KABARBURSA.COM - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) memaparkan kinerja keuangan yang tumbuh agresif dalam Public Expose yang digelar secara daring pada Kamis, 20 November 2025 sore.
Pertumbuhan pendapatan, perbaikan profitabilitas, dan ekspansi layanan digital menjadi pendorong utama lonjakan kinerja perseroan sepanjang 2025.
Direktur Utama JAST, Yentoro, menegaskan bahwa transformasi digital perusahaan mulai memberikan dampak nyata. “Portofolio digital kami sudah masuk fase pertumbuhan cepat. Ini yang membuat kinerja JAST melompat signifikan,” ujar Yentoro dikutip Jumat, 21 November 2025.
Ia menambahkan bahwa efisiensi operasional juga menjadi kunci kenaikan laba. Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya berupaya menjaga layanan tetap berkualitas sambil memastikan biaya lebih efektif.
Pada periode sembilan bulan pertama 2025 (9M 2025), JAST mencatat pendapatan sebesar Rp188,2 miliar, naik 53 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih ikut melonjak menjadi Rp12,1 miliar, berbalik dari posisi rugi dan meningkat lebih dari 300 persen YoY. EBITDA juga menguat menjadi Rp25,6 miliar, tumbuh 146 persen. Struktur keuangan tetap solid dengan Debt to Equity Ratio berada di 0,67.
Yentoro menegaskan bahwa recurring revenue juga naik pesat, didorong solusi Digital Implementation 2025. “Model recurring kami tumbuh hampir dua kali lipat, ini fondasi pendapatan berkelanjutan JAST,” katanya.
Pertumbuhan tersebut datang dari layanan seperti Toschat, Masking Number, Command Center, Click to Call, Cloud PBX, SIP Trunk, hingga layanan digital JKN BPJS.
Perusahaan ikut memperkuat kolaborasi dengan mitra global seperti Dell Technologies, Meta, Wowrack, AI Rudder, AssistX, hingga Xiaowei Technology.
Segmen contact center menjadi salah satu penggerak pertumbuhan terbesar. JAST kini mengoperasikan 435 agen multichannel 24 jam dengan volume layanan yang meningkat 149 persen YoY. Layanan panggilan darurat 112 juga semakin luas mencakup 113 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Dalam pemaparannya, Yentoro menegaskan arah strategi 2026. “Fokus kami di 2026 adalah IoT, smart city, smart home, smart building, green IT, dan keamanan digital. Produk digital nilai tambah akan memperkuat margin dan membuka pasar baru,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi global akan terus diperluas. “Kami ingin JAST menjadi enabler utama digitalisasi nasional,” katanya.
Sepanjang 2025, JAST mencatat sederet pencapaian penting mulai dari peluncuran layanan 112 di Tanah Laut, Minahasa Tenggara, Kediri, Raja Ampat, Ambon hingga Banggai, serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Xiaowei Technology pada Oktober 2025. Keterlibatan perusahaan dalam berbagai agenda pemerintah turut memperkuat posisinya di sektor layanan digital publik.
Pergerakan Harga Saham Satu Bulan Terakhir
Dalam satu bulan terakhir, saham JAST bergerak relatif stabil dengan kecenderungan sideways di rentang Rp92 hingga Rp110. Harga terakhir berada di Rp101, atau stagnan 0,00 persen dalam satu minggu terakhir.
Pergerakan harga yang konsisten di kisaran tersebut mencerminkan sentimen pasar yang menunggu kejelasan arah ekspansi digital JAST pada 2026, seiring meningkatnya ekspektasi terhadap recurring revenue dan proyek layanan publik yang terus diperluas.(*)