
Faisal melanjutkan penyesuaian harga BBM bersubsidi itu dilakukan untuk mencegah membengkaknya APBN.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira. Ia menyebut konflik antara Iran dan Israel bisa memicu melonjaknya harga minyak.
"(Konflik Iran-Israel) memicu lonjakan harga minyak mentah ke USD85,6 per barel atau meningkat 4,4 persen year on year," kata dia kepada Kabar Bursa, Minggu 14 April 2024.
Sebagai negara penghasil minyak ke 7 terbesar di dunia, lanjut Bhima, produksi dan distribusi minyak Iran bisa terpengaruh.
"Harga minyak yang melonjak berimbas ke pelebaran subsidi energi hingga pelemahan kurs rupiah lebih dalam," pungkasnya.