Logo
>

Jaringan Listrik Terancam, Badai Matahari Munculkan Aurora

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jaringan Listrik Terancam, Badai Matahari Munculkan Aurora

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Badai matahari pada akhir pekan ini menyulut kemunculan aurora di Eropa dan beberapa wilayah selatan AS, memperlihatkan pemandangan spektakuler di langit. Namun, di balik keindahannya, terdapat ancaman serius terhadap jaringan listrik dan sistem navigasi global.

    Menurut Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS, badai geomagnetik ekstrem sedang berlangsung saat energi dari matahari bertabrakan dengan medan magnet Bumi. Ambang batas untuk badai kategori G5, yang tertinggi dalam skala lima langkah pusat, tercapai pada Jumat lalu, pukul 6:54 sore waktu New York.

    Badai sekuat ini terakhir terjadi pada Oktober 2003, menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak trafo di Afrika Selatan.

    Badai-badai ini terjadi setelah lima ejeksi massa koronal melepaskan energi dari gugus bintik matahari besar. Menurut Michael Wiltberger dari Pusat Riset Atmosfer Nasional, kejadian ini sangat langka dan menakjubkan, dengan para ilmuwan tidak yakin bagaimana ejeksi-ejeksi ini akan berinteraksi dengan medan magnet Bumi.

    Selain mempesona, badai kategori G5 dapat mengganggu jaringan listrik, satelit, dan sistem navigasi global. Bahkan, satelit Starlink dari SpaceX melaporkan layanan yang terdegradasi, sedang dalam penyelidikan.

    Shawn Dahl, seorang peramal cuaca luar angkasa AS, mengingatkan bahwa badai matahari dapat menyebabkan arus searah ke dalam jalur transmisi listrik dan mengirimkan denyut listrik melalui rel kereta api dan pipa-pipa, serta mengganggu sinyal GPS.

    Aurora, yang dikenal sebagai Cahaya Utara, terlihat di banyak wilayah Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Penyebabnya adalah gugus bintik matahari yang sedang mendekati puncak siklusnya, yang dimulai pada Desember 2019.

    Brent Gordon dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa menjelaskan bahwa gugus ini secara teratur melepaskan ejeksi massa koronal sekitar setiap enam hingga 12 jam.

    Efek dari badai matahari ini diperkirakan akan berlanjut hingga minggu depan, memberikan tantangan bagi infrastruktur teknologi dan listrik di seluruh dunia.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi