Logo
>

Jangka Panjang Medco (MEDC) Diramal Cerah usai Akusisi Aset Repsol di PSC Corridor

MEDC akuisisi Fortuna International dan capai lifting perdana Forel 10.000 BOPD, dorong prospek produksi migas dan fundamental jangka panjang.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Jangka Panjang Medco (MEDC) Diramal Cerah usai Akusisi Aset Repsol di PSC Corridor
Fasilitas milik MedcoEnergi (MEDC) Block B Natuna, Kepulauan Riau. Foto: Dok. MedcoEnergi.

KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) diproyeksikan memiliki kinerja gemilang setelah mengakuisisi Fortuna International (Barbados), Inc.

Diketahui pada Senin, 28 Juli 2025, MEDC telah mengumumkan kesepakatan dengan Repsol E&P, S.à.r.l. untuk mengakuisisi Fortuna International (Barbados), Inc, yang memegang hak kepemilikan tidak langsung sebesar 24 persen di PSC Corridor.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, akusisi tersebut bisa menjadi katalis positif untuk peningkatan kinerja fundamental MEDC dalam jangka panjang.

Nafan menilai PSC Corridor sangat potensial karena bisa meningkatkan kapabilitas produksi serta cadangan minyak dan gas (migas) dari MEDC.

"Yang jelas proses akuisisi ini terhadap kinerja (MEDC) harus dilihatbagaimana prosesnya. Semestinya lebih cenderung dirasakan pada peningkatan produksi dan cadangan migas yang bisa mengalami kemajuan signifikan," jelas dia kepada KabarBursa.com, Selasa, 12 Agustus 2025.

Nafan menyatakan peningkatan produksi dan cadangan migas itu bisa membawa MEDCO memiliki kinerja positif pada semester II 2025.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen positif dari akusisi Fortuna International bisa saja dirasakan MEDC di tahun-tahun berikutnya (jangka panjang).

"Semoga saja penyesuaian bisa dilakukan secepatnya. Jika tidak, malah efek katalis positifnya dirasakan di tahun-tahun berikutnya," pungkasnya.

MEDC Catat Lifting Minyak Perdana dari Forel

Sebelumnya diberitakan, MEDC juga mengumumkan pencapaian lifting minyak perdana dari Lapangan Migas Forel di wilayah kerja South Natuna Sea Block B. Produksi awal dari lapangan ini telah mencapai angka signifikan sebesar 10.000 barel minyak per hari (BOPD).

Minyak hasil produksi Forel ini ditampung menggunakan fasilitas Floating Production Storage and Offloading (FPSO) Marlin Natuna sebelum proses pengapalan dilakukan. FPSO tersebut merupakan proyek konversi kapal tanker pertama yang dikerjakan secara penuh di dalam negeri oleh tenaga kerja anak bangsa.

Lapangan Forel sebelumnya telah diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam sebuah acara hybrid pada tanggal 16 Mei 2025. Keterlibatan Presiden menunjukkan dukungan negara terhadap pengembangan energi nasional berbasis teknologi dan sumber daya manusia domestik.

"Keberhasilan Lifting Minyak Perdana ini mencerminkan sinergi yang kuat antara Pemerintah, SKK Migas, dan tim MedcoEnergi," ujar Ronald Gunawan, Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi, dalam pernyataan resminya, Senin, 16 Juni 2025.

Menurut Ronald, keberhasilan proyek ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui pencapaian operasional yang berkelanjutan dan efisien.

Proyek Forel dijalankan dengan penerapan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL) yang ketat. Hal ini sejalan dengan komitmen MedcoEnergi dalam mempertahankan kinerja unggul dari sisi operasional maupun tanggung jawab lingkungan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.