Logo
>

Isu Panas GOTO, Angkat Komut BEI Jadi Komisaris Independen

Ditulis oleh Yunila Wati
Isu Panas GOTO, Angkat Komut BEI Jadi Komisaris Independen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), sebuah pengumuman menarik terjadi dengan pengangkatan John A. Prasetio sebagai calon komisaris independen. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi kepemimpinan perusahaan, yang melibatkan penggantian Robert Holmes Swan yang akan berakhir masa jabatannya.

    Sebagai seorang yang memiliki pengalaman luas di berbagai sektor, John A. Prasetio telah terbukti sebagai pemimpin yang kompeten dan berpengaruh di banyak bidang.

    John A. Prasetio saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia, yang menambah poin keberhasilan karirnya yang cemerlang. Dia juga memiliki pengalaman sebagai Chairman Ernst & Young Indonesia dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Kelahiran 1950, John menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia pada 1973, kemudian melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School pada 1980.

    Selain perannya di Bursa Efek Indonesia, John juga aktif sebagai special advisor di General Atlantic LLC sejak tahun 2017. Sejak 2002, dia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko, & Sandjaja. Keberhasilannya dalam memegang posisi kunci di berbagai perusahaan telah membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin yang tangguh dan berkualitas.

    Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, menyatakan bahwa keputusan untuk mengajukan John A. Prasetio sebagai calon komisaris independen merupakan langkah strategis dalam evolusi kepemimpinan perusahaan. Pengalaman dan keahlian yang dimiliki John diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi GOTO dalam menjalankan visi dan misi perusahaan ke depannya. Patrick juga berharap untuk dapat menjalin kerja sama yang erat dengan John dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang.

    Selain pengangkatan John A. Prasetio, GOTO juga mengumumkan berakhirnya masa jabatan William Tanuwijaya sebagai komisaris dan Melissa Siska Juminto sebagai direktur. Pengunduran diri Andre Soelistyo sebagai komisaris juga menjadi bagian dari perubahan struktural tersebut.

    Sebagai langkah tambahan, GOTO juga mengajukan Patrick Sugito Walujo sebagai calon pemegang saham Seri B untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen. Sebagai investor awal GOTO, Patrick memiliki pandangan yang berharga dalam pembentukan kebijakan strategis dan manajemen perusahaan.

    GOTO menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menerbitkan saham Seri B baru, sehingga tidak akan ada dilusi dari kepemilikan pemegang saham yang sudah ada. Namun, pihak perusahaan menegaskan bahwa perpindahan kepemilikan saham dengan hak suara multipel hanya akan dilakukan kepada pihak yang telah disetujui sebagai pemegang saham dengan hak suara multipel.

    Dengan pengumuman ini, GOTO menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan konsistensi dalam kepemimpinan perusahaan demi mencapai kesuksesan jangka panjang.

    Sekilas Tentang John A Prasetio

    John lahir pada tahun 1950 dan menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1973. Setelah itu, dia melanjutkan studi di Harvard Business School pada tahun 1980, menambahkan nilai pada kualifikasi akademisnya.

    Karir John kemudian melaju dengan berbagai pencapaian gemilang. Dia bekerja sebagai special advisor di General Atlantic LLC sejak 2017 hingga sekarang, menunjukkan kontribusinya dalam dunia konsultasi dan investasi. Sejak tahun 2002, dia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko, & Sandjaja, menandakan keahliannya dalam bidang akuntansi dan konsultasi keuangan.

    Selain itu, John juga aktif di sektor perusahaan publik, memegang jabatan komisaris di beberapa perusahaan terkemuka. Dia adalah anggota dewan komisaris emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) sejak tahun 2022, menunjukkan kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam mengelola perusahaan-perusahaan besar. Begitu juga dengan jabatannya sebagai Presiden Komisaris di PT Lippo Karawaci sejak tahun 2019 hingga sekarang, menegaskan peran kunci John dalam manajemen perusahaan-perusahaan ternama.

    Sempat Merugi di Kwartal I 2024

    Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar, setelah mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp937 miliar dalam kuartal I 2024. Meskipun terjadi kerugian, angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar 76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,86 triliun.

    Christopher Rusli, seorang analis riset dari Mirae Asset Sekuritas, menyatakan bahwa penurunan ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil dari integrasi Tokopedia ke dalam entitas TikTok Shop. Integrasi ini memberikan dampak positif bagi GOTO dengan potensi pendapatan dari biaya e-commerce yang kemudian dicatat sebagai pendapatan lainnya. Perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp109,6 miliar dari biaya layanan e-commerce dari Tokopedia setelah bergabung dengan TikTok Shop pada periode Februari hingga Maret 2024.

    Menurut Chris, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi biaya atau beban biaya yang perlu dikeluarkan, memberikan harapan positif bagi perusahaan. Dia juga memperkirakan potensi peningkatan permintaan layanan Gojek pada kuartal II dan III, terutama setelah melewati musim yang lemah pada kuartal I. Chris juga meyakini bahwa potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia akan memberikan dampak besar bagi saham-saham di sektor teknologi, dengan harapan akan terjadi pada kuartal IV.

    Meskipun terdapat proyeksi penurunan pendapatan GOTO setelah dekonsolidasi Tokopedia, Chris memperkirakan bahwa GOTO belum akan mencatat laba hingga kuartal IV 2024. Dia membandingkan kinerja GOTO dengan pesaingnya, PT Bukalapak Tbk (BUKA), yang diprediksi akan lebih dulu menghasilkan laba. Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga saham GOTO di sekitar Rp82 per lembar saham.

    Sementara itu, Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menyatakan bahwa sejak tahun lalu perusahaan telah fokus pada strategi pertumbuhan. Strategi ini mencakup memperluas basis pengguna, meningkatkan pangsa pasar pengguna ekosistem, mengurangi beban operasional, dan memperkuat kemitraan dengan TikTok. Implementasi strategi tersebut mulai membuahkan hasil pada Maret dan April 2024, dengan harapan mencapai pertumbuhan yang lebih cepat sambil tetap berkomitmen pada tujuan profitabilitas yang telah ditetapkan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79