Logo
>

Jadi Miliarder Dunia Gara-Gara Skuter Listrik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jadi Miliarder Dunia Gara-Gara Skuter Listrik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bhavish Aggarwal, otak di balik perusahaan skuter listrik asal India, Ola Electric Mobility Ltd., baru saja mencatatkan lonjakan kekayaan yang fantastis mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun.

    Laki-laki berusia 38 tahun ini kini menjadi salah satu miliarder termuda di dunia. Pencapaian ini datang meski perusahaannya sempat dihantam kontroversi ketika skuter listrik mereka terbakar di Pune, India, menimbulkan keraguan atas kredibilitas pabrik skuter listrik terbesar di dunia tersebut.

    Kekayaan Aggarwal melonjak seiring dengan penutupan saham Ola Electric yang naik 20 persen pada debut perdagangannya minggu lalu, yang didukung oleh raksasa teknologi seperti SoftBank Group Corp. Total kekayaan bersihnya kini mencapai USD 2,7 miliar atau sekitar Rp43,2 triliun. Meski demikian, pihak Ola Electric belum memberikan tanggapan terkait pencapaian luar biasa ini.

    Sebagai salah satu perusahaan terbesar di India dalam dua tahun terakhir, Ola Electric berhasil meraup dana sekitar USD 733 juta, berkat tingginya minat investor dalam penawaran perdana saham mereka. Ini menunjukkan betapa kuatnya gelombang adopsi kendaraan listrik di India.

    Meskipun belum pernah membukukan keuntungan sejak didirikan di Bengaluru pada 2017, Ola Electric telah menjadi bintang terang dalam dunia kendaraan listrik. Pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2023, perusahaan ini mencatat kerugian bersih sebesar 14,7 miliar rupee, namun itu tidak menghentikan pertumbuhannya.

    “Tiga tahun lalu, ketika kami meluncurkan produk pertama kami, saya yakin itulah momen di mana revolusi mobil listrik dimulai,” ujar Aggarwal dengan penuh keyakinan dalam sebuah konferensi pers di Mumbai pada akhir Juli lalu.

    Meskipun tidak melakukan pengiriman satu pun skuter selama dua tahun pertama, Ola Electric dengan cepat meraih status unicorn—perusahaan startup dengan valuasi USD 1 miliar—berkat suntikan dana dari investor besar seperti SoftBank dan Tiger Global Management.

    Namun, perjalanan Ola Electric tidak sepenuhnya mulus. Setelah meluncurkan kendaraan listrik roda dua pertama mereka pada 2021, perusahaan ini langsung dihadapkan pada serangkaian masalah, termasuk insiden kebakaran baterai yang memaksa mereka menarik lebih dari 1.400 skuter dari pasar.

    Sebagai pengusaha visioner, Aggarwal tidak hanya berfokus pada skuter listrik. Sebelumnya, ia telah mendirikan beberapa perusahaan di berbagai sektor, mulai dari pembayaran online hingga kecerdasan buatan (AI). Bahkan sebelum perusahaannya terdaftar di bursa saham, Aggarwal telah menjadi anggota klub miliarder dunia.

    Indeks kekayaan yang memantau 500 miliarder top dunia hanya mencantumkan tujuh orang di bawah usia 40 tahun, di luar pendiri Meta Platforms Inc, Mark Zuckerberg, dan Dustin Moskovitz yang keduanya berusia 40 tahun pada bulan Mei.

    Aggarwal juga terkenal dengan pernyataan kontroversialnya. Bulan lalu, dia dengan tegas menyatakan bahwa keputusan Tesla Inc untuk tidak berinvestasi di India adalah kerugian bagi Tesla, bukan bagi India. Pernyataan ini menunjukkan ambisinya untuk bersaing dengan raksasa global seperti Tesla di tanah kelahirannya.

    Lulusan Indian Institute of Technology Bombay ini memulai kariernya di Microsoft Research India sebelum mendirikan perusahaan pertamanya pada 2010. Salah satu usaha suksesnya adalah Ola Cabs, aplikasi pemesanan kendaraan yang menjadi pesaing utama Uber di India. Aggarwal juga mendirikan Krutrim, sebuah startup AI yang mencapai valuasi USD 1 miliar pada Januari 2024, menjadikannya startup AI pertama di India yang meraih pencapaian tersebut.

    Melalui Krutrim, Aggarwal berencana membangun model bahasa besar, pusat data, dan akhirnya superkomputer untuk ekosistem AI. Dia juga memiliki saham di Ola Cabs dan Krutrim, serta berinvestasi di beberapa platform lain seperti Chaayos dan YourStory.

    Aggarwal adalah pendukung vokal misi Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan manufaktur lokal. Dia sering menggunakan media sosial dan blog untuk berbicara tentang bagaimana perusahaannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi India.

    Pada bulan Mei, ia bahkan memutuskan untuk memindahkan layanan cloud perusahaannya dari Microsoft Azure ke Krutrim setelah chatbot LinkedIn menggunakan kata ganti netral gender untuk merujuk padanya.

    “Orang India harus melepaskan diri dari konsep barat tentang keragaman, kesetaraan, dan inklusi, serta menetapkan pedoman kita sendiri,” tulisnya di akun X.

    Nitin Pangarkar, seorang profesor strategi dan kebijakan di National University of Singapore, menyebut Aggarwal sebagai "Elon Musk-nya India" yang berani dan tanpa basa-basi. Seperti Musk, sikapnya yang keras dan kontroversial tak menghalangi kesuksesannya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi