Logo
>

ITMG Masih Tajir, Laba Merosot Tapi Arus Kas Ngebut

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
ITMG Masih Tajir, Laba Merosot Tapi Arus Kas Ngebut

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat penurunan laba bersih pada laporan keuangan terbarunya. Namun, arus kas operasional perusahaan tetap menunjukkan ketahanan. Di tengah tantangan pasar, ITMG berhasil menjaga aliran kas yang kuat, yang menjadi penopang utama di balik performa keuangan mereka. Bagaimana detail kinerja keuangan ITMG? Artikel ini akan membahas lebih dalam.

    PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) merupakan perusahaan pemasok batubara terintegrasi yang berperan penting dalam pasar energi di Indonesia, bahkan dunia. Dengan wilayah operasional utama di Kalimantan, ITMG mengelola tambang batubara melalui anak-anak perusahaannya, yang berfungsi sebagai tulang punggung utama operasional perusahaan. Selain tambang, ITMG juga memiliki beberapa anak perusahaan lainnya yang memberikan dukungan operasional dan memiliki potensi pengembangan bisnis energi yang besar di masa depan. Fokus utama ITMG adalah terus menambah cadangan batubara untuk menjaga kesinambungan usaha dan memenuhi permintaan pasar energi yang terus meningkat.

    Dari sisi kepemilikan saham, ITMG didominasi oleh Banpu Minerals (Singapore) Private Limited, yang menguasai 65,143 persen saham, sementara sisanya sebesar 34,734 persen dimiliki oleh masyarakat non-warkat. Dalam jajaran direksi dan komisaris, Fredi Chandra tercatat sebagai komisaris dengan kepemilikan saham sebesar 1,37 juta saham atau 0,122 persen, sementara Jusnan Ruslan, yang menjabat di posisi direksi, memiliki 14 ribu saham atau 0,001 persen.

    Jumlah pemegang saham ITMG mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2024. Pada 31 Juli 2024, jumlah pemegang saham tercatat 48.974, menurun dari 51.266 pada 30 Juni 2024. Penurunan jumlah pemegang saham ini mencerminkan dinamika kepemilikan yang mungkin dipengaruhi oleh sentimen pasar dan kinerja saham perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan terus berusaha menjaga stabilitas dan kepercayaan pemegang saham melalui kinerja yang solid dan strategi bisnis yang berkelanjutan.

    Pendapatan

    Pada kuartal kedua 2024, ITMG membukukan laba bersih sebesar Rp1,13 triliun, naik dari Rp978 miliar pada kuartal pertama tahun yang sama. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih perusahaan mengalami penurunan signifikan. Pada kuartal kedua 2023, ITMG mencatatkan laba sebesar Rp1,86 triliun, dan pada kuartal pertama tahun itu mencapai Rp2,73 triliun. Penurunan laba ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan profitabilitasnya, terutama di tengah fluktuasi harga komoditas dan biaya operasional yang meningkat.

    Secara keseluruhan, laba bersih tahunan perusahaan untuk tahun 2024 diperkirakan sebesar Rp4,23 triliun, jauh di bawah pencapaian tahun 2023 yang mencapai Rp7,72 triliun. Tren penurunan ini menunjukkan tekanan berkelanjutan pada margin keuntungan perusahaan, yang perlu diwaspadai oleh investor.

    Valuasi dan Rasio Keuangan

    Rasio PE (Price to Earnings) tahunan ITMG saat ini berada pada angka 7,01, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rasio PE TTM (Trailing Twelve Months) yang sebesar 5,66. Ini mengindikasikan bahwa valuasi pasar terhadap pendapatan perusahaan telah mengalami kenaikan, meskipun laba bersih menurun. Rasio ini juga menunjukkan bahwa saham ITMG masih diperdagangkan dengan harga yang relatif murah dibandingkan laba yang dihasilkan.

    Selain itu, rasio harga terhadap penjualan (Price to Sales) TTM adalah 0,86, yang mengindikasikan bahwa pendapatan perusahaan dihargai rendah di pasar. Dengan rasio harga terhadap arus kas bebas (Price to Free Cashflow) sebesar 8,55, ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang stabil, meskipun harga sahamnya tidak terlalu tinggi.

    Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas

    ITMG menunjukkan likuiditas yang kuat dengan current ratio sebesar 4,38 dan quick ratio sebesar 4,10 pada kuartal terakhir, menandakan bahwa perusahaan memiliki lebih dari cukup aset lancar untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) yang sangat rendah sebesar 0,01 menunjukkan bahwa perusahaan hampir tidak memiliki utang, yang merupakan indikator positif dalam menjaga kestabilan keuangan perusahaan.

    Dari sisi profitabilitas, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perusahaan masing-masing berada pada level 14,78 persen dan 17,98 persen, yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset dan ekuitasnya. Namun, net profit margin atau marginal keuntungan bersih pada kuartal terakhir hanya sebesar 12,06 persen. Ini menunjukkan margin keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

    Dividen dan Neraca Keuangan

    ITMG juga menunjukkan komitmen terhadap pemegang saham dengan memberikan dividen sebesar Rp4,407 triliun dalam 12 bulan terakhir, yang setara dengan dividend yield (imbal hasil dividen) sebesar 16,79 persen, cukup menarik bagi investor yang mencari penghasilan dari dividen.

    Dari sisi neraca keuangan, perusahaan memiliki kas sebesar Rp14,37 triliun, dengan total aset mencapai Rp35,43 triliun. Meskipun memiliki total utang yang sangat rendah yaitu Rp344 miliar, perusahaan tetap menjaga struktur modal yang sehat dengan ekuitas sebesar Rp29,12 triliun. Rasio utang yang rendah dan ekuitas yang tinggi mengindikasikan perusahaan memiliki kapasitas untuk bertahan dalam situasi ekonomi yang tidak menentu.

    Laporan Arus Kas

    ITMG mencatat arus kas dari operasional (cash from operations) sebesar Rp5,00 triliun selama 12 bulan terakhir (TTM). Angka ini menunjukkan perusahaan masih mampu menghasilkan arus kas yang kuat dari kegiatan inti operasionalnya, meskipun terjadi berbagai tantangan dalam industrinya.

    Namun, arus kas dari investasi (cash from investing) tercatat negatif sebesar Rp1,40 triliun, yang berarti perusahaan melakukan lebih banyak investasi dibandingkan dengan pemasukan dari kegiatan investasi. Hal ini menunjukkan ITMG sedang dalam fase ekspansi atau peningkatan aset, meskipun berpotensi menambah tekanan pada arus kas jangka pendek.

    Di sisi lain, arus kas dari pembiayaan (cash from financing) menunjukkan angka negatif sebesar Rp5,81 triliun, menandakan perusahaan telah melakukan pembayaran besar-besaran, kemungkinan untuk pengurangan utang atau pembayaran dividen. Meskipun demikian, arus kas bebas (free cash flow) perusahaan masih positif, mencapai Rp3,46 triliun, yang menandakan bahwa setelah semua pengeluaran, perusahaan masih menghasilkan kas yang cukup signifikan.

    Pertumbuhan

    Dalam hal pertumbuhan, ITMG mengalami penurunan pendapatan tahunan sebesar 35,34 persen, yang menunjukkan tekanan signifikan dalam menghasilkan pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan kuartalan dan year-to-date (YTD) juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 39,06 persen dan 11,71 persen. Ini mencerminkan tantangan dalam menjaga kinerja keuangan di tengah kondisi pasar yang mungkin tidak mendukung.

    Penurunan yang lebih tajam terlihat pada laba bersih (net income), dengan penurunan tahunan mencapai 58,72 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam pada profitabilitas perusahaan, yang mungkin disebabkan oleh peningkatan biaya atau penurunan harga jual komoditas.

    Performa Harga Saham

    Performa harga saham ITMG dalam satu tahun terakhir mencatat penurunan sebesar 6,50 persen, meskipun dalam tiga tahun terakhir sahamnya mengalami kenaikan sebesar 53,51 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham perusahaan masih memberikan imbal hasil yang positif bagi investor. Namun, dalam jangka pendek, ada volatilitas yang cukup signifikan, seperti terlihat dari penurunan 3,23 persen dalam enam bulan terakhir.

    Dengan titik tertinggi dalam 52 minggu terakhir berada pada Rp31,425 dan titik terendah pada Rp23,575, harga saham ITMG menunjukkan adanya fluktuasi yang cukup besar, mencerminkan sentimen pasar yang berubah-ubah terhadap prospek perusahaan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).